PROLOG

175K 16.3K 1.9K
                                    

Aku kembali dengan cerita baru-!

Happy reading ged!


"Hai ganteng!" Sapa seorang gadis berpakaian lebih ketat daripada teman-temannya yang sedang berdiri di depan sekolah sambil mengedipkan sebelah mata kearahnya.

Dia mendelik jijik. Iya tau, gue emang ganteng, tapi gue cewek, bangsat! Batinnya berteriak.

Livi Marcella- atau yang sering dipanggil Livi. Dia adalah seorang 'Cegan' alias cewek ganteng. Dengan muka baby face dan potongan rambut pendek berponi seperti oppa-oppa korea, dan satu lagi yang membuat para gadis itu menyapa dirinya ganteng, karna dia tepos, dada rata tidak ber-gunung, dia juga memakai celana bukan rok.

Dengan cepat dia berjalan menghindari badut mampang itu. Bukan tanpa alasan dia menyebut mereka badut mampang, lihatlah make up menor dengan mata mengedip secara terus-menerus.

Belum sempat dirinya menyebrang jalan, tangannya justru ditarik gadis mampang tadi.

"Mau kemana ganteng? Sini dulu dong, kita ngobrol" ucap gadis ber-name tag Sella.

"Ngga, gue buru-buru" jawab Livi pelan.

Hening sejenak, gadis-gadis mampang tadi terdiam sambil menatap Livi dengan pandangan yang tidak bisa di artikan olehnya. Livi gusar, kenapa lagi cewek mampang nih?, Batinnya bertanya.

"AAA SUARANYA ALUS BANGETT"

"BAPERRR GUE"

"ANJIR SUARANYA NGAJAK BERUMAH TANGGA"

Tiba-tiba tiga gadis mampang itu berteriak kencang memecahkan gendang telinga Livi. Dengan cepat dia berlari menghindari mereka, dan dengan cepet pula tiga gadis itu mengejarnya.

MAMPANG, ANJIM!

BANGSAT

CEWEK TULUL

batinnya terus mengumpat kata-kata kasar. [Tidak patut dicontoh ckck]

Livi menengok kebelakang, dia melihat tiga gadis mampang itu mengejarnya sambil mengangkat rok sekolah mereka tinggi-tinggi.

"GANTENG TUNGGU DONG!" mereka berteriak kencang.

Livi melotot, "JANGAN NGEJAR GUE ANJIR, GUE CEWEK." dia berteriak sambil menambah kecepatan larinya.

Gadis mampang itu tidak terlalu mendengar suara Livi karna Livi sudah berada jauh didepan mereka. Tiga gadis itu berhenti sambil mengatur nafasnya.

Livi yang melihat mereka sudah tidak mengejar tetap berlari, tapi saat menengok kedepan matanya langsung membesar ketika melihat mobil oleng mengarahnya.

BRUK!

Kepalanya sakit, Livi merasakan sesuatu yang kental berwarna merah mengalir di kepalanya.

Sialan! Kalo gue mati bakal gue gentayangin lo, cewek mampang!

***

Sedangkan ditempat lain.

"KUCING, ANJING! IKAN GUE DIMAKAN" teriak ibu-ibu berdaster labil antara menyebut 'kucing' atau 'anjing'.

Ibu-ibu itu membawa sapu sambil mengangkatnya tinggi.

Kucing berwarna putih dengan bola mata berwarna hijau, berlari kencang menghindari ibu-ibu itu sambil membawa ikan goreng di mulutnya.

Mereka saling kejar-mengejar. Sudah dekat dengan kucing itu, dia langsung memukulkan sapu yang dia bawa dengan kencang ke tubuh kucing putih beberapa kali.

Kucing putih itu melemas, dia tertidur di atas jalan, ah bukan tertidur melainkan pingsan atau mati?

"Mampus lu mati, karma nyuri ikan!"

_____

Gimana prolognyaaaaaa??

NEXT?

Jangan lupa vote and komen, makasih.

JADI KUCING?! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang