Yuda tidak menduga kalau Maya akan berdiri di ambang pintu dengan raut syok saat dirinya sedang bersama Amanda. Terlebih dalam posisi dirinya sedang berciuman dengan wanita yang sangat dicintainya sejak lama.
Yuda tahu, dirinya sudah pasti sangat pantas menyandang gelar suami bajingan atau apa pun sebutan yang lebih buruk dari itu. Yuda juga tahu, kalau setelah ini Maya pasti akan sangat terluka olehnya. Tapi Yuda pun tidak bisa berbuat apa-apa. Semuanya terjadi begitu saja. Di saat Yuda pikir, dia sudah mulai bisa mencintai Maya dan melupakan cintanya pada Amanda. Namun kehadiran Amanda yang tiba-tiba muncul, tentu saja membuat semua keseimbangan dunianya hancur.
Selama hampir sepuluh tahun terakhir Yuda menunggu Amanda, tapi perempuan itu seolah menghilang ditelan bumi. Kini, saat dirinya sudah memutuskan untuk mengubur masa lalunya juga cintanya pada Amanda, perempuan itu justru muncul di kantornya dua hari yang lalu.
"Aku minta maaf karena baru muncul sekarang," kata Amanda lirih saat Yuda menatapnya dengan pandangan luar biasa syok.
Butuh waktu sampai satu menit lamanya sebelum akhirnya Yuda berhenti membatu. Kemudian mengusap wajahnya, dan kembali memastikan sosok yang muncul di kantornya itu memang benar-benar Amanda.
"Aku udah baca semua email kamu, termasuk soal kamu yang memutuskan untuk menikah dan mengakhiri penantian kamu selama ini. Aku udah baca semuanya, Yud."
Yuda tidak bisa berkata-kata, meski sekadar untuk membalas ucapan Amanda barusan. Dia hanya masih tidak bisa percaya, kalau Amanda akan muncul saat ini, di saat Yuda sudah memiliki istri.
"Tapi aku juga punya alasan kenapa aku nggak pernah sekalipun ngasih kabar ke kamu, Yud. Meski aku juga tahu kalau semua ini nggak akan ada artinya lagi. Hanya saja, sama seperti kamu yang memutuskan buat mengakhiri penantian kamu, seenggaknya aku juga mau ngelakuin hal yang sama buat mengakhiri perasaan cintaku ini ke kamu."
Amanda berjalan mendekat, kemudian menyentuh lengan Yuda sembari berkata. "Aku mohon ... beri aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya."
***
Sebelum bertemu Maya, Yuda hanya pernah berpacaran satu kali. Dan itu dengan Amanda. Awal pacaran mereka dimulai saat kelas tiga SMP. Yuda maupun Amanda berada di kelas yang sama sejak mereka kelas dua. Dan baru setelah mereka kelas tiga, akhirnya Yuda menyatakan perasaan cintanya pada Amanda.
Meskipun sejak masih di kelas dua SMP, Yuda sudah terpikat dengan sosok Amanda yang menyandang predikat juara satu paralel. Sosok Amanda yang selalu tampak serius jika dilihat dari jauh, namun akan sangat membuat nyaman jika sudah mengobrol bersama, nyatanya membuat Yuda langsung merasakan benih-benih cinta dalam hatinya tumbuh.
"Pasti itu ada alasannya 'kan? Jadi menurutku, sebelum kita mendengar alasannya, kita nggak bisa semudah itu menilai seseorang hanya berdasarkan pandangan kita saja," kata Amanda kala itu.
Waktu itu, Yuda yang sedang berjalan bersama Amanda menuju ruang guru demi menemani Amanda mengumpulkan lembaran tugas yang dititipkan teman sekelasnya, sempat berkata, "Bukannya jadwal piket hari ini Santi kan? Apa dia sengaja lari dari tugasnya dan melimpahkan tugas ini ke kamu?"
Entah Amanda terlalu baik, atau dia memang benar-benar menganggap bahwa Santi bolos piket karena memang ada alasan yang mendesak, Yuda sendiri tidak tahu. Karena dari dulu, Yuda selalu membatasi dirinya untuk bergaul dengan teman-teman sekelasnya. Dia akan menilai lebih dulu karakter seseorang dan hanya yang menurutnya cocok saja yang akan didekatinya. Karena memang Yuda tipikal orang yang tidak suka bertele-tele, dan cenderung serius.
Jadi saat akhirnya Yuda mengenal Amanda, dan sosok perempuan itu sangat sesuai dengan kriterianya, Yuda tidak pernah tertarik untuk berteman dengan gadis lain di kelasnya. Dan saat di kelas tiga itulah, akhirnya Yuda menyatakan perasaannya pada Amanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harga Untuk Luka
RomanceMaya pikir, pernikahannya dengan Yuda yang diawali lewat perjodohan dari orang tuanya telah memberikan kebahagiaan sejati. Karena Maya benar-benar telah mencintai suaminya sepenuh hati. Namun pemikirannya itu langsung terpatahkan saat Maya mendapati...