MFB 18 - Bumbu atau kamu yang manis?

133 24 69
                                    

HAPPY READING!

Mobil mereka sudah berhenti di parkiran Xander melepaskan sabuk pengaman Alan dan Volna setelah dia melepaskan miliknya.

"Gak apa-apa Xan. Udah ya," ucap Volna ketika pintu mobilnya dibuka oleh Xander dan terlihat dia akan mengucapkan hal yang sama, menanyakan kondisinya dan Alan.

"Masih panik. Maaf ya." Kata-kata yang sama keluar dari mulut Xander membuat Volna agak kesal mendengarnya.

"Bukan salah kamu, itu tuh yang salah mobil depan tadi." Tangan Volna ditarik oleh Alan, meminta untuk dia berjongkok.

"Kenapa Alan?" Alan berbisik setelah Volna berjongkok dan Volna mengangguk paham. "Masuk yuk Xan, Alan mau ke toilet dulu."

Xander mengangguk lalu mengandeng tangan Alan membuat posisi Alan terapit oleh keduanya.

"Keluarga bahagia atau gimana nih Pak Bos?" tanya salah seorang pegawai yang sudah sampai dan melihat genggaman tangan Xander dan Volna, Xander sendiri tertawa senang sementara Volna salah tingkah.

"Bonusnya minta ditambahin berapa?" Lucia tersenyum lebar, "Peka banget Pak Bos, Seiklasnya Pak Bos, tapi mirip kok kayak keluarga," ucap Lucia lagi sambil memajukan kedua jempolnya.

"Udah ditambahin," ucap Xander setelah mengirimkan sejumlah uang membuat Lucia langsung bahagia, teman yang mendengar langsung ikut berseru heboh.

"Aku aja Na, mau ke toilet kan?" Volna mengangguk dan Xander menuntun Alan masuk ke dalam toilet sesekali mengajaknya berbicara.

Cewek dengan kaos santai dan celana panjang itu duduk dan sesekali merenggangkan tangannya ke bawah, dia merasakan pegal.

"Keluarga bahagia banget nih yeeee." Caca mengulum bibirnya, menggoda Volna sambil menempel di lengan Volna, membuat Volna merasa salah tingkah.

"Kita pengen ikut goda lo sebenernya Na, tapi nanti suami lo ngamuk, gaji kita tewas juga." Fey tertawa kencang mendengar pengakuan dari salah satu karyawan laki-lakinya, padahal Xander hanya bocah SMA dan pegawainya seorang yang sudah berumur dua puluh lima tahunan.

"Btw, lo bisa buat bos jadi jinak gitu gimana sih. Ayo kasih tips." Volna hendak menjawab tetapi ragu, bahkan dia sendiri tidak tau kenapa Xander mau pacaran dengannya, secara mereka tidak pernah dekat sama sekali, kenal aja enggak.

"Kalian gosipin gue?" tanya Xander dengan wajah yang biasa, tetapi bagi para pegawai itu sangat menganggu jantung, bikin tremor hati.

"Aa, enggak itu. Si Lucia minta tips cara ternak sapi biar jinak Bos."

"Ngapain tanya ke Nana?" Cowok itu menaikan alisnya sambil memasukan tangan yang bebas ke kantong celananya lalu meminta Alan untuk duduk di sebelah Volna. "Nana waktu itu bilang pernah baca artikel itu, ee iya itu."

Xander menatap Volna, seolah meminta jawaban. Agak tidak enak hati karena berbohong tetapi dia juga akhirnya mengangguk membuat Xander akhirnya tidak menanyai lebih lanjut.

"Enggak mau pesen?" tanya Xander setelah dia duduk agak lama dan tidak ada pergerakan dari pegawainya, setelah mendengar pertanyaan Xander mereka langsung bergegas membaca menu dan saling berebutan.

Entah mereka ingin daging yang disiram dengan saus atau daging yang dipanggang dengan bumbu pedas. Meributkan juga ayamnya ingin potongan apa, dada atau paha.

Xander sendiri hanya menatap Volna tanpa melihat menunya, wajah Volna yang serius membaca menu sangat menarik perhatiannya.

"Kenapa enggak beli paket yang ini aja? Variannya banyak bisa buat barengan." Volna akhirnya memberi usul dan menunjuk salah satu menu yang menurut dia efisien dan tidak ribet.

"Oke deal, Mbak pesen paket C dua ya!" Niel berteriak, karena memang seperti itu sistem untuk memesannya, pesanan diterima dan mereka segera membuatnya sementara. Sambil menunggu pesanan akhirnya mereka mengobrol satu sama lain.

