Spesial ramadhan

28.5K 6.3K 793
                                    

Hai pren, maaf nih jarang banget up😭

Happy reading!


"Ayah ngapain?" Aca menatap Abra yang sedang berjongkok di depan rumah entah sedang melakukan apa, padahal masih pukul 02;54.

Sekarang hari pertama mereka berpuasa.

"Ngga ngapa-ngapain Bun. Ini Ayah mau bangunin orang sahur" Ucap Abra yang masih fokus pada benda di tangannya.

Aca menganggukkan kepalanya lalu masuk kedalam rumah lagi membiarkan suaminya itu membangunkan orang-orang sahur. Dia berjalan kearah dapur, kemudian menyiapkan bahan masakan.

Sedangkan diluar rumah, Abra sedang menggabungkan petasan menjadi satu. Dia menaruhnya di depan rumah kemudian menyalakan api.

Abra berlari masuk kedalam rumah lalu bersembunyi di belakang pintu.

"SAHUR~ SAHUR! SAHUR~ SAHUR!" Mata Abra membesar, dia tidak menyangka akan ada segerombolan remaja yang akan membangunkan orang-orang sahur.

Masalahnya bukan itu! Remaja itu akan lewat didepan rumahnya, dan disana sudah ada petasan yang siap meledak.

Abra berjalan keluar rumah.

Dia terlambat.

"SA----!"

DUAR! DUAR! DUAR!

"AAAAAAAAAA!"

Segerombolan anak remaja itu langsung berlari kaget ketika mendengar suara petasan di dekat mereka.

Mereka berteriak heboh.

Didalam rumah Aca yang sedang menggoreng langsung tersentak kaget, jantungnya berdetak kencang.

Duk! Duk!

Suara langkah kaki yang terdengar sedang berjalan tergesa-gesa berasal dari arah tangga.

"BUNDA! AYAH! KELUAR! ADA METEOR JATUH!" Teriak Alvin panik. Dengan piyama bergambar robot dan muka baru bangun tidur si Alvin berlari kesana-kemari mencari orang tuanya.

Dia tidak sadar kalau tangannya sedang menarik tangan Livi yang terbengong, nyawanya belum terkumpul.

"Alvin?!"

Alvin menengok. Dia berjalan kearah Aca.

"Bunda! Meteor jatoh, Bun! Tadi Alvin dengar suara ledakan, terus ada suara orang-orang teriak" Ucap Alvin menjelaskan apa yang dia dengar tadi dengan raut wajah yang sangat serius.

Bukannya menanggapi ucapan Alvin, Aca malah langsung berjalan keluar rumah.

"Ayah!" Panggil Aca ke Abra yang masih terbengong.

Alvin melihat tetangganya pada keluar rumah dengan wajah bingung.

"Ayah!!" Aca menepuk bahu suaminya. Abra tersentak kaget, dia tersadar lalu menatap sang istri yang sedang menatapnya tajam.

"Bukan kamu kan?"

Abra menyengir. "Ayah cuman pasang petasan Bun, terus tadi ada bocah-bocah lewat. Mereka gatau kalau di depan rumah ini ada petasan yang sudah Ayah pasang, terus yaudah kaya gitu mereka kaget hehehe"

Ingin rasanya Aca mencari suami baru. Dia berdecak sebal, bukan sekali saja suaminya berbuat kesalahan, tahun kemarin juga.

Waktu itu Abra ikut membangunkan sahur bersama bapak-bapak lainnya. Suaminya yang menabuh bedug. Entah terlalu bersemangat atau apa, suaminya itu membuat bedugnya bolong karna terlalu keras menabuhnya.

JADI KUCING?! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang