Dia Kembali

6K 166 4
                                    

Seorang pria baru saja sampai di bandara Soekarno-Hatta bersama beberapa orang di belakangnya, menggunakan pakaian yang casual dan modis tak lupa menggunakan kacamata hitam menambah kesan tampan sekali.

Ia baru sampai dan langsung menaiki mobil yang sudah menjemputnya di bandara ia sangat bahagia sekali bisa kembali pulang ke Indonesia setelah beberapa tahun di luar negeri.

"Jakarta ternyata gak ada bedanya tetap masih sama dengan kemacetan setiap harinya" ucapnya membuka kacamata dan menatap jendela.

"Iya papa udah lama diluar negeri ternyata Jakarta masih kayak gini aja gak ada perubahan" ucap sang papa yang di sampingnya.

Ia mendengar semua apa yang dibicarakan oleh papanya tapi ia tidak menanggapi karena tetap fokus melihat suasana kota.

"Semoga dengan aku pulang bisa ketemu sama kamu alesha bersama anakku, aku pingin kalian bersamaku selamanya" batinnya sendu

Ansel Milo Narendra yang sudah 3 tahun berada di luar negeri karena melakukan pengobatan sehabis koma dan juga melakukan terapi untuk memulihkan mentalnya yang sempat terganggu.

Kini ia sudah kembali ke Indonesia dan bertekad akan mencari terus keberadaan anaknya entah ia akan melakukan apa nantinya ia juga tak melupakan tugasnya yang masih menjadi CEO di perusahaan ayahnya.

"Alhamdulillah akhirnya kita sudah sampai di rumah" ucap Derry bersyukur.

"Iya pah yuk masuk" ajak Ansel diikuti oleh Derry dan Rikas dari belakang.

Ya Rikas ikut pulang ke Indonesia ia akan menjadi orang kepercayaan Derry dan kemungkinan akan bekerja di perusahaan milik Derry.

Setibanya di kamar miliknya Ansel langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur king size nya ia sangat merindukan kamarnya ini setelah 3 tahun di tinggalkan.

Kehidupan ibu Ina dan juga Lio Lia tidak berjalan dengan lancar, warung yang di rintis oleh almh.alesha bangkrut beberapa bulan terakhir.

Kini ibu Ina sudah sering sakit-sakitan karena mungkin faktor umur juga, ia masih membuat kue tapi tak sebanyak dulu ia membuat kue hanya sedikit saja.

Tubuhnya tak sesegar dulu juga yang masih kuat berjualan di pasar mau tak mau tega gak tega Lio dan Lia yang membantu menggantikan ibu Ina berjualan di usianya 4,5 tahun.

"Nek kita berangkat ke pasar ya" ucap Lio berpamitan.

"Nenek disini baik-baik aja jangan kemana-mana nenek masih sakit" ucap Lia perhatian.

"Kalian hati-hati di jalan maaf tubuh nenek udah gak sekuat dulu berjualan di pasar nenek minta maaf sama kalian" ujar ibu Ina tak enak hati.

"Gapapa nek udah kewajiban kita bantuin nenek cari uang nenek istirahat aja dikamar" ucap Lio.

"Yaudah nek kita berangkat dulu ke pasar, assalamualaikum" pamit Lia dan Lio.

"Waalaikumsalam"

Hatinya sangat tidak tega melihat kedua cucunya sekarang yang harus berjualan di pasar ia sangat tidak enak kepada alesha yang melihat anaknya sekarang susah seperti ini.

Uhukkk... Uhukkk...

"Maafkan ibu alesha karena telah gagal menjaga dengan baik Lio dan Lia karena ibu yang sakit jadi mereka dengan terpaksa yang harus berjualan maafkan ibu hikss..." Batin ibu Ina yang menangis.

Lio dan Lia sudah sampai di pasar ternyata sudah ada beberapa pelanggan yang menunggu kehadiran mereka berdua.

Lio membuka keranjang kue yang langsung di sambut sumringah oleh ibu-ibu.

"Ibu beli kue ini, ini dan ini masing-masing 5 ya" pinta salah satu ibu yang menunjuk beberapa kue.

Lia mengangguk dan mulai memasukkan kuenya kedalam plastik.

"Semuanya jadi 20 ribu Bu" ucap Lia menyerahkan plastik itu kepada ibu yang beli tadi.

"Ini ya dek uangnya" ucap ibu itu memberikan uangnya.

Disaat akan mengembalikan uang kembaliannya ibu itu menolak kadang-kadang ada yang seperti ini karena tidak tega seusia si kembar sudah berjualan.

"Kembaliannya ambil aja dek ibu ikhlas"

"Terimakasih Bu semoga Allah membalas kebaikan ibu"

Sinar matahari sudah meninggi tandanya ini sudah tengah siang waktunya untuk Lio dan Lia pulang ke rumah kebetulan kuenya sudah habis terjual dengan semangat mereka berjalan untuk segera pulang.

Sesampainya di rumah Lio dan Lia di sambut oleh ibu Ina dan langsung memeluknya.

"Nek Alhamdulillah kuenya laku semua ini ada lebihnya di kasih sama ibu-ibu yang beli" ucap Lio menyerahkan uangnya pada ibu Ina.

"Ya Allah kalian ngucapin makasih gak buat ibu-ibu nya yang udah kasih uang lebih" tanya ibu Ina.

"Iya nek kita selalu ngucapin makasih karena udah ngasih uang kembaliannya buat kita" jawab Lia.

"Alhamdulillah"

"Nek kita mau pamit main dulu ya keluar" pamit Lio dan Lia.

"Hati-hati ya mainnya"

"Iya nek"

Tak sepenuhnya Lio dan Lia akan bermain keluar tapi ini alasan yang selalu dipakai keduanya untuk melakukan hal yang lain yang tidak diketahui oleh ibu Ina.

"Kak Lio kita aman kan" tanya Lia melirik ke sekitar.

"Iya kayaknya udah aman yuk mulai aja"

Mereka mulai mengambil sesuatu yang di sembunyikan di tempat rahasia yang tidak di ketahui oleh siapapun dengan cepat ia memulai semuanya.

Lio dan Lia menelusuri setiap jalan, got, dan tempat lainnya demi bisa menghasilkan uang. Mereka tidak mau diketahui oleh neneknya kalo sampai ketahuan semuanya mereka jamin neneknya akan melarangnya tapi ini keinginan Lio dan Lia seperti ini.

Sore hari sudah tiba ini saatnya untuk Lio dan Lia ke suatu tempat yang sering ia datangi setiap sore.

"Berat total semuanya 5 kg dan ini uang untuk kalian 30 ribu" ucap pria yang bersama Lio dan Lia.

"Makasih ya pak kalo gitu aku dan Lia langsung pulang aja udah sore juga" pamit Lio menggenggam tangan Lia.

"Kalian pulangnya hati-hati dijalan"

"Iya pak"

Sudah sampai di rumah Lio dan Lia selalu ceria seperti habis bermain saja dan ibu Ina tidak pernah curiga sama sekali kepada Lio dan Lia.

"Kak kita uangnya tabungin aja biar kalo suatu saat ada apa-apa kita bisa pakai uang ini" ucap Lia.

"Iya Lia lagian kita udah sering kok nabung insyaallah makin banyak uang yang kita tabung selama ini"


To Be Continued

Alesha Bella [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang