51.sekretaris alka

665 36 0
                                    

Hari ini,tafana dan alka datang ke sekolah alfan.Dilihat lihat,cuma alfan yg gayanya kaya bocah gede,sedangkan yg lainnya seperti anak kecil pada umumnya.Alka mengamati anak laki-laki yg mengalungkan botol minum di leher nya.Sedangkan alfan membawa botol minum ditangan kanannya.Jika yg lain memakai tas seperti pada umumnya,justru alfan membawa tas hanya tersampir dipundak kanannya.

"Emang cool sejak dini anak gue" Gumamnya dan masuk kedalam ruangan guru.Mereka disambut hangat oleh wali kelas alfan begitupun dengan orang tua korban.

Alfan duduk di sofa bersama temannya yg menjadi korban.Sedangkan para orang tua duduk menghadap kearah guru.

"Apakah bapak ibu tau kenapa bisa dipanggil kesini?" Tanya guru perempuan setengah baya.

Tafana mengangguk "tau buk,anak saya sudah jujur soal kemarin"

"Alfan memang anak yg jujur dan berani bertanggung jawab"

Alka mengangguk saja dan sekilas melirik alfan yg duduk dengan tenang.Memang seperti dirinya yg tenang jika berada diruang BK.

"Lalu anak saya bagaimana buk,apa tidak ada permintaan maaf dari kedua orang tua alfan" Ucap ibu ibu disamping tafana.

Alfan menatap sengit kearah ibu ibu itu "harusnya anak ibu yg minta maaf ke alfan.Yang salah siapa,yg minta maaf siapa"

"Alfan tolong diam dulu ya" Ingat buk guru namun alfan tak menggubris nya.

"Buk,di sekolah ini kan kamera dipojokan,kenapa galiat aja"

Buk guru menatap alfan "nah iya,kenapa gak kepikiran"

Alka menghela nafas,malu gatuh lebih pinter muridnya.Mereka menyaksikan CCTV bersama sama.Dan terlihat memang bocah laki-laki itu yg sengaja mendorong alfan,bahkan ibu nya pun hanya diam saja.Barulah ibu nya bertindak saat alfan melemparkan botol minumnya.

"Jadi tau siapa yg salah disini?" Lirik bu guru kepada orang yg ada di smping tafana.

"Dua duanya" Jawab alka yg sedari tadi diam.

Keadaan diruangan itu semakin runyam,barulah saat alka mengeluarkan uang untuk ganti rugi ibu itu diam.Mau duit tinggal bilang.Ibu itu keluar dari ruangan bersama anaknya.

"Maklum pak,ibu itu emang sering gunain anaknya yg nakal buat dapetin uang" Bisik buk guru

"Harusnya kan bilang gausah bikin orang kesel" Sewot alfan membuat mereka geleng-geleng kepala.

***

Alfan dan tafana datang ke kantor milik marsel bermaksud untuk menemui alka.Dirinya lupa memberitahu bahwa besok mereka akan kondangan ketempat sera.Ya walaupun tafana yakin alka tetap tau karena ganendra pasti memberitahu.

"Bund,karyawan disini cantik cantik hehehe" Tafana menyentil kening alfan dengan pelan "siapa yg ngajarin?"

"Menurut alfan semua laki-laki juga gitu kalo ngeliat cewe cantik" Mereka keluar dalam lift "anak bunda ngomong nya lancar banget sih"

"Kan kaya ayah hehehe"

Mereka kemeja resepsionis menanyakan dimana ruangan alka "selamat siang,ada yg bisa dibantu"

"Ruangan Alka dimana ya?"

"Yaampun saya sampai lupa,ibu istri nya pak alka ya.Maaf buk" Tafana hanya tersenyum,ada rasa senang saat banyak yg tau jika dirinya dikenal sebagai istri alka.

"Ruangannya di lantai tiga buk,silahkan masuk" Tafana mengangguk dan berjalan.Namun seperti ada yg tertinggal.

"Bajunya agak dinaikin mbak,ntar masuk angin heheheh" Tafana langsung menarik alfan,bisa bisanya bocil seperti dirinya berani berkata seperti itu.

"Gaboleh gitu alfan gasopan"

"Mbaknya bund yg gasopan"

Ya benar sih,pakaian resepsionis tadi sedikit terbuka.Rok mini,baju terbelah dibagian dada.Pantas saja alka betah dikantor,bentukannya memanjakan mata.

Alka sedang berkutat dengan berkas nya "al,nanti ada meeting jam dua"

"Jangan kebiasaan,panggil gue pak alka.Lo itu bawahan gue"

Sekretaris itu yg tak lain adalah sila,mantanya dulu hanya tertawa.

"Iya deh yg udah jadi bapak bapak"

Alka melirik sila sekilas "kirain lo bakal gila setelah amnesia dulu"

"Sembarangan lo.Gue udah waras sekarang,bego sih gue yg baru sadar kalo lo itu berarti buat gue.Tapi telat hehe"

Alka menyandarkan tubuhnya di kursi "ya bagus kalo terlambat.Untung aja lo ninggalin gue,jadi gue bisa ketemu tafana.Si perempuan cantik.Dan lo jangan deketin gue,kita hanya rekan kerja"

Sila duduk diatas meja dekat dengan alka,dengan cekatan alka mendorong kursinya kebelakang untuk menjauhi sila "beruntung deh tafana punya lo"

"Lo gasopan ya,turun gak.Sampe lo jatoh gue pecat!" Kesal alka dan sila hanya tertawa.Baru sila mau turun,namun dirinya kehilangan keseimbangan dan jatuh ke bawah,ditambah kepalanya mentok kursi.Ya kelihatannya sih seperti sedang pelukan manja,eh padahal mah jidat sila nyium kursi.

Ceklek

Pintu terbuka dan yg membuka adalah alfan.Alfan melotot melihat kearah ayahnya "bunda!"

Teriakan alfan membuat mereka kaget apalagi tafana.Tafana menatap kearah mereka yg seperti terciduk sedang selingkuh.Tafana semakin marah saat wanita itu adalah silanjing,mantan yg dulu frustasi terhadap alka.

Bukan tafana yg marah,melainkan alfan yg menghampiri keduanya yg tengah berdiri menatap tafana.

"Kirain pelukan ayah buat bunda,gataunya buat ondel ondel" Lirik alfan kearah sila.Mungkin karena alis sila yg cetar jadi disebut ondel ondel,apalagi blushon nya hadeuuuh.Karena alfan tidak pernah melihat bunda nya berdandan seperti itu.

"Taf aku jelasin" Alka hendak maju namun langsung dihalangi oleh alfan "gak! Gaboleh! Dia siapa ayah"

Alka menatap alfan,mau dijelaskan juga alfan mana ngerti.Tafana juga hanya diam saja,ia melirik kearah resleting celana alka.Tidak terbuka,berarti mereka tidak hemmm....

"Jawab ayah!" Bentak alfan karena alka tak kunjung menjawab.

"Tante ondel minta maaf ke bunda alfan! Udah salah diem aja kaya maling" Sinis alfan dan berjalan mendekati bunda nya.

Alfan meminta gendong pada tafana dan langsung menempelkan kuping nya didada tafana "bunda gapapa kan"

Alfan mengelus pipi tafana "gapapa bunda masih ada alfan disini"

Tafana mencium pipi alfan,tak menyangka anak sekecil alfan mengerti perasaan nya.

"Kerumah kakek yuk,alfan kangen sama om juna" Ajak alfan dan tafana langsung pergi.

"Taf dengerin aku" Alka mengejar tafana namun langsung dihalangi oleh alfan "tadi diem aja,sekarang ngejar"

"Kamu ga malu sama anak kamu.Anak kamu aja marah ngeliat ayahnya pelukan sama wanita lain,apalagi aku.Dia mantan kamu alka,pantesan kamu gak bilang kalo dia sekretaris baru kamu" Ucap tafana dan langsung pergi.

"Arghhhh,bego juga kenapa gue mau nerima sila jadi sekretaris gue sih!"


















Punya anak kaya alfan seru juga,pedesable mulutnya.

 ALKAGRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang