PART-19

50.3K 10.8K 415
                                    

Happy reading-!


"Lu beneran ngga dikasih makan disana?" Tanya Alvin sambil menatap Livi yang sangat menyedihkan. Gadis itu sedang makan dengan sangat lahap sambil menangis.

"Iya, gue ngga dikasih makan. Parah banget temen lo, hiks" Livi mengadu kepada Alvin kalau Nanan tidak memberinya makan pedahal dia sendiri yang tidak mau memakan makanan yang diberi pria itu.

Mampus lu Nanan gue fitnah! Batin Livi

"Kesian banget si lu" gumam Alvin. Dia menggeser tempat duduknya agar lebih dekat dengan Livi, lalu Alvin mengusap rambut gadis itu.

"Yakan kesian banget kan hiks"

"Btw, lu kaga kangen sama gue?" Tanya Livi.

Alvin langsung menggaruk lehernya yang tak gatal, "k-kaga tuh"

IYA GUE KANGEN BANGET SAMA LOOO! Ingin rasanya Alvin berteriak seperti ini, tapi...dia gengsi.

"Oh ngga kangen, sama si gua juga" ucap Livi santai tanpa tau kalau sekarang Alvin sedang memegang dadanya yang nyesek.

"G-gue keatas duluan, lu makan yang banyak" ucap Alvin sebelum pergi meninggalkan Livi di ruang makan.

Livi hanya mengangguk lalu tersenyum miring.

"Makan tuh gengsi, nyesek kan lo!!"

Prettt

***

"Dia ngga kangen sama gue? Berarti dia ngga suka sama gue? Trus tadi ngapain dia meluk gue dirumah Nanan? AKHHH SIALAN!" Alvin uring-uringan, dia menggigit bantalnya kesal.

Sepertinya dia akan menjadi manusia serigala

RAWRR

"Sialan! Sialan! Sialan!"

Cklek

"Lo ngapain Vin?" Tanya Livi bingung karna keadaan kamar yang tidak bisa dikatakan 'rapih'. Selimut yang terjatuh di lantai, buku-buku yang berjatuhan, dan yang terakhir si Alvin yang sedang menungging diatas kasur sambil mengigit bantal.

Alvin langsung terduduk, "Hm?" Dia membuang bantal yang sedang digigitnya kemudian menatap kearah Livi.

"Ah, ini g-gigi gue gatel, pengen gigit-gigit, ahahaha iya pengen gigit-gigit" ucap Alvin sambil tertawa seperti orang bodoh.

"Oh mau numbuh gigi kali" Livi berucap tidak peduli, dia langsung masuk kedalam kamar mandi.

"Iya kali mau numbuh gigi" tutur Alvin pelan. Dia berjalan kearah kaca yang ada dikamarnya, lalu menyengir lebar.

"Tapi kan gigi gue udah lengkap, mau numbuh dimana lagi itu gigi?"

***

Pagi telah tiba, Livi terbangun dengan wujud kucing putih yang sangat lucu. Livi meregangkan otot-otot sebelum beranjak dari kasur.

Dia melihat Alvin yang mengorok dikasur sebelahnya. Livi menatap Alvin lama. Ini cowo kaga ada jelek-jeleknya apa. Batin Livi bertanya.

Lihatlah pria yang sedang tertidur itu, walaupun tidur dengan mulut yang terbuka sambil terlentang tapi tetap cakep.

"Alvin numpang ngambil kiss ya" ucap Livi dalam hati.

Cup!

BUYSSS!

"Sekali lagi deh"

Cup!

Livi terkekeh pelan lalu berjalan keluar kamar. Sedangkan si Alvin sekarang sedang berguling-guling dengan wajah yang terlihat memerah.

Yap, dia sudah terbangun sebelum Livi bangun. Tadi Alvin sedang menatap Livi yang tertidur dengan wujud kucing, tapi saat melihat gadis itu ingin terbangun, dia langsung berpura-pura tidur.

"Alvin kiss" Alvin mencium guling yang berada dipelukannya.

"Sekali lagi deh"

"AAKHH GUE BAPERR"

Alvin tidak tau kalau kelakuannya dilihat oleh seseorang yang sedang mengintip dari celah pintu terbuka.

____

Ini part paling tidak jelas ya bund Ckckck

KALIAN NUNGGUIN AKU YAA?

KASIH PANTUN DONG BEBS-!

NEXT

JADI KUCING?! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang