Sebuah Foto

6.4K 190 3
                                    

Sesampainya di rumah sakit Ansel memanggil suster untuk segera di bawakan brangkar untuk ibu Ina dan segera di bawa ke UGD Ansel, Lio dan Lia hanya bisa menunggu diluar saja sampai dokter keluar.

"Om nenek kenapa hikss... Nenek gak ninggalin kita kan om?" Lio masih saja menangis dan tak jauh beda dengan kembarannya.

"Sembuhkan lah nenek kita ya Allah hanya nenek yang kita punya saat ini" Lia mengadahkan tangannya ke atas berdoa.

"Insyaallah nenek kalian gapapa doain terus ya om bakalan jagain kalian terus sampe nenek kalian sembuh"

"Makasih ya om udah baik sama kita dan nenek" ucap Lio tulus.

Ceklekkk...

Ruang UGD pun terbuka ia melihat seorang dokter keluar dari dalam dan ia adalah dokter yang menangani ibu Ina didalam tadi.

"Dengan keluarga pasien?"

Ansel bersama si kembar langsung berdiri dan menghampiri dokter tersebut.

"Iya dok kita keluarga dari pasien bagaimana keadaannya dok sekarang?" Tanya ansel.

"Beliau mengalami kenaikan gula darah yang sangat tinggi dan juga terdapat darah tinggi keadaan beliau sangat memprihatinkan sekarang" jelas dokter.

"Lakukan segala macam cara dok agar beliau bisa kembali sembuh biar saya yang menanggung semua biayanya" kata Ansel.

"Saya dan tim medis akan berusaha sekeras mungkin agar beliau kembali sehat dan jangan lupa berdoa agar Allah mempercepat kesembuhan beliau" ucap dokter.

"Baik dok"

🐟

Di Jakarta Derry sangat mengkhawatirkan putra sulungnya yang sampai sekarang masih belum pulang juga dan masalah pun sudah tertangani mengapa anaknya ini belum pulang.

Joddy malam-malam disuruh datang ke rumah Derry agar menanyakan kenapa anaknya belum pulang sampai sekarang padahal jadwalnya di Bandung 2 hari saja.

"Joddy kamu tau kenapa Ansel belum pulang dari Bandung dan om tau jadwalnya di Bandung sudah selesai" ucap Derry.

"Mungkin Ansel masih ada urusan di Bandung om yang masih belum selesai" sanggah Joddy.

"Tadi om sudah bertanya pada orang yang bertanggungjawab sama proyek itu dan masalahnya sudah di tangani dengan baik tapi kenapa Ansel masih disana" ucap Derry heran sekarang.

"Om tunggu aja pasti Ansel bakalan segera pulang dan bawa suprise buat om" tiba-tiba saja Joddy berbicara seperti itu dan membuat Derry menjadi heran dan bingung.

"Suprise apa Joddy saya tidak paham"

"Tungguin Ansel pulang aja om Joddy gak bisa bicara sekarang biar Ansel yang memberi tau semuanya sama om"

"Kalo gitu Joddy pulang dulu om masih ada urusan yang belum Ansel selesai kan" ucapnya lalu pergi.

Di ruang tamu itu Derry memikirkan apa kejutan yang di bilang oleh Joddy kenapa Joddy seperti yakin akan ada suprise yang akan di bawa oleh Ansel.

"Kejutan apa sampai buat aku sepenasaran ini" batin Derry.

Ibu Ina sudah di pindahkan ke ruang rawat dengan wajah yang masih pucat karena sehabis pingsan tadi.

Ansel, Lio dan Lia sedang menunggu ibu Ina siuman di atas brangkar sambil sesekali Ansel mengajaknya untuk bercanda agar kedua anak itu tidak terlalu sedih.

"Eunghhhh" terdengar suara lenguhan panjang ibu Ina sudah siuman.

Mendengar ada suara Ansel beserta si kembar langsung menghampiri brangkar dan melihat ibu Ina.

"Nenek udah bangun nenek gapapa kan nek" tanya Lio.

"Lia khawatir banget sama nenek jangan kayak gini lagi nek"

Ibu Ina mengelus rambut kedua cucunya dan tersenyum setelah itu ia melihat seorang pemuda yang berdiri disana membuat ibu Ina bertanya-tanya.

"Kamu siapa kenapa bisa ada disini" tanya ibu Ina.

"Nenek om ini yang udah bawa nenek ke rumah sakit" Lio yang menjawab.

"Jadi kamu yang sudah membantu ibu, ibu ucapkan terimakasih sama kamu karena sudah mau membantu ibu di bawa kesini" ucap ibu Ina berterimakasih.

"Sudah kewajiban saya Bu membantu orang-orang seperti ibu tadi lagian ibu lagi membutuhkan pertolongan jadi alhamdulilah saya bisa bantuin ibu"

Melihat cucunya dengan wajah yang kusam ibu Ina menyuruh Lio dan Lia pulang untuk mandi dan berganti baju.

"Siapa nama kamu nak?" Tanya ibu Ina.

"Nama saya Ansel Bu" jawab Ansel.

"Nak Ansel ibu boleh minta tolong gak?"

"Minta tolong apa Bu pasti saya turutin semuanya" ucap Ansel.

"Ibu minta tolong antarkan Lio dan Lia pulang ke rumah untuk mandi dan berganti baju ibu juga minta tolong ambilkan dompet ibu yang ada di lemari atas"

Mengapa ibu Ina menyuruhnya untuk mengambil benda yang seharusnya ia pegang kenapa ibu Ina sangat yakin padahal dirinya baru ketemu.

"Ibu percaya sama saya yang menyuruh mengambilkan dompet ibu?"

"Ya ibu percaya sama kamu nak"

"Kenapa ibu percaya sama saya padahal kita baru sekali bertemu"

"Entah mengapa hati ibu berkata kamu anak yang baik nak dan bisa di percaya" ucap ibu Ina.

"Padahal saya bukan orang yang baik Bu saya brengsek" batin Ansel.

"Bisa kan nak bantuin ibu" tanya ibu Ina sekali lagi.

"Insyaallah bisa Bu kalo gitu saya bersama Lio dan Lia pamit pulang dulu" pamit Ansel sambil menggandeng tangan Lio dan Lia.

Sampai di rumah ibu Ina mereka bertiga langsung masuk saja ke dalam. Lio dan Lia bersiap untuk membereskan pakaiannya ia tau kalo neneknya akan di rawat di rumah sakit.

"Siapa yang bakal mandi duluan nih" seru Ansel.

"Lio aja dulu om yang mandi setelah itu baru Lia" ucap Lio mengambil handuknya.

"Yaudah mandi yang bersih dan wangi ya Lio biar nenek kamu senang"

"Okeyyy om"

Lia yang masih berdiri dan membereskan pakaiannya pun sedang sibuk, dan Ansel mendatanginya.

"Lia yang di samping kamar ini kamar nenek kamu kan" tanyanya pada Lia.

"Iya om bener kamar nenek" jawab Lia.

"Om izin ya masuk ke kamar nenek kamu om mau ambil dompet nenek" ucap Ansel.

"Iya om silahkan ambil aja" ucap Lio memberikan izin.

Ansel berjalan menuju kamar ibu Ina terlihat ada lemari besar didalam sana. Dengan perlahan Ansel membuka lemari tersebut banyak sekali baju-baju ibu Ina disana.

Ansel memasukkan tangannya ke lipatan baju untuk mencari keberadaan dompet ibu Ina.

Hap...

Akhirnya Ansel berhasil mendapatkan dompet ibu Ina yang berwarna coklat dan ia tak sengaja juga mengeluarkan sebuah kertas putih seperti sebuah foto.

Ia pun berjongkok untuk mengambil sebuah foto tersebut dan langsung membaliknya tak di sangka dan tak bukan.

Deg...






To Be Continued

Alesha Bella [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang