Happy reading!
•
•
•Alvin pov
Gua Alvin. Lebih lengkapnya Alvin Putra Abraham. Nama yang simpel dan ngga pake ribet, soalnya gua beneran putra dari bapak 'Abraham'. Antara Ortu gua orang yang ngga mau ribet atau authornya males mikir.
Bicara soal Ortu, mereka ada diluar kota. Katanya ada pekerjaan tapi udah beberapa bulan belum pulang, entah ngapain mereka disana -mungkin buatin Alvin adek- yang pasti gua ngga peduli. Jadi disini gua cuman berdua sama Bi Minah, sebelum gua ngeliat seekor kucing putih bermata hijau itu...
***
"Pi! Mpuss! Pipi" Alvin meneriaki nama 'kucing nya'
Dia baru aja membelikan makanan kucing buat Pipi.
"Ck, mana si" karna kesal tidak menemukan kucing itu, dia pun berjalan kearah kamarnya untuk memastikan.
Dan benar saja, diatas kasur sudah ada kucing itu yang lagi rebahan santuy
"Pi!" Panggilan pertama tidak dihiraukan oleh kucing putih. Pipi tertidur sangat nyenyak rupanya.
Alvin menaruh makanan kucing yang dia pegang sembarang, lalu naik ke atas kasur dan melompat-lompat.
"Bangun cing! Kucheng pemalas! Udah bantet, kebo lagi"
Livi yang sekarang berganti nama menjadi Pipi langsung terbangun ketika merasa guncangan besar. Dengan panik dia langsung loncat dari kasur dan terjatuh ke lantai.
Bruk
Alvin tertawa keras ketika melihat kucing putih itu terjatuh dengan tidak estetotnya.
"Anjir! Ngakak gua"
Pipi menengok, dia melihat Alvin yang sedang ngakak diatas penderitaanya. Dengan kekuatan kucing, kuku tajamnya mulai muncul, Pipi memicingkan mata bersiap melawan musuh nya balik.
"MIAWWW!!"
"AKH! KUCING BANGSAT!"
***
Sepertinya pemikiran Pipi tentang Alvin adalah pria kalem salah besar. Ternyata Alvin sangat jail. Tadi setelah mengumpat, pria itu langsung melemparkan tubuhnya dan dijatuhkan keatas kasur berulang kali.Sepertinya pria itu tidak tau cara merawat kucing dengan benar.
"Nih makan" Ucap Alvin sambil menaruh mangkok berisi makanan kucing kedepan Pipi.
Pipi menatap makanan itu tanpa minat. Dia berjalan mendekat, mencium aroma makanan itu.
"HUWEEKK"
Alvin menengok, "Hamil lu?" Tanyanya cuek.
Pipi menengok, dia jadi ingat kejadian ketika bertemu dengan kucing oyen.
Sialan ngapa jadi kepikiran si
"Kaga anjir!" "meow meow!!" Ucap Pipi kesal.
"Ribet amat kucing makan milih-milih" Guman Alvin pelan.
Tok! Tok! Tok!
"Den! Ini makanannya sudah sampai" ucap Bi Minah dari luar kamar.
Alvin segera beranjak dari duduknya, "makasih Bi" setelah mengucapkan itu, Alvin menutup pintu kamarnya dan duduk di sofa yang berada di dalam.
"Eumm mantap nih!" Alvin berucap.
Pipi memperhatikan Alvin yang sedang memakan pizza itu dengan tatapan lapar. Dia menatap makanan kucing didepannya sebentar lalu menghampiri Alvin.
Merasa di tatap, Alvin mengalihkan pandangannya kearah kucing disampingnya. "Mwao?" Tanyanya dengan mulut penuh pizza.
Pipi langsung menangguk semangat, dan mengambil satu potong pizza lalu memakannya dengan lahap, lebih ke orang yang tidak pernah makan setahun.
"Baru tau kucing suka pizza" gumam Alvin merasa aneh.
Tapi...
"KUCING GUE LANGKAA! KERENNN!"
Jangan lupakan juga tentang 'didunia ini sudah tidak ada orang waras!'
____
Cerita prikkkk, btw makasih udah mau baca mwhehhe
Vote dan komen!
NEXT?
KAMU SEDANG MEMBACA
JADI KUCING?! [TAMAT]
Fantasy[2] : [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] BUKAN LAPAK BUAT PLAGIAT!!! _____ "wtf.. kenapa gue malah jadi kucing?!" Livi Marcella atau sering dipanggil Livi, dia adalah 'cegan' alias cewek ganteng, yang mati karna tertabrak mobil oleng. Dia mengira dia akan ma...