Keesokan harinya alesha sudah bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit, untuk izinnya membutuhkan waktu yang lama untuk membujuk kedua anaknya yang merengek ingin ikut bundanya tapi kali ini alesha harus melakukannya sendiri ia tak ingin orang tau mengenai penyakitnya nanti pas di cek oleh dokter.
Tentunya dengan bantuan ibu Ina alesha menjadi lega karena anak-anaknya ada yang menjaganya di rumah, dengan alesha ingin pergi ini membuat ia harus memikirkan alasan yang masuk akal dan membuat ibu Ina percaya apa yang dikatakan oleh alesha benar adanya.
Awalnya alesha berjalan terlebih dahulu ke arah halte untuk ia bisa naik bis menuju rumah sakit karena jaraknya yang cukup jauh.
"Giliran butuh bis tuh muncul terus tapi bagian kalo butuh gini lamanya bukan maen" gerutu alesha menatap jalan raya.
Setelah sekian lama menunggu akhirnya bis yang di tunggu oleh alesha pun sudah datang ia langsung naik dan duduk di bangku hanya 30 menit yang di butuhkan untuk sampai di rumah sakit.
Sampai di rumah sakit alesha langsung mendaftar untuk di periksa oleh dokter.
Kini alesha sedang duduk di bangku di depan ruang praktek dokter di rumah sakit itu menunggu namanya di sebut nanti.
"Atas nama ibu Alesha Bella silahkan masuk Bu"
Tak membutuhkan waktu yang lama akhirnya alesha sudah masuk kedalam untuk di periksa.
Segala macam pemeriksaan alesha lakukan sampai yang terakhir alesha harus di ambil darah untuk di cek ke bagian radiologi.
Disini alesha harus ekstra sabar menunggu 1 jam sampai hasilnya keluar, pikirannya selalu tertuju pada Lio dan Lia alesha merasa bersalah meninggalkan mereka berdua terlalu lama diluar.
"Atas nama Alesha Bella silahkan masuk kembali hasil sudah kami dapatkan" panggil suster dan alesha langsung berjalan masuk kedalam.
"Silahkan duduk Bu" ucap dokter rafka dengan ramah.
Alesha langsung duduk untuk mendengar apa yang akan di bicarakan oleh dokter rafka ini.
"Apa yang terjadi dengan saya sebenarnya dok" tanya alesha to the poin.
"Sebelum saya menjelaskan saya ingin bertanya sesuatu sama ibu"
Alis alesha berkerut dirinya sudah tidak sabar tapi malah dokter rafka ingin bertanya kepadanya.
"Apakah sebelumnya ibu pernah mengalami leukimia?" Tanya dokter rafka.
Tanpa menunggu lama lagi alesha mengangguk pelan "sejak kapan Bu dan kapan sembuhnya waktu itu?" Tanya dokter rafka lagi.
"Sejak saya masih SMP kelas 1 dan saya dinyatakan sembuh kelas 1 SMA dok" jawab alesha yakin.
Dokter rafka mengangguk "baik kalo gitu sekarang saya akan menjelaskan semuanya tentang penyakit yang di alami oleh ibu sekarang"
"Ibu mengalami leukimia atau kanker darah untuk yang kedua kalinya menurut penuturan ibu tadi..."
"Leukimia terjadi ketika sel-sel di sumsum tulang tidak berkembang dengan normal. Berbeda dari sel darah putih normal yang akan mati, sel leukemia terus hidup, tetapi tidak membantu tubuh melawan infeksi dan malah menekan perkembangan sel-sel darah lain. Bila jumlahnya makin bertambah, sel-sel leukemia akan masuk ke aliran darah dan menyebar ke organ tubuh lain, kemudian menghalangi sel-sel normal di dalam tubuh untuk berfungsi normal" jelas dokter rafka.
Alesha menunduk lesu mendengarkan penjelasan dokter rafka tadi.
"Apa leukimia saya akan bisa sembuh dok" tanya alesha.
"Seharusnya bisa Bu kalo ibu datang ke rumah sakit sejak awal gejala yang di alami oleh ibu"
"M-maksud dok-ter apa ya" gugup alesha
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesha Bella [END]
Teen FictionKesalahan dari sebuah insiden yang di perbuat di penginapan di wilayah Yogyakarta, membuat seorang wanita menanggung perbuatan dari orang yang tidak senonoh. Apakah Alesha Bella akan kuat menghadapi pahitnya dunia?? Dan apakah pria itu akan bertangg...