46

1.1K 30 1
                                    

Paginya, Keyla membuka matanya, badannya terasa remuk, bahkan pinggangnya seolah ingin patah.

Dengan selimut yang membungkus tubuh polosnya, Keyla mendongak menatap Arvind yang masih tertidur dengan pulas.

Keyla tidak pernah menyangka ia dan Arvind sudah melakukannya. Tiba - tiba saja wajahnya memerah.

Keyla memukul wajahnya, ingin sekali ia menghapus kejadian semalam di ingatannya.

Keyla memutar wajahnya menatap jam yang berada di atas meja. Matanya membulat saat melihat jam yang tertera, sudah pukul 06.30 seketika Keyla panik. ia harus berangkat ke sekolah!

Keyla dengan perlahan melepaskan tangan Arvind yang berada di perutnya.

Dengan berhati-hati Keyla turun dari kasur, sungguh sekarang tubuhnya sakit semua, namun ia tidak boleh bolos, ia harus pergi ke sekolah.

Keyla berjalan tertatih ke kamar mandi. Ia sedikit mengumpati Arvind, bagaimana pria itu melakukannya di saat ia ingin ke sekolah.

Keyla sesekali meringis, dan masuk ke dalam kamar mandi.

Tak lama, ia keluar dari kamar mandi dengan wajah yang terlihat segar.

Saat ini ia ingin ke sekolah dengan cepat, ia tidak ingin bertemu Arvind hari ini. Sebisa mungkin Keyla menghindari Arvind untuk hari ini.

Sungguh ia malu dengan kejadian semalam.

Keyla menutup pintu kamar, setelah memastikan bahwa Arvind masih tertidur.

Cara jalannya terlihat aneh sekarang, semoga saja tidak ada yang menyadari cara berjalannya.

Keyla masuk ke dalam kelas, untungnya semua yang berada di dalam kelas pada sibuk dengan urusannya masing - masing.

Hal itu memudahkan Keyla untuk berjalan ke arah bangkunya. 

Keyla duduk dengan pelan, dan terus menelangkupkan kepalanya di atas meja. Kalau bukan karena adanya ujian, ia takkan mau ke sekolah!

Sementara itu, Arvind baru saja bangun dari tidurnya dan langsung mencari Keyla. Seketika Arvind panik, tidak melihat keberadaan Keyla di sampingnya.

"Apakah dia menyesal?" gumamnya pelan.

Arvind bangkit dan pergi ke kamar mandi. Ia harus cepat - cepat. Selain karena terlambat, Arvind juga merasa khawatir dengan keadaan Keyla saat ini.

~~~

Sementara yang di khawatirkan kini berada di taman belakang sekolah.

Tadi Farhan datang sembari membawa kabar bahwa hari ini kelas mereka jam kosong.

Lagipula, untuk ujian, nanti pas jam terakhir.

Lebih baik Keyla pergi saja dari kelas, sungguh bosan hanya duduk di kelas, Keyla akhirnya kabur dari kelas dan berjalan pelan menuju taman belakang, tanpa sepengetahuan Vania.

Karena sebenarnya, Vania dari tadi memperhatikannya. Hal itu membuat Keyla takut Vania curiga akhirnya ia langsung keluar dari kelas saat Vania berbicara dengan Herlina.

Sungguh, ia sudah seperti maling saja.

Saat tenang - tenangnya menikmati sejuknya udara pagi. Keyla mendengar orang yang sedang terisak lirih.

Keyla tersentak, siapa itu? Tubuhnya seketika merinding.

Lalu tak lama, Keyla kembali mendengar suara. Kali ini terdengar suara yang sedang cekikikan. Keyla mengusap bahunya yang semakin merinding.

"Siapa itu? Woe jangan nakut - nakutin!!"

Hening beberapa saat. Suara itu sudah tidak ada lagi di pendengaran Keyla.

KEYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang