17.hukuman

801 51 2
                                    

Tafana menguap dan meregangkan tangannya.Ia melirik jam di dinding menunjukkan pukul enam lewat empat puluh menit.

"TELAT!" teriak nya panik membuat alka terusik

Alka memeluk tafana yg hendak bangun untuk mandi "brisik"

"Alka awas gue mau mandi"

"Ikuttt" Alka mendongak menatap tafana dengan setengah sadar.

Plak!

Tafana memukul bahu alka dengan kuat "anjir,tangan gue panas"

Alka meraih tangan tafana yg baru saja memukul diri nya "huftt,maka nya jangan pukul pukul.Cium kek"

Tafana menarik tangannya yg ditiup oleh alka "TELAT ALKA!"

"Yaudah bolos aja sih"

"Mata lu bolos"

Alka melempar bantal kearah tafana "mulut lo kalo ngomong minta gue sengat ya"

Tafana langsung kabur meninggalkan alka yg masih males malesan diatas kasur.Alka melirik jam di dinding "paling juga dihukum"

Ia kembali menutup mata nya dan memilih untuk tidur sembari menunggu tafana selesai mandi.

***

"Tanggung jawab.Gamau tau!"

"Eh eh,tanggung jawab apa nih.Lo positif garis dua? Serius"

Plak

"Serius alka,gue mau sekolah!"

Alka mengelus pipi nya yg terasa panas "tega banget tampar muka handsome gue"

"Bolos yu"

Alka langsung cengengesan "engga engga,yuk masuk" Alka sudah panik saat tafana mengangkat tangannya.

"Dari tadi jalan mulu kaga masuk masuk" Omel tafana

"Kan pemanasan,ntar juga masuk" Jawab alka yg sudah ambigu dengan omelan tafana sekaligus menggoda gadis ini

"Lewat mana coba masuknya"

"Lobang"

Tafana menatap alka kesal "alka ihhhh!"

"Iya iya,sabar"

Alka sedang mencari sesuatu membuat tafana nambah jengah "kenapa ga masuk lewat depan sih,kan ini sekolah bapak lo"

"Tidak semudah itu ferguso"

Alka memasang tangga ke tembok untuk akses jalan masuk ke sekolah.

"Naik" Pinta alka dan tafana tampak ragu.

"Gue?"

"Kaki lo,pala nya tinggal dijalan"

"Lo duluan,ntar lo intip gue"

Alka menatap tafana dari atas ke bawah "udah pernah liat"

"Heh! Gue geplak mata lu"

"Silahkan lewat gerbang,ga baik naik naik tangga.Ntar jatoh gimana?"

Tafana dan alka mencari sumber suara namun tidak ada orang lain selain mereka berdua.

"Suara siapa al"

"Paling penunggu pohon" Alka melihat keatas dan melihat pak wawan yg sedang duduk diatas sana.

"Astaghfirullah genderuwo" Teriak tafana menutup mata nya.

"Genderuwo mbah mu! Saya dari tadi diatas sini memantau anak anak telat kaya kalian.Masuk ke sekolah dan langsung bereskan gudang!"

"SEKARANG! KALO MASIH PROTES TAMBAH BERSIHIN TOILET!"

 ALKAGRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang