Perut Alesha semakin membuncit di usia kandungan yang ke enam bulan besar sekali karena sedang hamil anak kembar. Hari-hari nya dilakukan dengan bahagia bersama ibu Ina yang selalu di sampingnya.
"Bunda kok rasanya pengen di peluk sama Ayah kamu ya nak" ucap Alesha dengan lembut sambil mengelus perut buncitnya.
"Tapi ayah kalian jahat enggak mau mengakui kalian sebagai anaknya.."
"Kalian hanya punya bunda sama nenek sekarang" ujar Alesha sendu.
Ceklek...
Ibu Ina masuk kedalam kamar Alesha.
"Ibu semakin gak sabar pingin liat cucu-cucu ibu keluar" ujarnya sambil duduk di samping Alesha.
"Apalagi aku Bu makin gak sabar"
Alesha mengingat ngidamnya tadi, mungkin ngidam yang tadi sampai kapanpun tidak akan bisa terlaksanakan hanya bisa memendam rasa itu.
"Hmm, bu!"
"Iya kenapa nak"
"Aku lagi ngidam Bu" Alesha menunduk.
"Kamu sama cucu ibu lagi ngidam apa hmm!! Bilang ya sama ibu nanti ibu belikan"
"Seblak?? Nasgor?? Cilok?? Es campur? Bakso? Mie ayam bilang sama ibu"
Alesha menggeleng "bukan tentang makanan yang Alesha mau Bu"
"Terus apa nak kamu mau apa sebenarnya" ucapnya lembut menyingkirkan helai rambut yang menutupi wajahnya.
"Mungkin ngidamku hari ini sangat susah untuk di kabulkan mungkin sampai anak-anak ku keluar" kata Alesha pelan
"Emangnya kamu ngidam apa sampai gak bisa di kabulkan sampai anak-anak kamu lahir nanti" tanya ibu Ina bingung.
"Aku ingin di peluk sama ayahnya anak-anak Bu" cicit Alesha sangat pelan.
Tapi ibu Ina bisa mendengar cicitan suara Alesha yang menginginkan itu semua, semua ibu hamil bahkan ingin terus di dekat suaminya, kalo tidur ada yang menemaninya, kalo ngidam di beliin, ada yang menafkahi. Sedangkan Alesha?? Tidak sama sekali ia harus banting tulang mencari uang untuk keberlangsungan hidup anak-anak nya kelak untuk masa depannya.
"Ibu paham perasaan kamu nak, kamu harus sabar memang sulit jika kamu hamil tanpa ada sosok suami di samping kamu"
"Sebagai gantinya kamu boleh peluk ibu semau kamu tapi setelah itu kamu gak boleh memikirkan laki-laki bejat itu lagi ya harus fokus sama kandungan kamu jangan banyak melamun gak baik" Alesha lantas saja langsung memeluk tubuh wanita paruh baya ini dari sampingnya.
"Makasih ibu" ibu Ina mengangguk dan mengelus perut buncit Alesha dengan lembut
"Akan ibu lakukan demi kamu Dan cucu-cucu ibu yang penting kamu bahagia ibu juga ikut bahagia" batin ibu Ina.
"Sekarang kamu bobo nak udah malam gak baik ibu hamil Bobonya terlalu malam" ucap ibu Ina.
"Baik Bu"
Tengah malam pun tiba,malam yang begitu sepi rata-rata semuanya tidur dengan nyenyak.
Tap..
Tap..
Tap..
Langkah kaki yang sangat terdengar jelas oleh siapapun tapi posisinya sudah malam dan banyak yang sudah tidur.
Hap..
Seseorang dengan penutup wajah berhasil memasuki rumah ibu Ina dengan mencokel jendela depan.
Terdapat 2 orang, satu orang masuk kedalam sedangkan satu orang lagi menunggu di luar untuk mengawasi sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesha Bella [END]
Teen FictionKesalahan dari sebuah insiden yang di perbuat di penginapan di wilayah Yogyakarta, membuat seorang wanita menanggung perbuatan dari orang yang tidak senonoh. Apakah Alesha Bella akan kuat menghadapi pahitnya dunia?? Dan apakah pria itu akan bertangg...