Yogyakarta,
Masih ingat kan kampung halaman seorang Alesha gadis sederhana yang harus merantau gara-gara kejadian ironis yang menimpanya waktu itu.
Keadaan Nisa sekarang cukup kurang baik ia sering sakit-sakitan akibat ulah suami dan dirinya sendiri.
"Ibu harus sehat ya Bu jangan sakit-sakitan seperti ini" ucap alea saat menyuapi makanan ke mulut ibunya.
"Ibu kangen le sama kakakmu" lirih Nisa.
"Sama Lea juga kangen Bu sama kak Ale gimana ya keadaannya sekarang"
"Maafin kesalahan ibu sama bapak yang sudah usir kakakmu dari sini" ucap Nisa lemah.
"Sudahlah Bu jangan pikirkan anak yang membuat kita malu" sarkas Akbar di depan pintu kamarnya.
Akbar belum sepenuhnya memaafkan kesalahan Alesha yang membuat keluarganya malu menanggung ulahnya padahal itu tidak sepenuhnya salah Alesha.
"Tapi Ale masih anak ibu pak kamu jangan ngomong gitu lagi" tegas Nisa.
"Cih anak yang tidak berguna masih ibu harapkan bahkan bapak sudah lupakan dia anak kita sekarang cuma alea satu-satunya yang masih bisa kita harapkan jangan pikirkan anak itu lagi" cukup sudah omongan Akbar terlalu menyayat hati nisa.
"Ale tetap anak saya dan anak yang dia kandung adalah cucu kita pak cepat temukan mereka ibu kangen"
"Untuk apa bapak mengeluarkan uang untuk mencari anak yang tidak tau di untung itu mending uangnya buat biaya alea kuliah" Akbar malah membanggakan alea padahal alea sendiri tidak suka keadaan seperti ini.
"Dan anak yang di kandung Ale bukan cucu ku cam kan itu!!" Tegas Akbar.
"Berarti bapak mau melihat ibu meninggal karena keinginan ibu tidak mau di turutin iya kan pak" sarkas Nisa.
Akbar terdiam dengan apa yang di ucapkan nisa padanya Nisa adalah separuh jiwanya mungkin kalo Nisa tidak ada hidupnya akan hancur.
"Enggak bisa jawab kan pak, ibu cuma minta satu permintaan bawa Ale kembali kesini ibu memaafkan dia dan menerima anak yang di kandungan Ale" lirih Nisa.
"Lea apa kamu sudah mendapatkan kabar dari Ale" tanya Nisa
Alea menggeleng pelan membuat hati nisa mencelos ia sangat amat merindukan anak sulungnya itu.
"Maafin Lea Bu Lea belum bisa nemuin kak Ale" alea menunduk tidak kuat melihat ibunya saat ini lemah.
"Tidak apa-apa ini bukan salah kamu ini salah ibu sama bapak yang amarah sesaat saat Ale di usir dari sini" Nisa mengambil Surai rambut alea lalu di kesampingkan agar wajah Alea yang cantik bisa terlihat.
"Lea akan berusaha lagi mencari info keberadaan kak Ale Bu Lea janji" ucap Alea
"Janji ya nak bantu ibu menemukan kakakmu Ale" mereka berdua berpelukan seakan membebaskan beban yang ada di pundaknya.
Akbar yang melihat itu terdiam kita tidak tau isi hati dari seseorang apakah ia terharu? Menangis? Senang? Tidak peduli atau apa kita benar-benar tidak tau menahu.
Akbar keluar begitu saja menuju ladang untuk bekerja lagi sebagai petani sayur-sayuran ia tidak mau memikirkan itu semua ia sudah bodo Amat dengan keadaan anak sulungnya itu. <3
Pagi hari di Jakarta semua orang beraktivitas ada yang bekerja, sekolah, dan lainnya. Tak terkecuali si bos Ansel sudah ada didalam ruangannya duduk menandatangani kontrak penting.
"Bos besok pagi ada meeting penting di Bali klien yang memintanya" ucap Joddy yang tidak segan-segan masuk kedalam ruangan tanpa mengetuk pintu dulu.
"Apa gak bisa di wakilin aja gue lagi malas ke luar kota jod" keluh Ansel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesha Bella [END]
Teen FictionKesalahan dari sebuah insiden yang di perbuat di penginapan di wilayah Yogyakarta, membuat seorang wanita menanggung perbuatan dari orang yang tidak senonoh. Apakah Alesha Bella akan kuat menghadapi pahitnya dunia?? Dan apakah pria itu akan bertangg...