[51] SIAP, PAK SUAMI!

3.3K 224 25
                                    

HELLO EVERYBODY
Malam Minggu baca SPS aja ygy
Sebelum baca jangan lupa vote dulu ya, dan juga komen disetiap paragraf. Okee!!

°

°

°

°

°

°

°

~Jangankan takdir, authornya saja tidak menyutujui hubungan kita~

SIAP, PAK SUAMI! Karya PenaDilDil

Pagi-pagi sekali Indry sudah bangun dari tempat tidurnya, dan langsung melaksanakan salat subuh bersama keluarganya secara berjamaah. Hari ini Alvin dan orang tuanya akan pulang untuk mengambil barang-barang yang akan ia pindahkan ke Apartemen. Mereka telah menemukan tempat tinggal yang cocok, bahkan jaraknya juga tak terlalu jauh dari Kampus Indry.

Roy menyeruput minuman yang dibeli oleh Alvin tadi sebelum ia pergi. "Kamu kenapa gak pindah lagi aja ke Jakarta, Ndry?"

Indry yang tadinya tengah menonton film di ponselnya, lalu menoleh ke sang Ayah. "Gak bisa dong, Yah. Indry kan juga udah selesai ospeknya, trus juga besok udah mulai masuk kuliah."

Terdengar helaan napas kasar keluar dari mulut Roy. "Yasudah. Dimana pun kamu tinggal, asal ada Alvin di samping kamu, perasaan Ayah pasti akan lebih tenang."

Indry hanya tersenyum mendengar ucapan laki-laki yang kini telah berkepala empat itu. Ia kemudian melirik ke arah Bundanya yang sedang sibuk menyiapkan sarapan untuknya. Dan kali ini, bukan makanan rumah sakit lagi, melainkan bubur kesukaan Indry yang warungnya berada di pertigaan sana.

"Dek, kamu gak sekolah?" tanya Indry pada adik satu-satunya itu. Sontak, Indra memberhentikan gamenya dan beralih menatap Indry.

"Enggak. Kan Indra harus temenin Kakak di sini."

Indry mengubah posisinya menjadi duduk bersila, sembari menatap Indra yang duduk di hadapannya. "Kamu nemenin Kakak, apa Kakak yang nemenin kamu? Dari tadi fokusnya cuma dihp mulu, main apaan sih?"

Indra memperlihatkan deretan giginya, sehingga gingsulnya terlihat jelas. "Main game. Pokoknya Indra harus menang di level ini, biar bisa ngalahin Leo."

Indry memutar bola matanya. "Serah deh."

Gadis itu beralih menatap langit-langit rumah sakit, bayangan tentang Alvin dan Audry di Mall kemarin kembali teringat. "Hubungan gue sama Alvin itu termasuk toxic gak sih?" gumam Indry, tanpa didengar oleh orang tuanya.

Kemudian Indry mengetikkan sesuatu dari layar ponselnya, hingga salah satu postingan di Facebook membuat ia terdiam dan membacanya dalam hati.

Kata orang,
"Pergilah! Kamu berhak bahagia."
"Untuk apa bertahan pada hubungan yang toxic."
"Sakit memanglah hanya datang diawal, tapi nanti kamu akan terbiasa."

Nyatanya ...
Mencintai tak sesederhana itu.
Berpaling tak segampang itu.

Buat seseorang yang tengah mencintai, apalagi dia memberikan sebuah ketulusan di dalamnya, akan sangat susah untuk benar-benar pergi.

SIAP, PAK SUAMI! [END ] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang