33.Emosi alka

707 37 0
                                    

"Alka,kamu itu anak papa,pemilik sekolah ini.Harusnya kamu memberikan contoh yg baik sama murid murid yg lainnya" Defri datang saat pak wawan langsung menghubungi nya.Walaupun pak wawan sudah memarahi alka habis habisan,tetap defri yg harus mengurus anaknya ini.

Alka menendang nendang meja karena kesal "niko sentuh punya alka pah! Alka gasuka,untung aja tuh anak masih hidup"

"Tapi tidak seperti ini alka! Mungkin kamu salah paham saat niko berduaan sama pacar kamu.Mereka kan ada tugas dari bu fatma" Kata pak wawan pelan,ia tau bahwa alka laki laki yg keras kepala.

"TAFANA ISTRI SAYA PAK! COBA AJA ISTRI BAPAK YG DISENTUH LAKI-LAKI LAIN.TERIMA GAK!" Alka langsung keluar meninggalkan ruang bk tersebut dengan emosi,ia menutup pintu ruangan dengan keras membuat pak wawan terkejut.

"Pak?" Panggil pak wawan meminta penjelasan dari defri.Ya,pernikahan tafana yg mengetahui hanya bu fatma selain itu guru guru tidak ada yg tahu.

Defri menghela nafas "akan saya jelaskan pak bersama guru yg lain.Maafkan tingkah anak saya.Soal niko biar saya yg tanggung"

Ini memang sekolah milik defri,namun ia akan tetap adil mengenai alka.Bagaimanapun alka juga murid disini.Berbeda saat alka dirumah ia akan menjadi seorang anak.

***

Alka terus mengamuk dirumah cakra.Memang rumah cakra sudah seperti bascame mereka karena orang tua cakra yg sering sekali pergi keluar kota.Cakra menatap miris bentuk rumahnya.Cakra hanya bisa duduk dipojokan seperti pemilik rumah yg pasrah melihat preman menghancurkan rumahnya.

"Sabar cak,nanti kalo udah sadar lo total semua nya" Bisik rajendra menepuk nepuk bahu cakra.

"Al,udah anjir kasian noh cakra udah pasrah ngeliat lo hancurin nih rumah" Arhan mencoba mendekati alka yg terus menendang tembok bahkan vas bunga pun sudah pecah disana.

Ganendra hanya duduk menikmati minuman kalengnya "tinggal totalan aja nanti,tenang aja cak"

"Lo gamau pulang al,kasian istri lo dirumah sendiri" Akhirnya cakra berbicara membuat alka menghentikan aksinya.

"Lo kasian sama istri gue atau barang barang lo!" Tatap alka tajam membuat cakra menciut.

"Barang barang gue sih" Cicit cakra saat melihat tab berlogo apel jatuh dilantai.

Rajendra mengikuti arah pandang cakra "waduh,ipon nya keinjek bangsat!"

Semuanya menguatkan cakra yg seperti orang yg pasrah dengan hidup.

"Al,pulang lu sono" Usir cakra yg sudah tidak betah dengan alka.

Alka merebahkan tubuhnya kekasur empuk cakra dan mengeluarkan ponsel nya lalu ia lemparkan kearah cakra.

"Checkout barang yg lo mau,gue pengen tidur" Cakra menerima dengan senang hati.

"Lumayan anying ipon terbaru" Semangat cakra membuat teman temannya langsung mendekat kearah cakra.

"Cak,beliin kita sekalian lah" Usul rajendra

"Sampe gue liat barang barangnya ga sesuai sama yg gue hancurin,gue gantung lo dilampu merah" Ancam alka dan kembali memejamkan mata nya.

***

Tafana terus menghubungi alka namun tidak ada jawaban.Teman temannya baru pulang dari rumahnya karena hari sudah semakin malam.Ia mencoba memejamkan matanya,memeluk guling namun tetap tidak bisa untuk tidur.

"Ah,biasanya kan ada alka yg peluk gue" Tafana duduk dengan kesal dan mencoba menghubungi alka.

"Alka kemana sih!" Tafana beralih duduk dimeja riasnya.Ia mendapat kabar soal niko,salah satu osis mengabari tafana karena tafana yg meminta.Bagaimana pun niko seperti ini karena ulah suami nya

 ALKAGRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang