30.makan malam

534 43 1
                                    

Saat ini tafana dan alka sedang berada di kantor milik marsel.Ini sesuai permintaan defri untuk membimbing alka dan juga arjuna.Tafana hanya duduk disofa ruangan ayahnya.Arjuna membuka pintu membuat tafana mendongakkan kepala nya.

"Gue telat ya"

"Dimarahin lo sama ayah,sono cepet cari mereka" Titah tafana menyuruh arjuna untuk pergi mencari ayahnya dan alka yg sedang keliling kantor.

Tafana hanya diam menatap gedung tinggi dari jendela.Ia menghela nafas dan berjalan ke dekat jendela menatap kendaraan yg berlalu lalang dibawah sana.Kejadian saat dirinya meninggalkan alka di rooftop sekolah terus memenuhi pikiran nya.

"Bahkan sampe sekarang pun dia gak ngomong sama gue.Yg harusnya marah kan gue"

Pintu kembali terbuka menampilkan ayahnya dan kedua anaknya itu berjalan masuk kedalam ruangan.

"Mulai besok sehabis sekolah,alka datang kesini untuk mulai belajar.Dan untuk arjuna sepulang kuliah harus langsung kesini"

Alka mengangguk paham "kira kira sampe jam berapa yah?"

"Ngga sampe larut malam" Jawab marsel dan duduk di kursi nya.

Tafana masih tetap di posisi nya,memandang kendaraan dibawah sana.

"Tafana kenapa?" Tanya marsel membuat dirinya menengok kearah mereka.

"Gapapa yah,tafana cape" Ucapnya dan memilih duduk didekat arjuna.Tafana memeluk arjuna dari samping membuat arjuna risih dan mendorong tubuh tafana.

"Heh,udah ada suami juga" Sewotnya membuat tafana cemberut "peluk abang sendiri masa gaboleh.Gue kangen tau"

"Ya gue ga enak sama suami lo" Arjuna akhirnya memeluk tafana.Walau mereka kaka adik,tetap saja alka kepanasan melihat mereka.

"Udah sore,alka pamit ya" Alka berdiri dan berpamitan dengan marsel juga Arjuna.Ia menarik tangan tafana untuk bangun dari duduknya dan berjalan keluar.

Di dalam lift baik alka maupun tafana sama sama diam.Alka menarik tafana untuk pindah posisinya yg berdekatan dengan karyawan kantor kesamping dirinya.Ia menggenggam tangan tafana erat sampai lift terbuka.Alka menatap tafana yg tetap diam dan tak meliriknya sama sekali.Alka masih kesal dengan tafana yg meninggalkan dirinya di rooftop dan memilih pergi bersama niko.

Selang beberapa menit akhirnya mereka sampai dirumah.Tafana turun dari motor alka dan berjalan masuk.Ia melihat ada bingkisan yg tergeletak diatas meja.Ia melihat ada nama alka disana.

From:Sila
To:Alka sayangnya sila.

Alka melihat tulisan itu dan langsung mencekal tangan tafana "mau gue buang bingkisan nya?"

"Kasih ke tetangga lebih baik" Jawab tafana dan langsung masuk kedalam.Alka langsung membawa bingkisan tersebut dan mencari siapapun yg bisa ia panggil untuk membawa bingkisan tersebut.

Tafana langsung mandi karena badannya terasa lengket.Setelah mandi,ia melihat alka yg sedang rebahan diatas kasur.Tafana hendak turun kebawah untuk memasak makan malam,namun alka lebih dulu menarik tafana untuk duduk dikasur.

"Gausah masak.Kita makan malam di luar ya" Ajak alka dan tafana masih tetap diam menatap mata alka.

"Kenapa?" Tanya alka dan membenarkan rambut tafana yg sedikit basah.

"Sampe kapan lo akan jadi suami pura-pura nya sila?"

Alka memeluk tafana memberi kehangatan pada gadis itu "gue udah berusaha menghindar tapi gabisa"

"Karena lo nya juga mau"

Alka menggeleng "gue cuma mau dia cepet pulih.Biar ga ganggu hidup gue"

 ALKAGRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang