22.bandara

607 43 0
                                    

Happy Reading.
Ada typo langsung diingetin ya!

Tak henti henti nya Rajendra dan ganendra terus kejar kejaran mengelilingi sofa dirumah besar milik alka.Mereka membantu alka dan tafana pindahan kerumah mereka yg dulu.

"Woi norak banget sih"

"Rumahnya gede banget anjir,rumah gue mah ga ada apa apa nya" Sahut Rajendra tetap berlarian

Cakra melempar Rajendra menggunakan bantal sofa milik alka "heh,rumah lo seluas lapangan bola bego"

"Itu rumah orang tua gue,bukan rumah gue" Jawab Rajendra dan duduk dilantai.

"Tapikan lo anak bungsu jen,jadi itu rumah pasti buat lo" Tambah alka membuat ganendra tak terima.

"Gak bisa,enak aja"

"Punya abang jahat banget" Dengus Rajendra.

Tafana datang bersama ketiga sahabatnya membawa minuman dan juga makanan.

"Wuiiih asik nih makanan" Seru ganendra dan duduk langsung menikmati.

"Heh,yg punya rumah aja belum nawarin" Sewot alka dan mereka tak peduli.

"Akhirnya ya taf,semua nya terungkap kalo lo ga salah" Ucap sera dan tafana tersenyum bahagia.

Rahel menyenggol amanda "asik deh ya yg punya suami kaya raya"

"Iya nih,sabi lah traktir traktir" Goda Amanda dan tafana mengacungkan jempolnya.

"Kalo nilai gue bagus,gue traktir kalian"

"Asiiiiik" Sorak mereka dan menikmati makanan tersebut.

***

Alka dan tafana baru selesai membereskan rumah mereka.Alka duduk dengan menatap ke segala penjuru rumahnya "taf,sini"

Tafana mendekati alka dan duduk disamping laki-laki itu "gimana,seneng gak balik kesini lagi"

"Seneng sih,cuma nyeseknya gue capek harus beberes di rumah segede gini" Alka menatap tafana "mau pake pembantu?"

"Lo kerja cuma cukup buat kehidupan sehari-hari kita al,mau bayar pake apa tuh pembantu" Alka hanya nyengir kuda.

"Gue bantuin deh,mulai besok selesai shalat shubuh langsung beberes jangan tidur lagi"

"Heleh,yg molor duluan juga lo"

"Tapi kan lo nyusul gue juga buat molor.Meluk gue lagi"

Alka mendorong tubuh tafana sampai mentok ke kursi dan dirinya langsung tidur dipaha tafana.

"Emmm,taf gue mau ngomong" Ucap alka sedikit pelan sembari memainkan kaos milik tafana.

"Ngomong apaan,tinggal ngomong doang"

"Tapi lo jangan marah ya"

"Iya"

"Janji" Alka mengangkat kelingking nya dan tafana menautkan kelingking kecilnya tanda ia berjanji tidak akan marah.

Alka bangun lalu duduk,kemudian ia memeluk tafana dan membisikkan sesuatu "gue punya pacar"

Tafana melotot dan mendorong tubuh laki-laki itu "hah? Pacar? Maksut lo"

"Tuhkan,marah" Alka mengeratkan pelukan nya membuat tafana susah bernafas

"Al,gue gabisa nafas nih" Alka tampak tak peduli dan terus memeluk tafana.

Tafana mencubit alka "alka awas ih"

Alka menatap tafana "serius taf,gue ada pacar namanya sila"

 ALKAGRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang