Happy reading!
•
•
•Sudah 1 bulan berlalu. Kutukannya belum juga hilang. Dia harus susah susah mencuri ciuman.
Ah, tapi dia bisa menjadi manusia dengan waktu yang cukup lama sekarang, entah karna apa. Tadi hanya bisa menjadi manusia dalam waktu 3 jam, sekarang bisa dalam waktu 5 jam lebih.
Livi juga sudah sadar dengan ucapan wanita misterius yang berada dalam mimpinya.
Ternyata maksud wanita itu adalah, membuat Alvin jatuh cinta sama dia.
"Lagi ngapain?"
Livi menengok kearah sampingnya, "buta?" Tanyanya jengah.
"Yakan cuman basa basi" jawab Alvin.
Livi lanjut acara menyapunya. 3 hari yang lalu Min-- maksudnya Bi Minah izin pulang kampung.
"Nyapu yang bener, babu!"
Livi berdecih, "Gue bukan babu! Dimana dimana kucing itu jadi majikan, trus yang punya kucingnya babu!" Ucap Livi dengan nada kesal.
"Tapikan lu sekarang lagi jadi manusia" jawab Alvin santai yang membuat Livi diam, tidak bisa menjawab.
Alvin memperhatikan Livi yang sedang mengoceh pelan. Dia tersenyum tipis, senang sekali melihat gadis itu kesal.
"Masakin gue makanan dong babu! Gue laperrr" ucap Alvin sambil mengusap perutnya.
Livi menatap pria itu sinis, "masak lah sendiri! Gapunya tangan?!"
"Punya, nih lagi dipake ngupil" Alvin melepas jarinya dari hidung lalu menunjukkannya kearah Livi.
"Jorok lo!"
"HAHAHAHA!"
***
Masih tersisa 2 jam lagi sebelum dia berubah jadi kucing lagi. Sekarang Livi memanfaatkan waktu itu untuk rebahan sambil menonton drakor diruang tamu, ditemani Alvin yang menyenderkan kepalanya di pundak Livi.
Mereka berdua menatap serius ke layar laptop yang terdapat dua orang berbeda jenis saling mendekatkan wajahnya. Livi mengigit kukunya gemas.
Dikit lagi, dikitt lagiiiii
Dann...
Hitam!
Pandangannya menjadi gelap. Ada seseorang yang sedang menutup matanya.
"Lepas anjir!" Livi berucap kesal ke Alvin. Sialan, padahal sedikit lagi adegan yang dia tunggu-tunggu malah terlewatkan.
"Dosa lu, nonton orang cipok'an" ucap Alvin berusaha menakuti Livi.
"Apaan si! Lepas ngga!"
"Kaga!"
"AKHH!" "sakit anjir!" Alvin mengusap pinggangnya yang nyeri akibat cubitan maut.
Kecil-kecil cubitannya sakit banget euy!
"Makanya gausah ganggu gue, ah elah kan ga enak kalo diulang lagi! Sono sono, ganggu aja lu!" Ucap Livi panjang lebar.
"Dosa lu nonton gituan, ihhhhh" ucap Alvin bernada.
"Trus, berapa banyak dosa lu yang nonton bokep?" Tanya Livi sambil menatap Alvin yang salah tingkah.
"Y-ya i-itukan---"
Ting nong!
Livi bangkit dari duduknya menuju pintu. Sedangkan Alvin bernafas lega.
Terimakasih wahai human yang memencet bel!
Ingatkan Alvin untul berterimakasih pada orang itu.
Disisi lain, 2 orang berjenis kelamin laki-laki sedang menunggu dibukakan pintu oleh orang yang punya rumah.
"PERMISII PAKET!"
"Berisik goblok!" Ucap pria bermata sipit menempleng kepala temannya.
"Apaansi nyet!" Pria disampingnya ikut kesal.
"Lama banget si Pinpin"
"ALPIN MAEN YOKK!"
"SEBENTAR!" Terdengar suara seorang gadis yang berada didalam rumah.
Pria bermata sipit menengok kearah teman disampingnya. "Alpin punya pacar?" Tanyanya.
Belum sempat menjawab, mereka mendengar suara pintu terbuka. "Iya, cari siapa?"
Mereka berdua saling tatap-tatapan dengan mulut terbuka.
"Kok cowo?"
_____
Jangan lupa vote dan komen.
Tandai typo! Makasih sudah membaca cerita ku...
NEXT?
KAMU SEDANG MEMBACA
JADI KUCING?! [TAMAT]
Fantasy[2] : [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] BUKAN LAPAK BUAT PLAGIAT!!! _____ "wtf.. kenapa gue malah jadi kucing?!" Livi Marcella atau sering dipanggil Livi, dia adalah 'cegan' alias cewek ganteng, yang mati karna tertabrak mobil oleng. Dia mengira dia akan ma...