"Na, lo punya akun timepedia enggak?" tanya Lucia diikuti dengan tatapan penasaran dari yang lain, Volna mengangguk.

"Minta dong, username nya apa?" Lucia menyodorkan ponselnya dan diterima Volna secara hati-hati, takut kalau jatuh. Mengetikkan beberapa kata dan menyodorkan kembali ke Lucia.

"Nih, tap nih!" Lucia mencari kode elektrik untuk langsung bisa menemukan username Volna dan langsung ponsel Lucia dioper secara cepat. Xander berdehem, menatap semuanya dengan kesal.

Niel langsung meletakan ponsel Lucia ke arah Xander, lalu meringis bahkan dia belum sempat untuk mendapat username Volna.

"Udah, lanjutin aja." Xander mengembalikan ponselnya ke arah Niel dan menatap ke arah Volna.

"Mau juga," ucap Xander manja dan merangkul lengan Volna sambil menyodorkan ponselnya tentunya, Volna mengulum senyum dan menerima ponsel Xander dengan senang hati, mengetikan username dan memberikannya kembali.

"Na, nanti follback ya." Volna mengangguk dan tersenyum.

"Permisi, pesanannya." Pegawai restoran meletakan pesanan mereka di meja satu persatu dan pergi darisana.

Mereka langsung mengambil nasi yang sudah dibungkus di tengah, dibagikan satu persatu dan di satu tempat terdapat ayam dengan berbagai macam saus, Volna langsung mengambil ayam dengan bumbu tabur yang Alan suka dan meletakannya di sebelah nasi Alan.

"Makasih Kak Na." Alan tersenyum dan langsung meraih ayam miliknya dan makan dengan perlahan.

"Nana mau yang mana?"

"Keju ya?" Bukan Volna yang menjawab atau pun bertanya, tetapi Xander yang menjawab sendiri dan mengambil ayam dengan lumuran saus keju paling banyak ke tempat Volna.

"Makasih Xanxan, kamu mau yang apa?"

"Mau yang pedes." Xander berucap manja, membuat Lucia dan yang lainnya bertatap-tatapan, dan menghendikan bahu bersama merasa merinding dengan kegiatan yang baru saja mereka lihat.

"Kalo kata gue, Bos kesurupan sih." Lucia berasumsi.

"Bukannya kerasukan ya namanya?" Niel membalas.

"Bukannya namanya dipelet?" Fey yang daritadi diam kini ikut-ikutan membuat suasana semakin seru walaupun Xander sudah memasang wajah cemberut.

"Kalian yang enggak waras, udah sana makan. Kalau masih bahas itu lagi bayar sendiri-sendiri." Xander mulai mengancam sementara Volna tertawa, dia sudah tidak merasa malu untuk berbaur dengan rekan kerjanya di sana.

Volna mengambil sepotong ayam lagi dan memberikannya ke Alan. Alan mengucapkan terima kasih lagi dan fokus ke makanannya.

"Xander mau lagi enggak? Aku sekalian ngambilin Alan." Kepala Volna menengok ke arah Xander dan menunggu jawabannya, bukan mendapat jawaban Xander malah mengambil tisu dan mengelap area mulut Volna yang belepotan.

"Kalau makan lucu banget sih sampe belepotan, gemesin banget," ucap Xander dengan nada datar tetapi kata-katanya membuat Caca, salah satu pegawainya yang sedang minum langsung menyemburkan teh yang di dalam mulutnya ke arah Niel yang berada di sebelahnya, lalu terbatuk-batuk.

Suasana jadi heboh, Niel yang berteriak karena bajunya jadi lengket dan basah Lucia yang masih shock dengan pendengaran ya tadi, Caca yang masih terbatuk-batuk dan Fey yang ikut menyodorkan tisu ke arah Niel.

Alan sendiri tidak tau harus berbuat apa, jadi dia hanya diam takut tindakannya salah. Volna yang mematung karena serangan Xander yang tiba-tiba dan Xander yang masih membersihkan mulut Volna yang belepotan.

"Kalian ngapain?" tanya Xander bingung ketika melihat pegawainya bertingkah memalukan.

*Kamus MFB :

timepedia, timepedia adalah aplikasi semacam instagram yang memiliki fitur scane barcode untuk mendapatkan ACC pertemanan.

Lanjut? Yes or no?

My Favorite boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang