[42] SIAP, PAK SUAMI!

4.8K 324 21
                                    

HEYYOW!

FOLLOW AKUN INI DULU GENGS : ( PenaDilDil ) TAP AJA👈

Buat kalian yg rajin komen tpi gak DilDil bales hehe, makasih yaa<3

DILDIL GAK PERNAH BOSEN NIH BUAT NGINGETIN KALIAN😤 YOK BANTU PROMOSIIN CERITA INI DONG❣️

🚫DILARANG UNTUK MENJIPLAK KARYA DILDIL, OKE🚫
CERITA INI HANYA CERITA RINGAN HASIL PEMIKIRAN DILDIL SENDIRI!!!

FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU.
BANTU DILDIL 1K FOLLOWERS GUYS DIBULAN INI!
BERI VOTE⭐ DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR YANG POSITIF, JANGAN NEGATIF. KARNA DILDIL ORANGNYA BAPERAN🗿

GAK DENG BERCANDA.
INSYAALLAH, DILDIL TERIMA DENGAN LAPANG DADA. OKEYYY!!

SEMOGA KALIAN SUKA PART INI YAAA!

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

____________________________________________
Selamat membaca🦋

Di rumah orang tua Alvin.
Pukul : 08.10 WIB

Indry melenggangkan kakinya memasuki rumah mertuanya itu. Sebelum masuk Ia lebih dulu mengucap salam, namun tak ada jawaban yang ia dapat. Alhasil, ia pun masuk karna pintu utama tidak terkunci.

"Assalamualaikum," ucap Indry seraya melirik sekitar yang kini terlihat sepi.

"Waalaikumsalam—eh Indry, sini sayang." Sumber suara tersebut terdengar dari arah dapur. Segera gadis itu menghampiri sang Mama dengan membawa kantong plastik di tangannya.

"Mama," sapanya, lalu mencium punggung tangan Risa.

"Maaf ya, Mama gak denger." Risa mencuci tangannya lebih dulu sebelum membalas pelukan menantunya itu.

"Lagi apa, Ma?" tanya Indry dengan melengkungkan bibirnya ke atas. Lebih tepatnya tersenyum.

"Nih, Mama lagi masak," sahut Risa sembari mengangkat wortel yang telah ia kupas.

Indry meraih pisau tersebut, berniat untuk membantu. "Masak apa emang? Indry bantuin ya."

"Mama mau masak sup ayam. Yaudah, kamu tolong cuci ayam yang di kulkas gih." Indry menganggukkan kepalanya, lalu menuruti perintah sang Mama.

"Kamu kesini gak dianter Alvin?" Risa bertanya sambil menyiapkan bumbu-bumbu yang akan ia tumis nanti.

Indry menoleh sembari mencuci ayamnya lebih dulu sebelum dimasak. "Enggak, Ma. Indry naik taksi, soalnya kan Alvin harus ke kantor."

"Lho, kenapa gak nganterin kamu dulu?"

"Hari ini Alvin ada meeting penting, Ma sama klien. Jadi, dia gak sempet buat nganter Indry dulu." Risa beroh ia mendengar ucapan Indry barusan.

"Oh iya, Indry sampe lupa. Ini buat, Mama," kata Indry dengan menyerahkan kantong plastik yang ia bawa tadi.

"Apa ini?" tanyanya, sambil menerima pemberian gadis itu.

"Kue Bulan. Mama suka, kan?"

Risa tersenyum, seraya mengusap kepala Indry yang dibaluti dengan hijab. "Suka dong. Kamu tau aja Mama demen banget sama kue ini."

Indry memperlihatkan deretan giginya. "Heheh, bagus deh kalo Mama suka. Yaudah, Mama makan kuenya aja dulu, biar Indry yang lanjutin masak supnya."

Risa mengangguk, lalu menjatuhkan bokongnya ke kursi meja makan. "Indry," panggilnya, sambil mengunyah pelan kue tersebut.

SIAP, PAK SUAMI! [END ] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang