hlo ges, makasih udah mampir.
~~~
"Itu guru barunya?"
"Really? Gila ganteng banget, woi!"
"Betewe, katanya dia itu guru olahraga?"
"Serius lo? Kalau gurunya modelan kek gini gue jadi semangat belajar olahraga!"
"Gue juga, haha."
Terdengar bisikan - bisikan siswi saat Arvind melewati koridor sekolah. Arvind menghela napas berat, kenapa masih bawa siswi yang berkeliaran? Padahal sudah jam masuk. Arvind semakin mempercepat langkahnya menuju ruangan olahraga.
Hari ini hari sabtu, itu sebabnya Arvind pergi ke sekolah. Karena sekarang ia akan memulai menjadi guru olahraga untuk pertama kalinya. Arvind sudah mempelajari sedikit tentang kebugaran jasmani. Tidak terlalu susah, karena Arvind memang lumayan jago dalam bidang olahraga. Itu sebabnya ia memiliki bentuk tubuh yang sehat.
Arvind menyiapkan barang - barang yang akan ia bawa ke lapangan ketika sudah sampai di ruang olahraga. Namun, tiba - tiba saja terdengar suara dari luar ruangan membuat Arvind mengangkat kepalanya. Arvind memang tidak menutup pintu ruangannya sehingga dapat mendengar suara dari luar ruangan.
Arvind perlahan berjalan ke arah pintu dan entah dari mana Keyla datang mengejutkan Arvind. Namun, tidak terlalu berefek pada Arvind sebab ia sudah tahu dengan keberadaan Keyla di sana.
"Kok engga kaget?!" sebal Keyla.
Arvind memutar bola matanya malas. "Ngapain ke sini? Kenapa engga tunggu di lapangan aja?"
Keyla hanya nyengir lebar.
"Aku 'kan mau---" Keyla menoleh ke arah kanan kiri, berharap tidak ada orang di sekitar mereka. "---ketemu suami aku."
Melihat Arvind terdiam, Keyla berkata lagi. "Sini aku bantuin bawa barang - barangnya."
Keyla mengambil dua bola volly yang berada di tangan Arvind. Bisa Keyla tebak bahwa sebentar meraka akan belajar bermain bola Volly.
Arvind membiarkan Keyla mengambil bola tersebut. "Sana pergi duluan, aja."
Keyla menggeleng. "Engga mau. Aku mau jalan sama Kakak."
"Nanti kalau ada yang liat gimana?"
Keyla mengangkat bahu acuh. "Ya gapapa. Aku kan bawa bola, jadi mereka pikir aku bantuin Kakak."
Arvind mangut - mangut membenarkan perkataan Keyla. "Ayo."
Selama perjalanan Keyla selalu mendengus tidak suka ketika ada cewek - cewek centil yang puji bahkan menganggap Arvind jadi suaminya. Tidak tahu saja bahwa yang ada di sebelah Arvind ini, istri sah-nya. Keyla mengerucutkan bibirnya, sedikit melirik Arvind yang hanya acuh dan terus berjalan kedepan.
Arvind menunduk agar dapat melihat Keyla. "Kenapa?"
"Mereka liatin Kakak" jawab Keyla cemberut.
Arvind tersenyum tipis. "Itu karena saya tampan."
Keyla melotot. "Sejak kapan Kakak jadi narsis gini?!" pekik Keyla tertahan.
Arvind terkekeh dan terus berjalan lurus menuju lapangan. Sementara Keyla diam - diam melolotkan matanya ke arah siswi yang masih menatap suaminya memuja.
Mereka berdua hampir sampai ke lapangan. Di sana terlihat murid kelas XI IPA 3 yang sudah bermain bola volly.
Keyla berbalik melihat Arvind. "Aku ke sana dulu ya, Kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYLA [END]
Teen FictionKeyla Salsabila. Gadis cantik berumur 17 tahun yang dijodohin dengan seseorang yang lebih tua enam tahun darinya. Memang sedikit tidak masuk akal, tapi gapapa, Keyla terima itu dengan lapang dada. Bagi Keyla perjodohan yang menimpanya itu sebuah ke...