[61] SIAP, PAK SUAMI!

2.5K 179 5
                                    

HALO GUYSS
BTW! JANGAN LUPA

FOLLOW DULU AKUN INI
PenaDilDil

VOTE DULU⭐

KOMEN APA AJA💬

DISHARE JUGA BOLEH↪️

*

*

*

*

*

*

*

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

_______________________________________
HAPPY READING😆🦋

Indry berkali-kali membujuk suaminya itu untuk tidak marah saat tau dirinya sedang datang bulan. Ia memijit lengan Alvin yang kini tertutupi oleh piyama.

Berbeda dengan Audry, perempuan itu sudah pergi ke rumah sakit, diantar oleh Edo dan Lia menggunakan mobil milik Alvin. Alvin berpesan kepada mereka untuk memakai mobilnya saja, takut jika Audry kenapa-kenapa saat di perjalanan.

"Kamu jangan ngambek dong. Gak baik tau marah-marah mulu, nanti cepat tua!" ucap Indry dengan badan yang bersandar pada kepala ranjang, begitu pula Alvin.

Laki-laki itu melirik Indry sekilas. "Bukannya kata kamu, aku emang tua ya?"

Kening Indry berkerut, ia semakin mempercepat pijitannya dan beralih pada kaki kanan Alvin. "Kapan aku ngomongnya? Gak pernah tuh. Kamu salah denger kali."

"Masih muda udah pikun aja," cibir Alvin.

"Eh, kamu mau denger gak cerita lucu pas aku kecil." Indry mencoba mencairkan suasana.

"Gak tertarik."

Indry mencebikkan bibirnya kesal, ia menabok lengan Alvin pelan. "Kok gitu sih? Ngeselin!"

Alvin memutar bola matanya jengah. "Hm, iya-iya."

Indry tersenyum, ia mendekatkan tubuhnya dan kepala yang bersandar pada bahu Alvin. "Aku dulu percaya banget sama mitos yang bilang, kalo kita makan biji, bijinya bakal numbuh diperut."

Alvin hanya manggut-manggut, sebab ia juga pernah percaya dengan mitos tersebut. Indry kembali mengingat masa-masa kecilnya yang sungguh memalukan itu.

"Kata temen aku, kalo bijinya ke telen bakal jadi pohon. Daunnya keluar dari hidung, telinga, sama mulut."

"Kata siapa tuh?" tanya Alvin sambil menahan tawanya.

"Ya kata temenku. Dan waktu itu dia pernah bilang ke aku, kalo dia pernah nelen biji rambutan." Indry berucap dengan tampang serius, membuat Alvin yang mendengarnya pun ikut serius.

"Lalu?"

"Aku tanya dong ke dia. Trus gimana? Jadi apa?" Indry menjeda ucapannya sesaat. "Dia bilang .... Jadi, ee'ek."

Alvin terkekeh pelan mendengarnya, ia kemudian beranjak turun dari kasur membuat Indry sontak menahannya. "Eh, kamu mau kemana?" tanya Indry sembari menatap pergerakan suaminya itu.

SIAP, PAK SUAMI! [END ] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang