Alesha bersama Lio dan Lia hidup sangat bahagia dengan sangat sederhana bersama ibu Ina. Warungnya juga tetap sama tidak ada perubahan hanya barang stok aja yang di perbanyak oleh alesha di rumah karena untuk menyewa tempat aja uangnya masih belum cukup dan sebenarnya tidak mau juga untuk alesha membangun sebuah toko ia hanya ingin fokus membesarkan Lio dan Lia pikirnya gitu.
Hari ini alesha bersama si kembar akan pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan makan seminggu sekali. Dan untuk belanja warungnya ia lakukan sebulan sekali, ibu Ina semenjak warung alesha menjadi komplit sudah tidak belanja ke pasar lagi dan lebih memilih untuk beli di warung alesha saja dapet potongan harga juga wkwk, tapi untuk jualan gorengan palingan ibu Ina membelinya di pasar seperi wortel, kol, daun bawang beserta tahu.
"Nda Yo ita pelgi ke asal cekalang io dah Ndak sabar" ucap Lio yang masih belum bisa menyebut huruf r.
"Ia uga Ndak sabar nda Yo ke pasal" ucap Lia menarik baju alesha karena semuanya sudah tidak sabar.
Alesha terkekeh melihat tingkah kedua anaknya yang tidak sabaran ini, lantas saja alesha menggandeng tangan kedua bocah berumur 3 tahun tersebut menuju pasar.
Seperti biasa alesha ke pasar membeli sayuran dan juga ikan kembung favorit Lio dan Lia apapun yang disukai oleh kedua anaknya alesha selalu nurutin kemauannya.
"Nda nda eli bul bul nda ia au eli (bunda bunda beli bul bul bunda Lia mau beli)" ucap Lia merengek ingin membeli sesuatu.
Melihat anak perempuannya merengek dan bingung dengan apa yang di mau oleh anaknya ini.
"Lia mau beli apa sayang?" Tanya alesha
"Bul bul nda au eli" ucap Lia.
"Bawa bunda ketempat nya ya bunda gak paham sama maunya Lia" ucap alesha dan Lia pun mengangguk.
Alesha tidak melepaskan genggamannya kepada kedua anaknya agar tidak lepas dari pandangan.
Tepat di depan Sanga penjual Lia menunjuk nunjuk benda yang berada didalam plastik berisikan oksigen.
"Nda ia au ni"
Alesha mengangguk dan paham apa mau anak perempuannya ini "sabaraha mang hargana" tanya alesha yang sudah Pasih dengan bahasa sundanya.
"25 rebu neng murah meriah sok atuh di peser Jeung si geulis ieu (25 ribu neng murah meriah sok silahkan di beli buat si cantik ini)" ucap mamang penjual.
"20 Bae nya mang kenging teu di tawar (20 ribu aja mang bisa gak di tawar)" jiwa pertawaran sebagai ibu-ibu sekarang sedang di coba alesha.
Meskipun harganya udah murah tapi tetap aja ibu-ibu berani tawar sejatuh-jatuhnya pada para pedagang.
"Los teu mang jadi 20 bae ieu karunya mang anak abdi hoyong Kana lauk didieu (boleh gak mang jadi 20 ribu aja kasian mang anak saya mau sama ikan disini aja)" ucap alesha memohon.
Dengan berpikir panjang mamang penjual memberikan ikan itu pada alesha.
"Hatur nuhun mang ieu acisna pas"
"Sami-sami neng"
Setelah mendapat yang di mau Lia sangat senang bisa memelihara si bulbul.
Merasa cemburu dengan adiknya yang meminta dan langsung di belikan Lio juga tidak mau kalah ia menarik-narik baju milik alesha.
"Nda mau beli yam walna bilu nda (bunda mah beli ayam warna biru bunda)" rengek Lio kali ini alesha cukup paham apa yang diminta oleh anak pertamanya.
Langsung saja alesha bersama Lio dan Lia berjalan menuju pedagang selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesha Bella [END]
Fiksi RemajaKesalahan dari sebuah insiden yang di perbuat di penginapan di wilayah Yogyakarta, membuat seorang wanita menanggung perbuatan dari orang yang tidak senonoh. Apakah Alesha Bella akan kuat menghadapi pahitnya dunia?? Dan apakah pria itu akan bertangg...