41

982 28 0
                                    

"Kenapa ini?"

Arvind masuk ke dalam rumah. Sedikit terkejut melihat anak walinya yang menjabat ketua kelas ada berada di sini. Siswa yang saat itu berdebat dengannya.

Namun, dengan cepat Arvind mengembalikan raut wajah tenangnya.

Farhan berdiri. Raut terkejutnya tidak dapat ia sembunyikan. Di dalam otaknya terus bertanya - tanya. Kenapa wali kelasnya berada di sini? Dan apa yang dia lakukan dengan Keyla?

"Key? Pak Arvind ngapain ke rumah lo?" tanya Farhan mencoba tenang agar tidak memikirkan yang macam - macam.

Keyla terdiam. Ia tak tahu harus menjawab apa.

"Emm i-itu--" Keyla bersumpah, ia sungguh seperti orang yang ketauan selingkuh. Padahal ia dan Farhan tidak mempunyai hubungan apa - apa.

Keyla pun sudah menganggap Farhan sebagai Kakaknya sendiri.

Melihat Keyla yang kesulitan menjawab membuat pikiran Farhan kembali tidak tenang. Pria itu menatap Arvind yang masih berdiri dengan raut wajah datar andalannya.

"Pak Arvind ngapain ke sini?" terdengar suara tak suka di sana.

Arvind tersenyum smirk. "Seharusnya saya yang bertanya. Kamu ngapain di rumah saya?"

"Kak!" pukul Keyla pelan.

Farhan mengerutkan keningnya. Semakin tidak mengerti dengan semua ini. "Ini rumahnya Keyla, Pak!"

Arvind mengangguk santai. "Iya saya tau. Ini rumahnya Keyla dan--" Arvind sengaja menjeda. "Rumah saya."

Arvind langsung merangkul pinggang Keyla posesif. Hal itu sontak membuat Farhan dan Keyla di buat terkejut.

Keyla meremas tangannya sendiri. Mulai tidak kuat berada di sini. Kalau saja Keyla punya kekuatan menghilang, pasti sudah Keyla lakukan sejak tadi.

"Maksudnya apa ini?" Farhan semakin di buat tidak mengerti. "Keyla? Ini maksudnya apa?"

Farhan berusaha mungkin tidak menganggap apa yang ada di pikirannya itu benar. Karena sesungguhnya Farhan tidak siap.

Andrian hanya berdiam diri di tempatnya. Ia sedikit menyadari bahwa ini semua salahnya  tapi mau bagaimana lagi? Ini semua sudah terjadi.

Arvind menghela napas lelah. "Kamu belum mengerti juga? Perlu saya jelaskan lagi?"

Farhan hanya diam. Ia tidak menatap Arvind namun ia menatap Keyla yang terdiam sembari menunduk.

"Baiklah - baiklah. Saya akan jelaskan. Tapi sebelum itu, izinkan saya memperkenalkan diri."

Kali ini Farhan menatap Arvind.

"Perkenalkan, saya Arvind Gio Harrison, dan yang di samping saya ini---" Arvind menatap Keyla. Menarik dagu gadis itu agar tidak menunduk.

"Dia istri saya." kata Arvind penuh penekanan.

Damn! Bagai di sambar petir di siang bolong. Farhan tentu saja merasa terkejut mendengar fakta ini.

Ia tidak menyangka bahwa hal yang ingin ia selidiki tentang hubungan Arvind dan Keyla akhirnya terbongkar juga.

Kalau boleh jujur, lebih baik Farhan tidak ingin mengetahui hal semua ini. Ini jauh terasa lebih menyakitkan dari apapun.

"J-jadi Pak A-arvind?"

"Ya, saya suami Keyla." tekan Arvind.

Farhan menggeleng tidak percaya. "Engga! lo pasti bohong!"

"Engga mungkin Keyla menikah muda!"

KEYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang