Subuh Alesha sudah berangkat keluar dari rumah ia tidak mau membuat orang tuanya menanggung malu dan beban.
Ia terus berjalan entah kemana arah tujuannya sekarang ia hidup seperti tidak mempunyai arah satu titik di hidupnya.
"Nak kamu kuat bersama bunda, bunda janji akan buat kamu bahagia walaupun tanpa ayah kamu yang gak mau tanggung jawab" Alesha terus berjalan dengan sesekali ia mengelus perut ratanya sambil menenteng 2 tas besar.
Tepat di sebuah warteg Alesha berhenti, perutnya sudah meronta-ronta minta di isi karena sekarang waktunya sarapan.
"Bu beli makan" kata Alesha melirik ke masakan yang sudah jadi.
"Mau makan pake apa neng, disini atau di bungkus" tanya ibu pemilik warteg.
"Makan disini aja Bu pake orek tempe aja Bu sekalian pake sambal"
"Minumnya apa neng?"
"Air putih saja" Alesha langsung duduk sembari menunggu pesanannya datang.
"Nih neng makanannya silahkan di nikmati" kata ibu warteg ramah.
Sembari makan fokus Alesha teralihkan ada sepasang suami istri yang sedang makan bersama bayi anak mereka.
Ada rasa yang tergores dihatinya di saat ia mengandung anaknya ia bahkan tidak tau siapa ayah kandung dari anaknya nama pun bahkan tidak tau.
"Aduh kamu kenapa kamu mau ikut aku anter kambing sih sayang, gak kasian itu jagoan kita kedinginan" ujar bapak penjual kambing
"Sekalian jalan-jalan mas, mas kan mau antar itu kambing ke daerah Bandung kan jadi aku mau ikut" cengir sang istri.
"Untung sayang anak sama istri kalo enggak udah aku tinggalin kamu di rumah"
"Apa aku harus merantau ke Bandung untuk memulai hidup disana" batin Alesha.
Makanan pun sudah selesai Alesha mencoba menghampiri pasangan suami istri itu untuk meminta izin.
"Assalamualaikum pak bu"
"Waalaikumsalam mba maaf saya tidak punya uang" jawab istri dari pedagang kambing.
"Maaf Bu saya bukan pengemis, saya tadi dengar kalian akan pergi ke Bandung" tanya Alesha ramah.
"Aduh maaf ya mbak salah sangka saya kira mbak pengemis" merasa tidak enak.
"Gapapa Bu"
"Kamu tadi tanya kami akan ke Bandung kan? Iya kita akan ke Bandung mau antar kambing disana emangnya kenapa ya mbak"
"A-anu saya boleh ikut kalian ke Bandung?" Tanya Alesha baik-baik.
Istri pedagang kambing itu melirik ke arah suaminya untuk meminta izin dan akhirnya di perbolehkan.
"Boleh saja mba, tapi duduknya di belakang sama kambing mau gak mbak"
"Mau bu yang penting saya bisa sampai di Bandung"
"Oke mba tunggu di depan ya kita mau bayar makanan dulu" Alesha berjalan ke depan warteg sambil menunggu orang yang mau membantunya.
"Ayo mba sini" ajak istri pedagang kambing.
Alesha mengangguk dan berjalan menuju mobil los bak yang di dalamnya sudah ada 5 kambing disana.
"Maaf ya mba harus duduk disini, kalo di depan bangkunya enggak cukup" ujar wanita itu merasa tidak enak.
"Iya bu gapapa saya lebih suka duduk di luar"
"Mbak gak takut kambing kan" tanya si bapak penjual kambing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesha Bella [END]
Teen FictionKesalahan dari sebuah insiden yang di perbuat di penginapan di wilayah Yogyakarta, membuat seorang wanita menanggung perbuatan dari orang yang tidak senonoh. Apakah Alesha Bella akan kuat menghadapi pahitnya dunia?? Dan apakah pria itu akan bertangg...