Happy reading!
•
•
•Livi mendengus sebal karna tidak memiliki ide agar bisa keluar dari sini. Dia dikurung didalam kandang kayu yang sangat tidak estetot, ck.
Ah, dia sangat merindukan rumahnya, rumah Alvin.
Sudah 2 hari dia dikurung. Walaupun dikasih makan, tapi Livi sama sekali tidak menyentuh makanan itu.
BRUK!
Livi tersentak kaget ketika mendengar suara sesuatu terjatuh.
"Aduhhh pantat gue sakit banget, sialan!"
Dia langsung berdiri dan mengintip dari sela lobang kandangnya, matanya melotot ketika melihat seseorang yang sangat dia kenal.
Livi mengeong agar Alvin mendengar suaranya, tapi pria itu sudah terlalu jauh dari dirinya.
Livi menatap punggung Alvin dengan tatapan sedih.
***
"Sumpah dah, pantat gue sakit bangett" Cecep merintih kesakitan, dia mengusap bagian yang sakit.
Panjul mendengus, "Lo ngapa pake jatoh si, kan jambunya baru dikit!" Dia mengelap jambu di tangannya lalu membelahnya menjadi dua, kemudian Panjul memakannya.
"LO! ENAK BANGET LO NGOMONG!" Cecep berucap marah. Lihatlah teman laknatnya ini yang memakan jambu hasil perjuangannya, bahkan dia rela merasakan sakit pada bokongnya demi mendapatkan jambu itu.
Lebayyy
"Sesakit itu ya, Cep?" Tanya Alvin penasaran.
Cecep melirik sinis, "coba dah lu naek itu pohon trus lu jatohin diri, Pin!"
"Gua kan cuman nanya, Cep"
"Udah-udah wei"
Ting!
Satu pesan masuk berasal dari ponsel Alvin. Dia segera melihat siapa yang mengirimkannya pesan.
"Siapa, Pin?" Tanya Nanan penasaran.
"Gatau, nomor ga dikenal" jawab Alvin sambil meletakkan ponselnya diatas meja.
Dia menatap Cecep yang sedang mengulek cabai, dan Panjul yang sedang memotong jambu menjadi empat bagian.
Si Cecep udah kaga sakit lagi? Tanyanya dalam hati.
Sedangkan Nanan mengambil ponsel Alvin, dia sangat penasaran dengan orang yang mengirim pesan ke pria itu. Biasanya yang mengirim pesan seperti ini adalah gadis-gadis yang menyukai Alvin.
Dia membuka room chat, matanya membulat. "Anjir, ini kan Amel anak sebelah kan?!" Tanyanya sambil menunjukkan poto gadis itu yang dipasang sebagai poto profil.
Panjul batuk, bukan, bukan karna poto gadis yang ditunjukkan Nanan, melainkan sambal yang dibuat oleh Cecep. "Lo pake berapa cabe, Cep?!" Tanya Panjul sambil menuangkan air putih ke gelasnya lalu meminumnya.
"20 biji doang, pake cabe yang ini" jawabnya santai sambil menunjuk cabe rawit.
"Goblok!" Panjul mengambil jambu lalu memakannya berharap mengurangi rasa pedas dilidahnya.
Cecep mengalihkan pandangannya kearah ponsel yang Nanan pegang. Dia menatap lama poto itu. "Ini cewe jamet itu kan?"
Nanan mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Cecep.
"Ini kaga lu jawab pesannya?" Tanya Cecep pada Alvin.
"Ngapain" Alvin berucap tidak peduli.
"Ckckck, pantesan lu kaga punya pacar" ucap Nanan. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya prihatin, temannya ini terlalu cuek pada manusia berjenis kelamin perempuan.
Drrrtt drrrtt!
Sekarang ponsel Cecep yang berbunyi, dia melihat siapa orang yang meneleponnya.
'MAMAKKU ZHEYENK'
Dia buru-buru mengangkat panggilan itu. "Assalamualaikum, mak" Cecep mode alim keluar.
"Waalaikumussalam Cecep anak emak yang paling cuakepp sejagad raya, BALIKKKKKK!!"
Cecep menjauhkan ponselnya ketika mendengar suara nyaring emaknya yang menyuruh dia untuk pulang.
"Yaallah ,mak! kuping Cecep sakit nih. Entar Cecep balik" ucap Cecep sambil mengusap kupingnya.
"ENTAR, ENTAR! BALIK SEKARANG! PULANG SEKOLAH BUKANNYA LANGSUNG BALIK MALAH KELUYURAN! CEPET BALIK!!"
Tutt tutt
Belum sempat menjawab panggilan teleponnya lebih dulu terputus.
Cecep buru-buru bangkit dari duduknya, dia mengambil beberapa jambu lalu memasukkannya kedalam tas. "Gue balik duluan ya, emak udah ngamok. Btw makasih jambunya!" Ucapnya sambil pergi dari sana.
"Dasar anak emak!"
_____
Nenek-nenek digodain buaya!
Jangan lupa vote dulu ya!Awowkwowk
NEXT
KAMU SEDANG MEMBACA
JADI KUCING?! [TAMAT]
Fantasy[2] : [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] BUKAN LAPAK BUAT PLAGIAT!!! _____ "wtf.. kenapa gue malah jadi kucing?!" Livi Marcella atau sering dipanggil Livi, dia adalah 'cegan' alias cewek ganteng, yang mati karna tertabrak mobil oleng. Dia mengira dia akan ma...