Spesial Ramadhan II

24.4K 5.2K 358
                                    

Happy reading!


"Aku mau main ke rumah Cecep ya Yang" Izin Alvin kepada Livi yang sedang rebahan dikasur sambil memakan keripik.

Sialan dia jadi mau keripik itu!

Livi sedang berhalangan makanya dia tidak berpuasa. Livi sudah bilang ke Alvin jangan nempelin gadis itu terus, Livi takut Alvin ke goda saat dirinya sedang makan di dalam kamar.

"Gue-elu Vin! Gue geli dengernya kalo aku-kamu" Livi melirik Alvin lalu menyembunyikan keripiknya saat tau kalau pria itu terus menatap kearah makanannya.

"Biar romantis Yang" Bantah Alvin.

"Terserah dah Vin. Udah sana main" Usir Livi.

Dia berjalan kearah sofa kemudian mengambil remote Tv dan menyalakannya.

Di satu kampung bernama durian runtuh

Ada dua budak kembar

Alvin menatap ke layar Tv yang memperlihatkan dua bocil botak ralat hanya satu yang botak, satunya lagi berambut satu.

Kenapa pacar gue suka banget sama kartun itu si?!

Apa dia mau punya anak kembar?

Alvin segera menepis pikirannya takut fikirannya menjalar kemana saja.

"Yaudah gue berangkat. Bye kesayangannya Alvin hahahaha" Pamit Alvin disertai tawanya yang meledak ketika Livi mengacungkan jari tengahnya.

Ck, gadis itu tidak bisa di gombalin sama sekali, tapi Alvin tetap menyukainya.

Alvin menuruni tangga dengan jari yang memainkan kunci motornya. Berjalan menuju tempat motornya Alvin pun langsung menaiki motor kesayangannya yang dia beri nama 'Jajang'

"Jang, anter gue dengan selamat. Capcus"

***

Tok! Tok! Tok!

"SIAPE?!

Cklek.

"Eh, Alvin. Kirain emak siapa. Nyari Cecep ya?"

"Iya Mak. Cecep mana Mak?"

"Itu di kamarnya. Ada Panjul sama Nanan juga. Sono masuk aja, emak mau lanjut nonton"

Alvin mengangguk lalu berjalan kearah kamar Cecep. Pintu kamar temannya itu terbuka sedikit, dia dapat mendengar bisikan-bisikan dari dalam kamar itu. Alvin tidak jadi masuk, dia hanya berdiri didepan kamar Cecep.

"Kalo emak gue tau gimana ni anjir?!" Suara Cecep terdengar panik di telinga Alvin.

Cecep kenapa?

"Yaelah Cep, bukan sekali aja lu begini. Udah santuy" Kali ini terdengar suara Panjul yang berbicara.

"Santuy! santuy! Dosa gue nge boongin emak gue mulu!" Sarkas Cecep.

Alvin menaikkan alisnya bingung, sepertinya ada yang tidak beres. Dia langsung membuka kamar Cecep dan masuk ke dalamnya.

"ASTAGFIRULLAH" Alvin berteriak.

Cecep langsung bangkit dan menutup mulut temannya itu. Sedangkan Panjul dengan tergesa-gesa langsung berlari mengunci pintu kamar Cecep.

"Cep! Cep! Kenapa teriak-teriak Cep?!" Suara nyaring milik emaknya membuat Cecep gusar.

"N-ngga kenapa-kenapa mak. Tadi kaget ada kecoa terbang!" Ucap Cecep sedikit gugup.

"Anak laki kok takut kecoa si Cep!" Suara emaknya terdengar lagi.

JADI KUCING?! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang