18.mabuk

897 61 0
                                    

Sudah lebih dari satu jam,alka terus menghisap rokoknya dan meminum alkohol di rumah cakra.Alka pergi dari rumah dan menghubungi sahabat nya untuk datang kerumah cakra.

"Al,udah woi" Ganendra menghentikan aksi alka yg baru saja menuangkan alkoholnya kedalam gelas.

"Cara mabok lo ga gini bro.Lo kalo gini pasti ada masalah" Ucap arhan yg sangat hafal dengan tingkah alka saat mabuk biasa atau seperti sekarang.

Rajendra menatap alka yg terlihat kesal "ini pasti ada hubungannya kan sama tafana"

"Maksut lo apa?" Tanya cakra

"Gue berantem sama tafana.Arghhhh" Alka mengacak-acak rambutnya frustasi.

Ia membuang rokok nya dengan kasar "gue kelepasan pas ngomong.Tafana nangis karena gue,gue bego!"

"Emang lo bego" Cibir cakra.

"Heh,di sleding tujuh hari nangis lu" Timpal arhan membuat cakra cengengesan.

Rajendra menatap alka kembali "setengah sadar nih bocah pantesan ngaku bego"

"Lo tau dari mana alka berantem sama tafana?" Tanya ganendra penasaran.

"Dari alka barusan"

Pletak!

Cakra memukul kepala rajendra gemas "yg lo omongin pertama kali.Kalo dari alka gue juga tau monyet!"

"Weh,santai dong.Gue dapet kabar dari amanda,tafana nangis dari tadi gegara alka"

"Terus sekarang gimana baiknya?" Ucap arhan.

Cakra tampak berfikir "mending sekarang lo kabarin amanda untuk pulang bareng yg lainnya.Kita anterin alka kerumah,biar mereka nyelesain masalah ini"

"Kalo alka ngamuk dirumah terus tafana dipukulin,gimana hayo" Cetus rajendra seperti anak polos.

"Gue sih yakin kalo alka bego beneran.Ga mungkin dia mukulin tafana,kecuali niko yg ada di depan dia" Sahut ganendra.

Arhan kemudian berdiri dan bersiap "yaudah cepetan,mumpung lagi setengah sadar pasti alka jujur soal niko yg sebenernya."

Mereka bersiap dan rajendra membawa barang barang alka sambil menelfon amanda untuk menyiapkan semuanya.

"Gue kunci pintu dulu anjir.Awas lo ga bantuin beberes nih rumah,mak gue balik nyium bau alkohol abis gue" Ucap cakra.

"Iye onyet,brisik lu.Gercep!" Sentak arhan.

***

Amanda menatap rahel yg sedang menenangkan tafana.Kemudian ia menyenggol sera yg sedang mengelus punggung tafana.

"Jangan nangis terus taf,gue yakin alka ga bermaksud ngomong gitu.Gue tau dia nyebelin,tapi dia masih punya hati" Ujar rahel,entah kalimat keberapa yg ia ucapkan agara tafana berhenti menangis.

"Udah ya,kasian mata lo.Kita yakin alka gagitu,dia cemburu sama lo" Tambah sera.

Tafana menghapus air matanya "cemburu apaan hiks,ga mungkin hiks orang kaya alka hiks cemburuu sama gue hiks" Tafana berbicara dengan sesenggukan.Ucapan alka sangat membekas dihati nya.

"Udah ya tafana,lo gaboleh nangis terus" Amanda memeluk tafana yg terus menangis.

"Jangan nangis lagi,gue ikutan nangis nih" Rahel sudah berkaca kaca.

"Bawa gue pergi hiks,gue mau pergi aja hiks sekarang"

Ting!

Rajendra
Keluar sekarang,buka pintu.

 ALKAGRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang