[4] SIAP, PAK SUAMI!

15.1K 928 18
                                    

Hai! Hai!
Sebelum dibaca, utamakan vote dulu ya🌟
_________________________________

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Mendengar suara azan yang sudah berkumandang, Alvin segera bangun dari kasur untuk melaksanakan salat subuh. Ia menoleh ke samping dan mendapati sang istri yang masih tertidur pulas dengan memeluk bantal guling.

Tangan kekarnya mengusap pelan pipi Indry seraya tersenyum tipis. Dirinya benar-benar masih tidak menyangka bisa menikah dengan anak muridnya sendiri.

Melihat gadis itu menggeliat pelan, ia menarik kembali tangannya dan turun dari ranjang.

"Bapak mau ngapain?" Suara serak itu membuat Alvin menoleh.

"Kamu kok bangun?"

"Yaiyalah pak, saya juga liat bapak ngusap pipi saya sambil senyum-senyum."

"Maaf kalau gitu."

"Yasudah saya mau salat subuh dulu. Oh iya, kamu kan bilang semalam mau belajar. Ayo, belajar sana," kata Alvin lalu Indry hanya menggangguk pelan.

Selesai wudhu, Alvin pun bersiap untuk salat. Namun, beda halnya dengan Indry, gadis itu kembali melanjutkan tidurnya karna dirinya benar-benar masih mengantuk.

Selang beberapa waktu ...

"Bapak kok nggak bangunin saya sih?" Indry yang masih memakai piyama tidur pun menggerutu kesal, sebab jam sudah menunjukkan pukul 7 dan sudah pasti dirinya akan terlambat ke sekolah.

"Kenapa nyalahin saya? Kan saya sudah nyuruh kamu bangun tadi subuh." Alvin kini berada di meja makan dan pastinya sudah rapi dengan seragam guru.

"Terus gimana dong, pak? Saya udah telat banget loh ini."

"Ya gimana lagi, kamu tetep harus ke sekolah karna hari ini akan ada kuis."

Tanpa berlama-lama Indry segera masuk ke kamar mandi. Sedangkan Alvin kembali fokus pada materi yang akan ia gunakan nanti untuk mengajar.

"Saya sudah pesen taxi, kamu ke sekolah duluan nanti saya nyusul."

"Kenapa nggak bareng aja?"

"Kan kamu sendiri yang bilang, murid SMA PERTIWI tidak boleh ada yang tau tentang status kamu sekarang."

"Oh iya ya. Yaudah kalo gitu saya berangkat ya, pak." Selesai mencium punggung tangan suaminya, Indry mengulurkan tangannya seolah sedang meminta sesuatu.

"Why?" ucap Alvin tak tahu maksud gadis itu.

"Bapak mah nggak peka. Udah ah, Indry ngambek ama bapak!" Ia berdecak kesal, kemudian berbalik badan dan melangkahkan kakinya. Namun, tiba-tiba saja terhenti karna Alvin menahan lengannya.

Alvin merongoh saku celananya dan mengeluarkan dompetnya. Selembar uang lima puluh ribu ia berikan pada Indry. "Ini uang jajan kamu selama dua hari, kamu jangan boros."

Hampir saja Indry tersenyum tapi ia urungkan niatnya, sebab uang yang Alvin berikan tidak cukup baginya.

"Kenapa muka kamu jadi berubah gitu?"

"Bapak Alvin saya ini udah SMA, uang yang bapak kasih ke saya nggak cukup buat dua hari. Palingan cuman sehari ini mah," ucap Indry membuat Alvin menghela napasnya.

"Kalau kamu nggak mau, mending nggak usah bawa uang jajan kalo gitu."

"Eh iya pak, iya. Baperan amat sih kek cewek."

SIAP, PAK SUAMI! [END ] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang