Terbukti

16.1K 441 2
                                    

Tiga Minggu sudah sejak kejadian pemerkosaan Alesha, ia sudah lama tidak pergi ke penginapan itu karena tidak Sudi bila bertemu lagi dengan pria brengsek yang telah merebut keperawanan Alesha.

Terdapat perubahan yang signifikan yang terjadi pada Alesha beberapa Minggu terakhir ia mulai merasakan lelah, nafsu makan yang tinggi.

"Kak tumben loh makannya banyak gini biasanya dikit banget" tanya alea

"Laper dek makanya lahap gini gak usah banyak tanya dulu"

"Heran aja kak udah seminggu kakak makannya banyak gini itu pipi juga tambah chubby"

"Diem gak kakak lagi makan!!" Sinis Alesha pada alea.

"Dih sok sok-an marah!! Pms bu" kesal alea.

Tring...

Alesha baru tersadar sesuatu dari apa yang di bicarakan alea tadi.

"Kenapa kak?" Heran alea.

"Sekarang tanggal berapa?"

"Tanggal 20, kenapa kak"

"Kok aku baru sadar kalo udah telat ya" batin Alesha.

Alea mengguncang tubuh Alesha kuat-kuat "kenapa kak dari tadi aku tanya loh gak dijawab terus"

"Gapapa kok bukan apa-apa juga sih kalo gitu kakak ke kamar dulu dek, kamu abisin makanannya" Alesha berlalu pergi meninggalkan alea.

Alesha buru-buru masuk ke dalam kamar yang mungil dan sederhana ia dengan segera melihat tanggal di kalender untuk memastikan.

"Waduh aku udah telat seminggu gimana kalo aku lagi mengandung anak pria brengsek itu" gumam Alesha sembari mengusap perutnya dengan perlahan.

"Aku harus buktikan apa ini semua benar atau salah, aku harus segera beli testpack ke apotek"

Alesha dengan pakaian sederhananya sudah siap dan rapih untuk pergi ke apotek yang tempatnya harus jauh tidak mungkin ia membeli testpack di apotek terdekat.

Dan untung saja rumah sudah sepi alea sudah pergi ke rumah temannya untuk kerja kelompok jadi ia bisa keluar tanpa izin.

Ia menaiki motor Astrea milik bapaknya yang tidak dipakai hari ini dengan tekad yang kuat ia mengendarai motornya menuju apotek.

Sekitar 30 menitan Alesha sudah sampai apotek yang sangat jauh sekali dari rumahnya.

"Mbak beli testpack nya 2" kata Alesha

Kasir apotek menatap sinis Alesha karena membeli testpack apalagi wajah Alesha yang terlihat seperti anak SMA.

"Umur mbaknya berapa tahun ya" tanya Mbak apotek

"28 tahun mbak" bohong Alesha padahal dirinya baru berusia 20

"Oalah tunggu saya ambilkan"

"Nih mbak totalnya jadi 40 ribu"

Alesha memberikan uang yang pas dan segera pergi dari apotek untuk kembali ke rumah untuk mengecek disana.

Di rumah tepatnya di kamar mandi satu untuk semua Alesha mencoba menggunakan testpack itu dengan yakin ia mencelupkan dua testpack pada air urine yang sudah di tampung didalam mangkok.

Di angkatnya lagi menandakan garis satu membuat perasaan Alesha tenang akhirnya ia tidak mengandung anak pria itu.

Ia membuang kedua testpack itu di keranjang sampah dan yang dibalut plastik hitam ia keluar untuk kembali ke kamar sambil menunggu ibu dan bapaknya pulang.

Sore hari mereka sudah di ada di meja makan dari kayu yang sudah usang.

"Tadi bapak saat akan membuang sampah di kamar mandi menemukan testpack bergaris 2 itu punya siapa" akbar bapak kandung Alesha melirik tajam ke semuanya.

Alesha Bella [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang