Happy reading!
•
•
•Alvin mengendus aroma mie yang baru saja dia masak.
Eum, sedap!
Dia menaruh mangkuk mie nya di atas meja makan, lalu menarik bangku dan duduk disana lalu memulai acara makannya sambil memainkan ponselnya.
Barisan jomblo sesad
Cecep crush Nanan
|• Kick Pinpin! Dia udh ngga jomblo
|• Jangan temenin ege, ngga setia kawan! Pacaran kok ngga ngajak-ngajak
|• kan gue jga mau pacaran!Iri bilang bos! •|
Holkay
|• Lu mau pacaran Cep?Cecep crush Nanan
|• IyaHolkay
|• sini sama guaNan, lu benran belok y? •|
Cecep crush Nanan
|• SEKRINSYOT!
|• Kasih tau bapaknya Nanan! Anaknya belok!
|• Tbl tbl tbl takut banget lohhHolkay
|• canda doang anj!Alvin menyuapkan mie nya lagi sebelum mengetikkan pesan.
Canda apa canda hayoo? •|
Holkay
|• BERCANDA!!Panjul jul jul
|• berisik woi! Gue lagi push rank!Cecep crush Nanan
|• perasaan kaga ada yang nnya lu lagi ngapain JulTau ya, siapa lagi yang nnya •|
Holkay
|• pen banget diajak si PanjulPanjul jul jul
|• BANGKE LO SEMUA!Alvin tertawa membaca pesan yang dikirimkan Panjul di grup kemudian menaruh ponselnya ketika sudah tidak ada yang menarik lagi.
Dia bangkit dari duduknya untuk mengambil air meninggalkan mie nya yang masih tersisa setengah mangkok.
Duk!
Alvin menutup kulkasnya setelah selesai mengambil air es. Dia kembali berjalan kearah meja makan tapi langkahnya terhenti ketika melihat Livi yang sedang duduk di tempatnya tadi. Alvin beralih menatap ke arah mangkoknya yang sudah kosong.
"Vi?" Panggil Alvin.
"Hm"
Alvin berjalan mendekati Livi yang sekarang sedang memainkan ponsel miliknya.
"Lo yang ngabisin mie gue?!" Tanya Alvin sambil mengambil ponselnya membuat Livi menatapnya tak suka.
"Is kok diambil si Pin!" Ucap Livi kesal, dia berusaha merebut ponsel yang dipegang Alvin.
"Gue tanya, lo yang ngabisin mie yang ada disitu?!" Tanya Alvin sembari menunjuk kearah mangkok kosong diatas meja.
Livi mengangguk santai membuat Alvin ingin mencakar wajah tidak berdosa milik pacarnya itu.
"Kok dimakan si! Itu kan punya gue, sayang!!" Ucap Alvin sambil menekankan kata 'sayang', greget sekali dengan gadis satu ini.
Livi menatap Alvin dengan wajah polosnya, "Ya terus? Gue salah apa?" Tanya Livi yang masih tidak mengerti.
Alvin langsung memeluk tubuh Livi dengan erat, sangat erat membuat gadis itu sesak nafas. "Woi! L-lepas Pin!" Livi memukul bahu Alvin kencang.
Alvin tidak menghiraukan ucapan Livi, dia malah semakin mengeratkan pelukannya kemudian mengigit pipi Livi agak kencang.
"Bodo! Siapa suruh lu buat gue greget pengen makan lo!" Ucap Alvin ambigu.
Livi mencubit pinggang Alvin dengan cubitan kecilnya yang bisa membuat kulit pria itu memerah.
"Awww sakit, Yang!" Rintih Alvin kesakitan lalu melepaskan pelukannya, dia mengusap pinggangnya yang perih.
Livi menabok lengan Alvin ketika mendengar kata terakhir diucapan Alvin, "Jijik pake sayang-sayang!" Livi mendelik tidak suka pedahal hatinya sedang ketar-ketir, wajahnya juga memerah.
Alvin yang melihat Livi salting berusaha untuk tidak tertawa. "Apaan si, maksudnya tuh peyang bukan sayang, geer banget hahahha!" Ucap Alvin santai sambil tertawa terbahak-bahak melihat Livi melotot.
"Sialan lo Alpin!!" Tega sekali Alvin menjatuhkannya setelah membuatnya terbang tinggi.
Alvin langsung berlari ketika melihat Livi ingin memukulnya, dia tertawa lagi sedangkan Livi kesal karna pukulannya meleset terus.
"IH ALPIN! SINI NGGA!"
Alvin memeletkan lidahnya, "gamau lo bau" ledek Alvin.
Livi langsung berhenti mengejar Alvin, dia menatap Alvin tajam. "Alpin jelek! Kesini atau kita putus?!" Ucap Livi mengancam.
Langkah Alvin langsung berhenti mendengar kalimat itu, "yah, cewek mainnya ngancem, ngga seru!" Alvin mendengus, dia berjalan pelan kearah Livi.
Semua cewek sama aja, Batin Alvin berucap.
Tidak mungkin dia memilih melanjutkan langkahnya, bisa-bisa mereka putus beneran padahal baru jadian.
Melihat Alvin sudah di dekatnya Livi langsung mencubiti tubuh pria itu.
"Aww sakit woi! KDRT lu!" Alvin merintih pelan.
Livi berhenti mencubit, "KDRT apaan! Kita kan belum nikah!" Ucap Livi ke Alvin.
Alvin langsung menatap Livi serius, "yaudah ayo!" Ajak Alvin sambil menarik tangan Livi pelan.
"Mau kemana?!" Tanya Livi.
Alvin menengok, "nikah! Biar yang tadi bisa disebut KDRT"
Livi menabok lengan pria itu.
Plak!
"Pin, pas pembagian otak lu ngga dateng ya?" Tanya Livi
Alvin menatap Livi bingung, "emang ada pembagian otak? Dimana? Otak apaan?" Tanya Alvin balik. Dalam hati dia ngakak melihat raut wajah Livi yang cengo.
"Bukan pacar gue!" Livi langsung berjalan kearah sofa meninggalkan Alvin yang sedang cekikikan.
Alvin tidak bisa memberhentikan tawanya, dia berjalan kearah Livi lalu duduk disebelahnya.
"Gemes banget si pacar gue" gumam Alvin lalu memeluk Livi. Dia mencium pipi Livi berulang kali.
Livi menahan tubuh Alvin agar tidak menciumnya lagi, " Jangan cium-cium!"
Bukannya berhenti Alvin malah menjadi-jadi. Dia mencium sudut bibir Livi.
"ALVIN!!" Teriakkan seseorang membuat Alvin dan Livi menengok.
"Bunda?" Lirih Alvin ketika melihat Bundanya sedang melotot dan disebelahnya ada sang Ayah sedang menutup mulutnya tidak percaya.
Tubuh Alvin melemas.
Dia keciduk!
Bunda pasti mikir yang engga-engga, Alvin membatin.
______
Aku minta maaf karna up nya lama!
Gimana sama part ini? Siapa yang dukung Lipin cung tangan!
Jangan lupa vote dan komen yaw
NEXT?
KAMU SEDANG MEMBACA
JADI KUCING?! [TAMAT]
Fantasy[2] : [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] BUKAN LAPAK BUAT PLAGIAT!!! _____ "wtf.. kenapa gue malah jadi kucing?!" Livi Marcella atau sering dipanggil Livi, dia adalah 'cegan' alias cewek ganteng, yang mati karna tertabrak mobil oleng. Dia mengira dia akan ma...