Hari ini hari dimana Ansel sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumahnya bersama Derry, papanya ini sangat melarang untuk Ansel kembali lagi ke apartemennya. Ansel di rawat selama seminggu penuh membuat Ansel jengah karena bosan kegiatannya hanya bisa rebahan dan menunggu dokter datang untuk kunjungan.
Sesampainya Ansel dan yang lain ke rumah mewah milik Derry, Ansel langsung di bawa untuk ke kamarnya yang ada di lantai 2 untuk istirahat.
"Papa harap kamu secepatnya cari cucu papa itu, kamu harus segera bertanggungjawab Ansel" tegas Derry.
"Iya pah besok aku langsung mencari keberadaan anakku bersama ibunya" ucap Ansel bersender di kepala ranjang.
"Oke harus di inget kamu jangan pernah meminta bantuan dari Joddy dan anak buah kamu untuk urusan kantor biar papa yang handle semuanya"
"Iya pah Ansel paham kok"
Derry melangkah meninggalkan kamar Ansel untuk segera ke bawah sambil menyuruh para maid untuk segera menyiapkan makanan terutama makanan untuk Ansel.
Alesha dan ibu Ina sudah bersiap-siap rapih ia akan membawa Lio dan Lia untuk melakukan imunisasi karena ini sudah jadwalnya.
"Ibu udah siap semuanya kan" tanya alesha yang sudah memangku Lio sedangkan ibu Ina memangku Lia.
"Iya udah siap kok ayo berangkat sekarang" ajak ibu Ina tak sabar.
Tempat imunisasi yang sering alesha kunjungi itu adalah rumah bidan yang tak jauh jaraknya dari rumah ibu Ina.
5 menit berjalan pun akhirnya mereka berempat sudah sampai ternyata di depan rumah ibu bidan sudah ramai dengan ibu-ibu bersama anak-anaknya ada yang bayi ada juga balita.
"Selanjutnya atas nama Adelio Bintang dan Aurelia Bella" ucap orang yang selalu membantu bidan itu.
Alesha berdiri bersama ibu Ina dan berjalan menuju ruang dimana akan melakukan suntik imunisasi.
Pertama-tama Lio dan Lia harus di timbang dulu setelah itu mereka berdua di baringkan dan bersiap-siap untuk di suntik.
"Anak-anak bunda kuat semua ya jangan nangis" sebenarnya ia sangat takut melihat jarum suntik yang tajam itu.
Ooeekkkkk... Ooeekkkkk...
Lio yang pertama kali di suntik pun menangis kejer karena rasa sakit bekas suntikan itu. Membuat Lia yang ada di samping Lio pun ikutan menangis karena mungkin kaget mendengar tangisan dari Lio.
Lio segera di pangku oleh sang bunda setelah selesai di suntik oleh bidan kini saatnya Lia yang di suntik, ibu Ina yang berada di samping Lia pun menenangkan Lia agar tidak menangis lagi.
Ooeekkkkk... Ooeekkkkk...
Dan akhirnya Lia berhasil untuk di suntik, Lio yang sudah tenang pun kembali menangis lagi karena sang adik menangis histeris.
"Lia cucu nenek kuat ya nak jangan nangis ya Lia anak yang kuat" ucap ibu Ina memangku Lia di pangkuannya.
"Lio dan Lia anak bunda paling hebat kuat dan pintar jangan nangis ya" ucap alesha.
Memanglah Lio dan Lia adalah anak yang kuat setelah menangis tadi mereka berdua langsung mereda dari nangisnya.
"Ibu ini bukunya jangan lupa bulan depan kesini lagi ya dan umur Lio sama Lia sudah 6 bulan mereka sudah bisa mendapatkan MPASI karena sudah saatnya, berikan makanan yang sehat dan bergizi ya Bu" perintah ibu bidan.
"Baik Bu bidan makasih atas informasinya"
Setelah pulang dari rumah bidan alesha dan ibu Ina memutuskan untuk pulang saja karena hari juga sudah mulai panas meskipun jam 9 juga belum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesha Bella [END]
Teen FictionKesalahan dari sebuah insiden yang di perbuat di penginapan di wilayah Yogyakarta, membuat seorang wanita menanggung perbuatan dari orang yang tidak senonoh. Apakah Alesha Bella akan kuat menghadapi pahitnya dunia?? Dan apakah pria itu akan bertangg...