37.Mimpi buruk

681 43 1
                                        

Saat ini tafana sudah dirumah sakit.Alka sudah keluar dari UGD dan saat ini laki-laki itu terbaring lemah diatas brankar.Ketiga teman nya sudah pulang karena hari semakin malam ditambah besok mereka akan mengadakan ulangan.Defri dan fabi sedang pulang mempersiapkan segala sesuatu yg diperlukan alka dan tafana disini.Sedangkan marsel harus pergi menggantikan defri yg akan melakukan meeting penting.Tidak mungkin defri pergi jika keadaan istrinya yg terus menangis melihat kondisi anak semata wayangnya sedang mengalami musibah.Diruangan ini hanya ada tafana dan arjuna yg menunggu alka.

"Istirahat taf,besok kan sekolah" Tafana tetap menggenggam tangan alka dan menggelengkan kepala nya membuat arjuna menghela nafas.

"Alka juga gamau kaya gini tafana.Lo istirahat,jangan nambahin beban keluarga kalo lo kenapa napa" Tafana tak bergeming sedikitpun dan memilih menidurkan kepalanya disamping tubuh alka.

Arjuna juga menutup matanya karena esok pagi diri nya ada kelas pagi.Jam menunjukan pukul sebelas malam membuat keadaan rumah sakit semakin sepi.

Alka tersenyum melihat tafana yg tertidur di dekat nya dan mengelus kepala tafana sampai perempuan itu terusik.

"Nghh,alka" Tafana tersenyum melihat alka yg juga tersenyum.Alka meraih pipi tafana dan mengelus lembut.

"Jaga diri baik baik,aku gabisa jaga kamu lagi"

Senyum tafana memudar saat mendengar ucapan alka "maksutnya?"

"Selamat tinggal tafana" Alka tersenyum dan menutup matanya membuat tafana panik.Alat detak jantung pun langsung terhenti membuat dokter langsung memeriksa keadaan alka.

Dokter tersebut menatap suster dan menggelengkan kepalanya "yg tabah ya.Pasien sudah tiada"

Hati tafana seperti tertusuk ribuan benda tajam saat dokter mengatakan itu.Tafana mengguncang kan tubuh alka bermaksud agar laki-laki itu kembali membuka tafana.

"Alka bangun al,ALKA!" teriak tafana menangis sejadi jadinya.Diruangan sudah dipenuhi oleh keluarga dan teman-teman nya yg menangis melihat keadaan alka.

Sera mendekati tafana "taf,yg sabar ya"

Tafana menangis sesenggukan "alka jangan tinggalin gue"

"Taf" Panggil sera namun tidak ada jawaban.

"Tafana" Tafana bangun dari tidurnya dan menatap sekeliling nya.Ia menatap alka masih ditempat semula namun belum sadarkan diri.

Tafana mengucek matanya dan menatap sera di depannya "ser,alka ga meninggal kan?"

"Hust,ngomong apa sih lo.Alka masih nafas tuh" Tunjuk sera kearah dada alka.

Rahel mendekati tafana "lo pasti mimpi buruk kan"

"Alka baik baik aja taf.Bahkan temen temen alka juga ga ditangkap polisi" Jelas amanda menenangkan tafana.

Tafana melirik jam didinding dan mengusap wajahnya "mimpi buruk ternyata"

"Sekarang lo mandi,ganti baju.Kita sekolah kan ada ulangan.Sepulang sekolah kita langsung kesini" Ucap sera pelan dan tafana menatap alka.

Tafana berdiri dari duduknya dan mendekati alka

Cup

Tafana mencium kening alka "aku sekolah dulu,nanti nemenin kamu lagi.Aku berharap saat aku kembali kesini kamu udah sadar dan senyum lagi.Oke"

Ketiga temannya menatap kearah tafana "gatau gue apa jadinya kalo alka ga ada"

"Jangan mikir macem-macem ah.Tugas kita ngeyakinin tafana kalo alka pasti baik baik aja"

 ALKAGRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang