PART-1

100K 14.7K 1.3K
                                    

Happy reading!


Bola mata besar berwarna hijau itu terbuka dengan perlahan. Dia mengedarkan pandangannya menatap sekitar. Gue masih dijalan? Apa kaga ada yang nolong gue? Apa gue udah mati ya? Batinnya bertanya dengan beruntun.

AKHH!

Livi merintih kesakitan ketika merasakan badannya remuk dan sakit, seperti habis dipukulin.

Yap dia adalah Livi si 'Cegan'

Dia berdiri perlahan, lalu diam.

Livi mengerutkan dahinya ketika  teringat bahwa tempat dia tertabrak mobil oleng bukan disini tempatnya.

Lah gua dimana ini, anjir?!

Dia belum sadar bahwa dirinya berjalan dengan 4 kaki, dia juga mempunyai ekor dan bulu berwarna putih sedikit kusam.

Livi terus berjalan dengan segudang pertanyaan yang hinggap di otak kecilnya.

Meow

[Wei aku gatau tulisan suara kucing gimana😭]

Tiba-tiba suara kucing yang mengeong terdengar, Livi menengok. Di depannya seekor kucing berwarna oren sedang menatapnya dengan tatapan... lapar?

EH, TAPI KOK TINGGI KITA KAYA SAMA ANJIR?!

Tidak sengaja Livi melirik kearah tangannya, matanya membesar seperti ingin keluar. Dia menatap tangannya serius dengan kepala yang penuh pertanyaan.

Masih serius bengong sambil mengamati tangannya, tiba-tiba dia merasa seperti ada yang menimpa tubuhnya. Livi menengok keatas tubuhnya dan ada kucing oren disana sambil menggerak-gerakkan tubuhnya.

Livi langsung bergerak melepaskan tubuhnya agar bisa keluar dari kukungan kucing oren itu, dia sudah sadar apa yang kucing oren lakukan terhadapatnya.

PELECEHAN?!

Dia masih berusaha menghindar, dan...

Hap!

Akhirnya dia bisa keluar dari kukungan kucing oren itu. Livi langsung berlari kencang sebelum kucing oren biadab itu tidak mengejarnya sambil berucap...

"KUCING OYEN ANJIR, KALO MAU KAWIN JANGAN KE GUE!" tapi sayang yang keluar hanya suara meongan kucing.

"Miaw! Miaw! Miaw!"

Ah, kenapa dengan dirinya ini?!

***

Livi menatap cermin di depannya. D-dia tidak percaya. Di cermin itu terlihat kucing putih bermata hijau yang menggemaskan.

Tapi kenapa dia malah menjadi kucing putih itu?!

Kepalanya seperti dihantam sesuatu yang sangat besar. Pusing, dia pusing sekali.

Apa ini seperti cerita di novel? Transmigrasi? Tapi kenapa harus jadi kucing? Kenapa gue ngga jadi ratu atau anak orang kaya aja si?! Kalau tidak jadi gembel pun dia tidak apa-apa. Ini kenapa malah kucheng??

Dia masih bertanya-tanya.

"Dosa apa gue?" "Miaw miaw" sekali lagi terdengar suara kucing mengeong. Ingin sekali dia merobek mulutnya sendiri.

Livi menatap bayangan tubuh kucingnya yang ada di cermin dengan tatapan sedih.

"Mpuss, ngapain mpuss?" Tanya seoarang pria paruh baya pemilik cermin itu. Dia sedang menjual cermin sambil beristirahat duduk dipinggir jalan. Tapi seekor kucing datang dan berdiri didepan cerminnya. Dari awal sampai akhir dia menatap kucing putih itu yang duduk didepan cermin.

Livi mengerdarkan pandangannya, lalu menatap pria penjual cermin. A-apa bapak-bapak itu nanya gue ya? Batinnya bertanya.

"Iya pak?" "Miaw?" Livi tidak memperdulikan lagi suara apa yang keluar dari mulutnya. Dia masih menatap pria penjual cermin.

Pria paruh baya itu tersenyum. " Lucu ya, kamu kaya lagi ngaca, dulu bapak pernah punya kucing warna--"

A-apa bapak-bapak itu sedang curhat sama seekor kucing seperti dirinya?

Livi berjalan mundur dengan perlahan, pria itu masih terus mengoceh berbicara tentang kucing nya yang mati tertimpa cermin.

Tapi dia tidak peduli. Dia masih berjalan mundur, dan langsung berlari meninggalkan tempat itu.

SELAMATKAN DIRI! SUDAH TIDAK ADA ORANG WARAS DIDUNIA INI!

____

vote dan komen ya!

Makasih sudah mampir. Btw visual Livi si 'Cegan' ada diatas ya.

Semoga suka dengan cerita ini.

NEXT?

JADI KUCING?! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang