Happy reading!
•
•
•"Makasih bang" setelah mengucapkan terimakasih ke tukang martabak, Alvin pun langsung mengendarai motornya untuk pulang kerumah.
Alvin memberhentikan motornya ketika lampu lalu lintas berwarna merah, dia membuka kaca helm kemudian melihat ke sekitarnya.
"Ih lipstik gue luntur ngga si?"
"Iya luntur itu, aduh. Nih! Pake lipstik gue"
Alvin melirik ke samping ketika mendengar ada suara perempuan, disebelahnya ada dua perempuan yang duduk diatas motor sambil berkaca di kaca spionnya.
"Dah cantik lagi deh gue" ucap perempuan disebelah Alvin dengan nada suara yang agak kencang.
Entah kenapa Alvin merasa kalau dua perempuan disebelahnya berulang kali melirik kearahnya, Alvin juga risih dengan suara-suara mereka yang sangat mengganggu indra pendengarannya.
Cempreng banget suaranya, walaupun Livi juga cempreng tapi suaranya bikin candu, lah mereka kaya bebek nyerocos. Batin Alvin.
Alvin tidak tau saja kalau dua perempuan itu sedang caper ke Alvin.
Karena risih Alvin pun mengendarai motornya maju kedepan agar tidak bersampingan dengan dua perempuan tadi.
"Ey ganteng! Ikut Tante yukk hihihi" Alvin tersentak kaget mendengar ada suara disebelahnya.
Alvin melotot melihat ada banci yang sedang mengedip kearahnya.
Merinding gue! Ucap batin Alvin.
"Ini kapan lampu hijaunya sih!" Gumam Alvin kesal.
"Kamuh kok cuekkin eyke sih ganteng, eyke ngambek nich!" Ucap banci itu pura-pura marah.
"Bodoamat!" Alvin melirik banci tadi dengan tatapan tajam.
Banci itu memegang tangan Alvin tapi langsung disentak oleh pemilik tangan.
"Pergi anjir! Gue ngga suka batang!" Alvin berucap kesal.
"Ngga seru lu!" Alvin kembali melotot ketika mendengar suara banci itu berubah menjadi sangat LAKIK.
Dia bernafas lega karna banci yang tadi mengganggunya pergi dari hadapannya dan beralih menganggu orang lain, Alvin terkekeh kemudian melajukan motornya ketika lampu lalu lintas sudah berubah warna.
Setelah beberapa menit akhirnya Alvin sampai, dia memasuki rumahnya sambil menenteng kresek berisi martabak manis.
"Bunda! Livi!" Teriak Alvin ketika tidak melihat ada orang didalam rumahnya, dia menaruh martabak manis di meja makan lalu mencari kedua perempuan kesayangannya.
"Kalian ngapain?" Tanya Alvin saat melihat sang Bunda dan pacarnya ada di halaman belakang.
"Udah pulang kamu?" Tanya Aca tanpa melihat kearah Alvin.
Alvin memutar bola matanya malas, kenapa harus pertanyaan ini! "Belum Bun" jawab Alvin akhirnya.
"Oh"
Alvin mendengus kemudian dia berjongkok disebelah Livi yang sedang menanam.
"Kiw, cewe!" Alvin menggoda Livi, dia menyolek pipi Livi.
Livi melirik sebentar, "maap bang, saya udah punya pacar" ucap Livi datar.
Alvin berusaha menahan senyumnya, "siapa tuh pacarnya?" Tanya Alvin pura-pura gatau.
Pedahal mah dia sendiri pacarnya.
"Panjul" jawab Livi santai.
Alvin langsung menatap Livi tajam, "Lu selingkuh?!" Tanya Alvin kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
JADI KUCING?! [TAMAT]
Fantasy[2] : [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] BUKAN LAPAK BUAT PLAGIAT!!! _____ "wtf.. kenapa gue malah jadi kucing?!" Livi Marcella atau sering dipanggil Livi, dia adalah 'cegan' alias cewek ganteng, yang mati karna tertabrak mobil oleng. Dia mengira dia akan ma...