Kini keluarga kecil yang tampak bahagia ini sedang memasak bersama.Alfan dibuat menangis saat membantu ayahnya mengupas bawang merah,membuat tafana terus terusan tertawa mendengar keluhan alfan.
"Huuua bunda,bamernya jahat banget bikin air mata alfan keluar" Alka mengelap matanya menggunakan tisue "bamer apaan fan?"
"Bawang merah,yah" Koreksi tafana dan alfan mengangguk membenarkan.
Alfan menatap mata ayahnya yg memerah "bund,dulu ayah pernah nangis kaya gini gak?"
"Engga dong,ayah kan hebat dan kuat" Jawab alka dengan bangga.Alfan menatap tafana yg sudah minyi minyi didepan kompor karena tafana sedang menggoreng tempe "pasti bunda ya yg dibikin nangis terus sama ayah"
Tafana mengangguk dan tersenyum "iya,bunda sampe kesel sama kelakuan ayah kamu.Nyebelin"
"Tapi suka kan hahahah"
Alfan menyenggol ayahnya "mana ada si yah orang dibikin nangis tapi suka"
"Eeeiiit,bunda kamu tuh suka di bikin nangis pas bikin ka--" Tafana sudah menodongkan spatula kramat nya itu kedekat alka "ngomong terus yang,mulut kamu aku pakein minyak panas nih biar glowing"
Alka memohon ampun sambil tertawa membuat alfan semakin kepo "bikin apa yah,kok bunda nangis"
"Nanti kalo alfan udah gede,pasti tau" Alka mengusap mata alfan yg berair menggunakan tisue dan menatap anak laki-laki tersayang nya itu "nanti kalo alfan udah gede jangan bikin orang nangis ya,terutama bunda"
Alfan mengangguk mantap "pasti dong ayah,bukan hanya bunda tapi semua perempuan,terkecuali perempuan itu emang layak dibikin nangis hehehehe"
"Alfan,gaboleh gitu ngomong nya" Sentak tafana yg masih fokus dalam gorengannya.Alfan hanya nyengir kuda "engga bunda,becanda hehehe"
Mereka lanjut memasak sampai akhirnya masakan mereka selesai.Kemudian mereka duduk dan mulai makan siang hari ini.
"Silahkan duduk malaikat alfan" Alfan menarik kursi untuk tafana yg baru datang dari arah depan.Kemudian alfan menarik kursi untuk alka "silahkan duduk malaikat alfan"
Mereka tersenyum melihat tingkah alfan dah alfan duduk didepan mereka berdua "alfan mau makan pake apa sayang?"
"Pake tangan ayah heheh" Alfan cengengesan dan menahan tangan tafana yg hendak mengambil nasi "loh,kenapa?"
Alfan menggeleng dan mengambil alih piring yg dibawa tafana "biar alfan aja bund yg ngambilin nasi buat ayah sama bunda"
"Emang bisa?" Ledek alka terkekeh.
"Liat aja nih" Alfan mulai mengambil nasi untuk alka "segini cukup baginda?"
Alka kembali terkekeh dengan perlakuan putra kecilnya ini "cukup pangeran"
"Mau pake apa nih makannya" Tanya alfan menatap menu yg ada didepannya "pake tangan hehehe" Jawab alka menirukan ucapan alfan tadi
Alfan melirik ayahnya yg tak kunjung bilang ingin makan dengan lauk apa.Merasa alfan sudah kesal,akhirnya alka menentukan lauk nya "pake semuanya"
"Ya jangan semua yah,nanti abis.Alfan sama bunda mau makan lauk apaan"
Tafana tertawa kecil dengan kepolosan alfan "maksut ayah semua lauk sayang,tapi dikit dikit ngambil nya emmm secukupnya"
Alfan mengangguk dan mulai mengambil satu persatu lauk yg ada diatas meja.Alka menerima piring yg diberikan oleh alfan,kini giliran tafana yg harus dilayani oleh putra kecilnya itu.
"Nasinya segini cukup kan bunda" Tafana mengangguk dan alfan tersenyum "lauknya sama kaya ayah gak?"
"Iya sayang" Alfan kembali mengangguk dan memberikan piring nya kepada tafana.Kini giliran dirinya sendiri yg mengambil nasi beserta lauknya dan kembali duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAGRA (END)
Novela JuvenilDefinisi berangkat jomblo pulang bawa jodoh cocok diberikan kepada Tafana dan Alkagra.Keberangkatan mereka satu kelas menuju sebuah desa untuk liburan menjadi awal mula pernikahan keduanya. "Sekarang lo tanggung jawab gue.Apapun itu,lo udah punya gu...