Meskipun Maya sangat membenci Yuda melebihi siapa pun yang ada di dunia ini, tapi Maya tidak bisa melakukan apa pun untuk menjauhkan putrinya dari laki-laki yang dibencinya itu. Karena pada kenyataannya, laki-laki yang sangat ia benci adalah laki-laki yang sama yang sangat putrinya sayangi melebihi siapa pun di dunia ini, bahkan pada ayah Maya sekalipun yang merupakan opanya Alisha.
Entah kenapa, putrinya itu selalu menunjukkan kegembiraan yang berlipat-lipat lebih besar ketika sedang bersama Yuda. Maya sendiri pun tak tahu alasannya. Alisha seolah memiliki ikatan ajaib dengan laki-laki itu bahkan sejak Alisha baru berusia delapan hari. Semakin hari bertambah, bulan bertambah, hingga tahun-tahun bertambah, ikatan Alisha dengan Yuda nyatanya semakin kuat saja setiap detiknya.
Tapi hal itu tidak lantas menjadikan maaf Maya tercurahkan untuk laki-laki itu. Meski Maya mengakui ada ikatan istimewa antara putrinya dan laki-laki itu, tapi kebenciannya sama sekali tidak pernah berkurang. Bahkan alasan kenapa saat ini Maya masih sendirian sama sekali tidak ada hubungannya dengan laki-laki itu. Secuil pun tidak.
Mungkin saat Maya masih sendiri, Maya tidak akan ragu lagi untuk memulai hubungan baru dengan seseorang, asalkan Maya memang jatuh cinta pada seseorang itu. Namun saat ini, kondisinya sudah sangat berbeda. Maya sudah memiliki seorang putri, dan putrinya sudah menjadi satu kesatuan dengan dirinya. Jadi, selama beberapa tahun terakhir ini, Maya memang sengaja tidak menanggapi laki-laki manapun yang berusaha menarik perhatiannya—yang berusaha untuk menjadi pendamping hidupnya setelah kegagalan pada pernikahan pertamanya.
Mungkin memang benar, seiring dengan seriusnya sebuah hubungan yang telah kandas, maka akan semakin hati-hati pula seseorang untuk memulai hubungan yang baru. Karena itulah yang dirasakan Maya. Dia tidak pernah sekalipun tertarik untuk mencari pasangan baru setidaknya sampai usia Alisha menginjak empat tahun.
Namun, entah kapan tepatnya saat Maya merasa, sudah saatnya dia membuka hati untuk laki-laki lain. Dan saat itu pulalah, Maya mulai melihat beberapa nama yang masih gencar mendekatinya dengan cara terang-terangan maupun yang cuma sekadar memberinya kode-kode.
Hanya yang terpenting bagi Maya sekarang ini bukan lagi soal apakah Maya mencintai laki-laki yang akan dipilihnya untuk menjadi pasangan hidupnya itu, tapi juga bagaimana putrinya akan bisa menerima laki-laki itu untuk menjadi pengganti Yuda. Dan tampaknya bagian itulah yang sangat menghalangi Maya untuk mencoba memiliki hubungan serius dengan laki-laki lain. Karena betapapun Maya mencoba mengenalkan seorang laki-laki pada Alisha, tanggapan putrinya justru akan langsung mengingatkan Maya bahwa Alisha tidak membutuhkan laki-laki manapun selain Yuda.
"Alisha lagi ngapain?" tanya Maya saat dia berkunjung ke kamar putrinya selepas makan malam bersama.
Beberapa saat sebelumnya, saat mereka—Maya, Alisha dan kedua orang tuanya—sedang makan malam bersama, Alisha begitu buru-buru menghabiskan makanannya seolah sedang dikejar sesuatu, dan tak lama setelah piringnya tandas, Alisha langsung kembali ke kamarnya dengan sangat terburu. Sehingga Maya pun tergerak untuk mengikuti langkah kaki putrinya menuju kamar.
"Shasha lagi dapet tugas dari Bu Sintia, Ma, buat gambarin benda kesayangan Papa," jawab Alisha semringah.
Maya mengenyit heran. Dia tahu Bu Sintia yang dimaksud adalah nama guru TK Alisha. Tapi yang membuat Maya heran adalah apa yang dimaksud putrinya dengan menggambar benda kesayangan papa, sementara yang tampak di dalam buku gambar itu hanyalah gambar rumah, rumput, pohon, dan tiga lidi yang diberi kepala.
"Lho, benda kesayangan papanya mana? Kok Mama nggak bisa lihat?"
Alisha tersenyum senang saat mamanya tampak memerhatikan gambarnya dengan saksama. Meskipun rumput dan rumahnya masih belum selesai diwarnai. Karena sejak pulang sekolah sampai sore tadi, Alisha sudah berusaha memberikan gambar terbaiknya dan baru selesai saat mamanya menyuruhnya mandi. Jadi Alisha harus ngebut untuk mewarnainya sebelum mamanya menyuruhnya untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harga Untuk Luka
RomanceMaya pikir, pernikahannya dengan Yuda yang diawali lewat perjodohan dari orang tuanya telah memberikan kebahagiaan sejati. Karena Maya benar-benar telah mencintai suaminya sepenuh hati. Namun pemikirannya itu langsung terpatahkan saat Maya mendapati...