39.rokok

787 42 0
                                    

Sera,rahel dan amanda menatap tafana yg lahap dengan berbagai macam makanan dihadapannya.Tafana mengelus perutnya saat dirinya merasa sangat kenyang.

"Alhamdulillah kenyang" Tafana menatap ketiga temannya dengan heran "heh,kenapa?"

"Lo yg kenapa,makan kaya orang kelaperan seminggu.Gak dikasih makan lo sama suami" Ucap rahel dan tafana tertawa.

"Dih,kesurupan nih bocah" Amanda menepuk bahu sera saat dirinya mendapat satu pemikiran.

Sera menatap Amanda yg fokus nya kearah tafana "taf,lo gak lagi ngidam kan?"

Tafana yg semula memainkan ponsel nya,kini atensinya beralih ke Amanda "ya engga lah,gue juga biasa aja"

"Tapi lo udah nganu kan" Cetus sera dan tafana menganggu secara pelan.Rahel tersenyum melihat jawaban dari tafana "iiih asiik,akhirnya gue punya ponakan"

"Kita hel,enak aja lo doang" Sewot amanda membuat tafana tersenyum geli melihat respon teman temannya.

Sera memegang perut tafana "gak sabar nih gue ngeliat kehadiran baby nya"

"Sabar elah" Jawab tafana santai.

"Btw,alka gimana taf,dia mau jadi ayah diusia muda" Tafana menatap amanda dan tersenyum "justru dia ngebet banget pengen punya baby"

"Rajin rajin olahraga malem taf,biar cepet jadi" Goda rahel membuat tafana tersipu malu.

Dilain sisi,alka baru selesai mengerjakan ulangan susulan.Ia keluar dari ruangan wali kelas dan langsung disambut oleh teman temannya.

"Setia banget sih kalian nungguin gue" Ujar alka dan berjalan dengan diiringi mereka.

Rajendra merangkul alka "yoi bro,siapa tau dapet traktiran kan udah nolongin pas hampir sekarat"

"Sialan lo musang!" Maki alka dan tertawa.

"Harusnya sih gitu,masa kita udah masuk kantor polisi ga ada imbalannya" Tambah arhan

"Imbalan apaan anjirr,lo semua masuk kantor polisi kan dimintai keterangan doang"

Cakra mengangguk "keterangan sih keterangan,tapi tetep aja gue Diomelin sama nyokap gue gara gara berantem"

"Yaelah lo enak dimarahin" Ujar ganendra membuat cakra emosi "YANG NAMANYA DIMARAHIN GA ADA YG ENAK NEN!"

"Yakan,itu tandanya mereka masih peduli sama lo" Arhan menatap ganendra "emang bonyok lo gapeduli?"

"Peduli sih,cuma gue sama Rajendra ga dimarahin anjir.Kek mereka tuh sabar banget,ngeliat gue sama dia pulang babak belur,bokap gue cuma geleng-geleng kepala dan nyokap gue langsung panggil dokter pribadi" Jelas ganendra.

Alka menghentikan langkah nya "wahh yg begini nih bahaya.Sekalinya mereka bertindak,abis lo berdua.Ngeri sama orang yg terlihat tenang,tapi kalo udah gerak rata lo"

"Itu yg gue takutin.Ngeri gue ngeliat kesabaran mak bapak gue" Tambah Rajendra.

"Heran ya,di sabarin minta dimarahin.Yg dimarahin gapernah di sabarin" Cetus Cakra mengelus dadanya.

***

Tafana baru selesai belajar karena besok dirinya kembali berhadapan dengan ulangan biologi.Ia menghampiri alka yg berada di balkon kamarnya.Ia terkejut saat melihat alka dengan santai nya menghisap rokok dengan semilir angin malam.

"Astaghfirullah!" Alka yg kaget langsung nyengir dan memungut rokoknya yg terjatuh dan tinggal setengah.Tafana menatap tajam alka beserta bungkus rokok yg ada disana.

"Apa apaan sih pake rokok segala" Ketus tafana dan alka tetap menghisap rokoknya dengan santai "pengen aja sih,udah lama gak ngerokok hehe"

"Matiin gak!" Alka menggeleng membuat tafana kesal "yaudah kamu jangan tidur sama aku"

 ALKAGRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang