Happy reading!
•
•
•"BI MINAH?!"
______"Bibi udah pulang?" Tanya Aca sambil menepuk bahu Bi Minah pelan lalu mengajaknya duduk disofa.
Sedangkan Cecep yang ketahuan ingin melarikan diri langsung ditarik oleh Panjul dan Nanan kearah kamar Alvin.
Alvin berjalan mengikuti mereka bertiga sambil membawa Livi yang sedari tadi melihat kearah kucing oyen.
"Cecep nih pengen kabur-kaburan mulu" ucap Panjul ketika mereka sudah masuk kedalam kamar Alvin.
"Gua naber" kata Cecep pelan.
"BOONG!" dengan serempak ketiga temannya itu berteriak.
Cecep menatap kearah teman-temannya. Matanya sedikit berair, bibirnya melengkung kebawah.
"HUWAA, GUE TAKUT KUCINGG! LO SEMUA KENAPA GAADA YANG NGERTIIN GUE SIH" Cecep berteriak histeris lalu merebahkan tubuhnya ka kasur dengan kepala yang ditutup bantal.
Alvin, Nanan, Panjul memandang Cecep malas.
"Oh"
Cecep langsung melempar bantal kearah temannya. "JAHAD KALIAN MAS"
Mereka bertiga langsung bergidik ngeri mendengar ucapan Cecep.
"Merinding gue" ucap Panjul sambil mengusap tangannya.
Nanan mengangguk setuju. Sedangkan Alvin menatap Cecep lama, kemudian berucap.
"Lu kalo belok jangan ke kita-kita"
Tok! Tok! Tok!
"Alvin! Ini Bunda cantik! Buka pintunya" teriak Aca dari balik pintu.
Alvin menaruh Livi yang sedang kalem ketempat tidur disebelah Cecep, sedangkan si Cecep berusaha untuk tidak berteriak.
"Kenapa Bunda?" Tanya Alvin yang sudah berhadapan dengan Aca.
Aca mengintip kearah kamar Alvin, "Mana Pipi?" Tanya Aca ke Alvin.
"Pipi? Kenapa Bunda nyariin Pipi?" Tanya Alvin balik.
"Kan Bunda mau jodohin Pipi sama Bruno. Sini Bunda mau masukin Pipi ke kandang" Aca menjelaskan, dia menggeser badan Alvin agar bisa masuk kedalam kamar.
Aca mengedarkan pandangnya, dia melihat Panjul dan Nanan yang sedang bermain game.
AHA! KETEMU!
Aca langsung berjalan kearah kasur lalu mengambil tubuh Livi yang berada disitu. Matanya tidak sengaja melihat kearah Cecep yang sedang menutup mulutnya dengan tangan.
"Kamu kenapa Cep?" Tanya Aca dan hanya dijawab gelengan oleh Cecep.
"Iihh kamu gajelas deh" ucap Aca bercanda.
Aca berjalan keluar dari kamar anaknya tapi Alvin langsung menahan tangannya.
"Kenapa Alvin?"
Alvin menatap Aca ragu, "Bunda gimana kalo Pipi sama aku aja. Jangan taruh dikandang" ucap Alvin yang menatap kearah Livi kasian.
"Loh kenapa? Inikan biar mereka cepat menghasilkan cucu buat Bunda. Jadi harus ditaruh ke satu kandang"
Masalahnya kalo Livi hamil, anaknya jadi apa Bunda? Batin Alvin bertanya frustasi.
"Bunda Pipi sama aku aja ya?" Ucap Alvin memohon. Dia masih setia memegang tangan sang Bunda agar tidak pergi.
Aca melepaskan tangan Alvin, "ih kamu kenapa si? Udah sana masuk kamar! Temen kamu suruh nginep aja biar kamu ngga kesepian" setelah mengucapkan itu Aca langsung pergi meninggalkan Alvin yang terduduk lemas.
"Gimana nasib lu kalo hamil beneran Livi"
***
Setelah makan malam tadi, Alvin dan ketiga temannya dikunci dikamar oleh Aca. Itu karna sedari tadi Alvin berusaha mengambil Livi dari dia.
Yang buat masalah satu, yang kena semuanya.
"Bunda buka pintunya!" Teriak Alvin dari dalam kamar.
Panjul mengusap kupingnya yang sakit karna mendengar teriakkan Alvin. "Mau tidur pun susah" gumam Panjul.
Nanan memilih untuk bodoamat, dia sudah capek menasihati Alvin daritadi. Dia tau Alvin menyukai Livi, dia juga tau gimana perasaan Alvin sekarang.
Sedangkan teman Alvin satunya lagi, si Cecep, dia sedang tersenyum senang karna tidak ada kucing disekitarnya. "Udahlah Pin! Tidur aja tidur!"
Alvin mendengus mendengar ucapan Cecep. Dia tidak bisa tidur karna memikirkan Livi.
***
Sesekali Livi melirik kearah Bruno si kucing oren yang sedang tertidur disebelahnya.
Untuk sekarang, dia aman.
Dia melihat langit malam yang indah, tapi sayang ngga seindah nasibnya kali ini.
Tadi Bundanya Alvin menaruh kandang ini di halaman depan, jadi dia bisa melihat langit malam.
"Meong!"
Livi tersentak kaget ketika mendengar suara kucing disebelahnya. Dia menengok secara perlahan kearah Bruno.
Bruno menatap dirinya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Livi memundurkan tubuhnya.
"MEOWW!" Livi ketakutan ketika Bruno mendekat.
Oke, dia harus melawan kucing oren ini, dia tidak boleh terlecehkan dua kali, cukup waktu itu saja.
Kuku Livi muncul, bersiap menyerang.
Livi si putih Vs Bruno si oren
"MEOWW!" Livi langsung mencakar Bruno, dia berusaha sekuat tenaga agar membuat kucing oren itu takut padanya.
"MEONG!!"
"MEOWWW!!"
Suara kucing yang saling bersahuttan membuat Alvin langsung membuka matanya, padahal tadi dia hampir tertidur.
"Livi, apa lu udah memulai proses pembuatan anak?" Gumam Alvin bertanya.
Sedangkan didalam kandang kucing oren menunduk ketakutan, dia mengakui kalau kucing betina ketika marah sangat menyeramkan.
Si Livi bangga karna berhasil membuat Bruno tunduk dan tidak jadi melakukan anu...
Beri tepuk tangan, kucing putih kita mengalahkan kucing ras terkuat di bumi.
______
Cecep: "buat kalian yang mau jadi doi gue buruan daftar!"
Jangan lupa vote, komen, dan tandai typo!
Wp: @pilupi_
IG: @ ltf_bhrsyhNEXT!
KAMU SEDANG MEMBACA
JADI KUCING?! [TAMAT]
Fantasy[2] : [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] BUKAN LAPAK BUAT PLAGIAT!!! _____ "wtf.. kenapa gue malah jadi kucing?!" Livi Marcella atau sering dipanggil Livi, dia adalah 'cegan' alias cewek ganteng, yang mati karna tertabrak mobil oleng. Dia mengira dia akan ma...