PART-11

60.8K 10.8K 192
                                    

Happy reading!


Setelah acara 'membuang Cecep pada tempatnya' mereka bertiga kembali lagi ke ruang tamu. Livi duduk di sofa dengan Alvin disebelahnya. Pria itu menyandarkan kepalanya dibahu Livi.

Suka banget nyender dah human satu ini, kalo bahu gue miring sebelah kan berabe!

"Pegel anjir!" Ucap Livi sambil berusaha menyingkirkan kepala Alvin.

Alvin kekeh. "Numpang nyenderr"

Livi berdecak sebal lalu tidak lama kemudian dia melotot karna matanya tidak sengaja melihat kearah jam dinding. Sisa 1 menit lagi, dia melihat kearah Panjul yang sedang tiduran sambil bermain game, kemudian beralih ke Alvin.

"V-vin" panggil Livi.

"Hm"

"Vin!"

"Hm!"

"Vin!"

"APAAN SI, BABU?!" Alvin berucap kesal.

Livi menyengir bodoh lalu setelahnya wajahnya menjadi terlihat serius. "1 menit lagi" ucapnya pelan.

Alvin langsung menegakkan badannya. "Yaudah, sana keatas" Alvin memerintahkan Livi untuk masuk ke kamarnya.

Kalau gadis itu berubah disini, berabe! Karna ada Panjul si tukang gosip.

"Oke!" Livi mengangguk, dia segera bangkit lalu berlari kearah kamar Alvin.

Setelah sampai dikamar, dia langsung menutup pintunya. Tinggal menunggu waktu, dan dia akan berubah menjadi seekor kucing lagi.

5

Ah, pedahal masih banyak yang ingin dia lakukan.

4

Tapi sepertinya...

3

Harus tertunda lagi

2

Bahkan jika ingin menjadi manusia lagi...

1

Dia harus menunggu, karna ada waktunya juga

BYUSS

"Meow"

***

Brak!

"Mana si tepos?! Enak aja tuh cewe, doain gue tepos!"

Alvin dan Panjul terperanjat ketika mendengar suara Cecep yang terdengar sangat menggebu-gebu.

"Mana? Mana cewe tepos?!" Dia melihat ke segala arah untuk mencari Livi, tapi nihil gadis itu tidak ada.

"Apaansi lu berisik banget, nyet!" Alvin berucap sambil menatap Cecep.

Cecep menengok, "nyat, nyet, nyat, nyet! Elo tuh monyet! Mana ada temen yang ngebuang temen sendiri dengan tidak estetotnya!" Cecep melupakan kekesalannya ke Livi, sekarang dia kesal dengan Alvin.

"Lo kan emang pantes dibuang!" Panjul berucap santai.

"Anj---"

"Dahlah, emang dasar punya temen macam binatang"

"Binatang kelen semua hee!" Setelah mengucapkan itu dia langsung duduk disebelah Alvin sambil mengambil ponselnya, dan membuka aplikasi gamenya.

"Anjir, mage kok dua si!"

Sedangkan kedua temannya hanya bisa melongo melihat itu.

Cecep, human langka!

"Eh Pin, gue numpang ke kamar mandi lu ya!" Izin Panjul.

"Tapi jangan---"

"Oke makasih" tanpa mendengar lanjutan ucapan Alvin, dia langsung berlari kearah kamar Alvin.

"Dikamar gue" lanjut Alvin pelan, lalu mendengus.

***
Cklek!

Livi yang sedang diatas kasur terperanjat ketika mendengar suara pintu terbuka, dia langsung menatap kearah pintu.

Disana Panjul sedang menutup pintu dengan wajah seperti menahan sesuatu, lalu berlari dengan kencang ke kamar mandi.

Livi kembali tidur dan tidak peduli pada pria itu yang entah mau ngapain.

Cklek

"Uh, lega" Panjul keluar dari kamar mandi.

Dia ingin keluar dari kamar, tapi matanya melihat sesuatu yang putih berada diatas kasur temannya.

Dia berjalan kearah benda itu, lalu menyentuhnya dengan jari telunjuk.

Livi yang merasa terganggu langsung bangun dan menatap kearah seorang pria yang menatap dirinya kaget.

"Sejak kapan Pinpin punya kucing? Kok kaga kasih tau gue sii, ngga setia kawi-- kawan banget" Panjul berucap dengan panjang lebar. Dia mengambil Livi, lalu dibawa turun menuju ruang tamu.

"Pin! kok lu gabilang kalo punya kucing comel!" Ucap Panjul ketika sampai disana.

Alvin yang merasa namanya dipanggil langsung menengok, lalu melebarkan matanya.

Anjir

Sedangkan disebelahnya, Cecep juga menatap kaget kearah Panjul, dia beralih menatap seekor kucing di gendongan pria itu. Tangannya gemetaran, lalu berteriak dengan kencang.

"AAAAA KUCHENGGG!!!"

____

Hai, kalian! Jangan lupa vote dan komen ya!

Spam kata "semangat" disini.

NEXT?

JADI KUCING?! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang