1.Sial

1.8K 115 19
                                    

Semua murid bersorak-sorai saat mereka sudah sampai ditempat tujuan.Mereka berjalan menuju tanah lapang untuk mendirikan tenda sebagai tempat istirahat.

"Keren banget gila desa nya" Tafana tak berhenti memuji desa ini.

"Dih,ada orang norak" Cibir alka yg baru lewat dari hadapan tafana.

"Aduuh kalian denger ga.Ada suara ga ada wujud nya" Ucap tafana.

Arhan mendekati tafana "suara apaan taf,gue ga denger apa apa tuh.Bukan setan kan"

"Lo mau liat setan gak ar" Cetus tafana dan arhan mengangguk.

Tafana tersenyum "tuh,disamping lo hahaha"

Arhan melirik ke samping nya pelan pelan "anjing,ini mah alka gue kira genderuwo"

Cakra tertawa melihat ekspresi arhan "lagian lo nurut aja sama tafana.Tapi bener sih alka kek setan hahaha"

"Kalah ganteng bilang babi" Sinis alka.

Rajendra yg sedang mempersiapkan tenda pun kesal "woi bantuin,malah bacot doang disana"

Ganendra yg merupakan abang dari kembaran nya itu mendengus "gue bakar nih tenda,gabisa tidur lo pada"

"Lo juga gabisa tidur pe'a" Sahut arhan.

Mereka mulai mendirikan tenda untuk istirahat.Hari ini kedatangan mereka ke sebuah desa untuk melakukan liburan akhir semester yg diberikan oleh bu fatma.

"Tafana,bantuin ibu nyiapin makan sini"

Tafana datang menghampiri bu fatma "saya bantu apa nih bu"

"Kamu ambil air aja sana.Tuh bareng sama mereka"

Tafana mengangguk dan membawa ember untuk menuju ke danau yg tak jauh dari sana.Alka melihat tafana yg sedang mengambil air dan mempunyai rencana cemerlang.

"Woi buaya"

Tafana menatap alka datar "buaya teriak buaya"

"Buahahha kasian gagal ngerjain orang" Cibir sera yg tadi ikut bersama tafana.

Alka melihat ada ulat di ember tafana "lo ga takut ulat taf,tuhh ngerambat diember lo"

Tafana yg melihat spontan melemparkan air kearah alka.Akhirnya alka basah kuyup karena siraman air dari tafana.

"Buahahahha" Tafana tertawa puas melihat alka yg basah.

Alka tak tinggal diam,dia langsung menuju danau dan mengambil air untuk ia siramkan pada tafana.

"Taf lari,lo mau disiram sama alka" Sera memberi tahu tafana.Tafana langsung lari ke sembarangan arah.

"Woi,mau kemana tuh dua curut" Rahel datang bersama amanda menyusul mereka yg sudah lama didanau.

Sera berjalan menuju ketanah lapang "biasalah,ribut"

Alka terus mengejar tafana sampai masuk kedalam semak semak.Alka melemparkan ember nya namun tafana berhasil menghindar.Tafana yg hendak berlari berteriak saat melihat ular diranting tepat didepan nya.

"Huaaaaa ularrr" Tafana berbalik arah namun ia malah menabrak alka.

"Bangsat" Alka mengumpat saat tubuhnya tertindih oleh tubuh tafana.

Tafana buru buru duduk dan tidak melirik alka sedikit pun.

"Lo bego apa gimana sih.Punya mata dipake,asal nabrak aja lo" Alka terus mengomel.

"Dih,kalo gue ga kaget ada ular juga mana ada gue nabrak lo" Kesal tafana.

Alka menatap tajam tafana "baju gue basah karena lo,sekarang kotor karena lo.Coba lo bukan cewe.."

"Kenapa kalo gue cewe hah!" Tafana memotong ucapan alka dengan cepat.

Alka mencoba berdiri namun terpeleset karena sepatunya basah dan licin.

Bruk!

Kali ini alka terjatuh menabrak tafana.Mereka terlihat seperti sedang mesum saat ada beberapa warga yg melihat.

"WOI,MESUM LO YA"

Alka dan tafana gelagapan.Mereka seperti sedang tertangkap basah oleh warga.

"Pak salah paham pak" Alka mencoba menjelaskan.

"Halah,bawa mereka kerumah pak RT"

"Pak sumpah,kita lagi ngadain acara tuh di tanah lapang.Ada guru kita juga" Ucap tafana yg sudah panik.

"Sudah sudah,jelasinnya nanti.Sekarang kalian ikut,dan saya akan memanggil guru kalian"

Mereka akhirnya dibawa kerumah pak RT.Sungguh sial hari ini.

***

Acara masih tetap berjalan,namun tidak dengan alka dan tafana.Keadaan makin runyam saat bu fatma memanggil orang tua mereka masing-masing.

"Buk,sumpah kita ga ngapa ngapain" Alka terus mencoba menjelaskan.

"Saya kan sudah bilang,jangan macam macam disini.Bandel" Bu fatma terlihat marah sekarang.

Tafana sudah panik tak karuan,bagaimana kalau ayahnya beneran datang.Habis sudah riwayatnya.

"Setelah kami berdiskusi,mereka harus dinikah kan buk.Remaja seperti mereka sudah sangat berbahaya" Jelas pak rt membuat alka dan tafana terkejut.

"Gabisa gitu dong pak.Kalian salah paham,mana ada saya melakukan seperti yg kalian tuduhkan" Ucap tafana memburu.

Setelah menunggu lama,akhirnya kedua orang tua mereka datang dan langsung membahasa masalah ini.

Marsel,ayah tafana menghela nafas "pak,tidak mungkin anak saya melakukan hal sekeji itu"

"Saksi nya sudah ada pak.Memang tempat itu sering digunakan para remaja untuk melakukan aksi mesum pak"

"Itu kan mereka,bukan saya.Lagian kalo mau mesum mah dihotel biar enak,yakali di semak semak.Gak modal" Defri memukul lengan anaknya yg berbicara asal.

"Tuhkan,dari cara berbicara nya saja saya sudah yakin bahwa anak bapak mempunyai niat seperti itu"

Alka terus menatap tajam pak rt "bapak gausah fitnah ya"

"Saksi banyak.Betul bapak bapak"

"BETUL"

Akhirnya para orang tua beserta bu fatma berdiskusi.Tafana melirik tajam alka "ini semua salah lo"

"Salah lo juga.Coba lo ga nyiram gue"

"Heh,kalo lo ga ngejar gue,kita ga akan dapet masalah kaya gini bego"

Alka menatap tafana tajam "lo yg bego,stop nyalahin gue.Sekarang kita pikirin gimana caranya kita keluar dari sini"

"Kabur aja yuk"

Alka menyentil kening tafana "gaguna emang ngomong sama lo"

"Bilang aja lo seneng nikah sama gue"

"Heh curut sawah,gue masih mau seneng seneng,yakali gue nikahin cewe modelan kaya lo"

Mereka berhenti berdebat saat bu fatma datang.

"Kalian tidak bisa diselamatkan"

Tafana melotot "kita mau dibunuh buk.Plis buk,kita ga salah"

"Lo kalo ngomong disaring bego.Lo emang gapunya otak ya" Kesal alka.

Bu fatma melerai "saya kan sudah bilang,jangan macam macam.Didesa,warga nya masih memegang erat kepercayaan mereka.Kalian tidak bisa berperilaku seperti di kota"

"Kalian akan dinikahkan"

"GAK" tolak mereka serempak.














Next part.
Jangan lupa tinggalkan jejak nya.

 ALKAGRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang