Selamat Membaca
Sudah beberapa tahun berlalu kehidupan Ansel beserta kedua anaknya berakhir bahagia, ansel menjaga amanahnya dan menjadikan dirinya menjadi ayah yang sangat bertanggung jawab dan melindungi Lio dan Lia dengan baik.
Lio dan Lia sudah berumur 15 tahun mereka sebentar lagi akan memasuki masa SMA selama ini ia di urus oleh Ansel sebagai ayahnya, Nisha sebagai neneknya yang juga ikut membesarkan cucunya tentunya ada peran alea sebagai adik alesha yang sangat mirip dengannya maka dari itu Lio dan Lia sangat dekat dengan alea.
Kini Ansel beserta yang lainnya sedang berada di Bandung untuk melakukan ziarah di makam alesha sekaligus akan melakukan perpisahan.
Tepat di depan pusara alesha semuanya duduk di depan makam alesha untuk melakukan doa bersama.
"Assalamualaikum sayang"
"Assalamualaikum bunda"
Yang memanggil alesha adalah Ansel ya meskipun alesha telah meninggalkan dunia ini tapi di lubuk hati yang terdalam Ansel sudah mencintai alesha ibu dari anak-anaknya.
"Sayang bagaimana kabarnya baik kan disana semoga bahagia, maafkan atas segala kesalahanku yang lalu dan aku sudah membuktikan kesemuanya bahwa aku sudah berhasil menjadi ayah untuk anak-anak kita sayang" lirih Ansel.
"Bunda kita kangen sama bunda udah 12 tahun bunda ninggalin kita hikss... Semoga bunda berada di tempat paling indah di atas sana" ucap Lio menangis ia sangat merindukan sosok bundanya.
"I Miss you so much bunda" ucap Lia mencium batu nisan alesha.
"Ibu disini berasa bersalah sama kamu nak sudah mengusir kamu dulu mungkin kalo ibu dan bapak tidak mengusir kamu akan hidup sampai sekarang, sampai sekarang ibu diliputi rasa bersalah itu nak maafkan ibu sayang" Isak tangis Nisha keluar begitu saja.
Semua air mata bercucuran membasahi tempat peristirahatan terakhir alesha mereka semua sangat merindukan alesha hadir saat ini.
Tiba-tiba saja sebuah daun terjatuh tepat di makam alesha entahlah tanda apa itu mereka menghiraukan semuanya.
"Bunda kedatangan Lio, Lia sama ayah ingin berpamitan sama bunda" izin Lio di hadapan makam tersebut.
"Iya bunda kita mau pamit besok kita akan ke Italia untuk tinggal disana entah sampai kapan kita tinggal disana bersama ayah, iyakan yah" ucap Lia melirik Ansel yang sedang menunduk itu.
Ansel mengangguk "maafkan aku harus membawa anak-anak kita untuk pindah ke Italia tapi aku janji setiap tahun aku akan pulang ke Indonesia bersama Lio dan Lia untuk berkunjung kesini sayang"
"Ibu sama alesha tentunya akan mengizinkan kamu untuk pindah kesana ini yang terbaik untuk kalian bertiga disana ibu hanya bisa mendoakan kepergian kalian nanti" ucap Nisha.
"Makasih Bu sudah memberikan izin Ansel untuk membawa Lio dan Lia untuk ikut Ansel ke Italia"
Hari semakin sore kini saatnya untuk pulang semuanya rasanya sangat berat meninggalkan tpu ini.
"Alesha hari semakin sore kita akan pamit untuk pulang ke Jakarta aku akan selalu mendoakan kamu dimana pun aku berada" ucap Ansel.
"Bunda kita pamit tahun depan aku, ayah, Lio dan nenek bakalan kesini lagi untuk berkunjung kesini" kata Lio.
"Doain kita Bun semoga selalu di beri kesehatan bunda adalah ibu yang terbaik untuk aku dan kakak tak akan pernah tergantikan oleh siapapun" ucap Lia.
"Maafkan aku alesha aku tidak memberikan ibu untuk mereka berdua karena aku gak mau posisi kamu tergantikan cukup kamu saja yang menjadi bunda untuk Lio dan Lia untuk selamanya" batin Ansel menangis.
"Aku juga sudah terbiasa menjadi orang tua tunggal untuk mereka kamu jangan khawatir ya sayang" lanjutnya
"Sampaikan salam rindu kepada bapak ya nak bilang kalo ibu merindukan bapak dan tentunya kamu, kita pamit sayang" ucap Nisha berdiri.
Diikuti oleh Ansel dan juga Lio Lia mereka meninggalkan pemakaman itu dengan rasa haru yang terus menerus selalu hadir.
Dini hari Ansel, Lio dan Lia sudah sampai di bandara Soekarno-Hatta mereka akan melakukan penerbangan sekitar jam 3 sebentar lagi.
Semuanya ikut mengantarkan mereka bertiga dengan tangisan mungkin ini jalan hidup Ansel bersama anak-anaknya untuk tinggal di luar negeri.
"Kalian jaga diri baik-baik disini insyaallah disana Ansel dan anak-anak bakalan baik dan selalu sehat" ucap Ansel.
Bruggg...
Derry menubruk maju untuk mendekap tubuh anak sulungnya.
"Sebenarnya papa sangat berat untuk kamu pindah kesana sel tapi papa juga menginginkan yang terbaik untuk kalian bertiga, jangan lupa untuk sempetin pulang kesini sel pintu rumah papa selalu terbuka untuk kalian"
Tes..
Tes..
Air mata Derry jatuh membasahi pundak dan baju Ansel ini perpisahan yang amat berat di lakukan.
"Kak Lio dan kak Lia jangan lupain kita disini aku pasti merindukan kalian berdua untuk pulang ke Indonesia" ucap Arisa putri sulung dari alea dan juga anrel.
"Iya risa tahun depan kita pulang kesini dan kita juga pasti merindukan kamu dan juga Darren yang sangat lucu itu" Darren adalah anak kedua alea dan anrel yang masih usia 4 bulan.
"Hati-hati dijalan ya kalian aunty selalu doain kalian yang terbaik" ucap alea mengusap kepala Lio dan Lia.
"Makasih aunty atas doanya"
"Uncle" panggil Lio mengadahkan tangannya ke depan.
"Apa" anrel menaikkan sebelah alisnya.
"Minta uang dong sebagai perpisahan sebelum kita ke Italia" pinta Lio dan yang lain hanya terkekeh.
"Oke nanti uncle transfer ke kalian berapapun yg kalian minta" ucap enteng anrel.
"Masing-masing 200 juta ya uncle , yeayyy makasih uncle baik deh" Lio memeluk tubuh anrel dengan erat
"Hmmm"
Anrel mengiris sebenarnya di mintai uang segitu banyaknya untuk keponakan tercintanya.
"Untung kalian ponakan uncle yang paling baik jadi uncle akan transfer kalian sekarang juga" ucap anrel menekan sebuah aplikasi m-banking.
"Yeayyy"
Hello. Passengers of flight 56K76 bound for Italia with stops in Doha Qatar please boarding from gate C2, and please have your boarding pass ready and make sure that you have collected all your carry-on baggage. Thank you.
"Tuh panggilan pesawat nya udah ada" ucap Nisha.
"Iya Bu kalo gitu Ansel Lio dan Lia pamit pergi dulu semoga kalian di Indonesia baik-baik aja"
Semuanya saling berpelukan dan rasanya tidak ingin untuk mereka bertiga meninggalkan Tanah air tercinta ini.
Terutama Nisha dan Derry mereka berdua yang sangat bersedih karena harus melepaskan Ansel dan cucu-cucunya pergi untuk pindah ke Italia.
"Dadah"
Ansel, Lio dan Lia sudah berada didalam pesawat menggunakan bisnis class perjalanan di udara membutuhkan waktu belasan jam untuk sampai Italia.
Ini keputusannya untuk pergi dari Indonesia dan memilih hidup di luar negeri ia juga akan menjalani bisnisnya karena beberapa perusahaan milik Derry di kembangkan di Italia makanya Ansel memilih untuk pindah dan membawa anak-anaknya untuk bersekolah disana juga.
Yeay aku udah selesai kan cerita Alesha Bella ini dengan baik dan sempurna semoga suka dan maaf kalo tidak sesuai ekspektasi kalian 🙏🙏
Yuk semuanya mampir di cerita My Chancellor My Husband di jamin seru tolong ramaikan dengan vote dan komennya dong kakak 😊
My Chancellor My Husband
Rektorku Suamiku
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesha Bella [END]
Teen FictionKesalahan dari sebuah insiden yang di perbuat di penginapan di wilayah Yogyakarta, membuat seorang wanita menanggung perbuatan dari orang yang tidak senonoh. Apakah Alesha Bella akan kuat menghadapi pahitnya dunia?? Dan apakah pria itu akan bertangg...