[34] SIAP, PAK SUAMI!

4.8K 333 9
                                    

HEYYOWW!!
KEMBALI LAGI DENGAN DILDIL PACARNYA JAEMIN😌🖤
SYE ELAHH!!

MAAP YA GUYSS, BARU UP SOALNYA BARU ADA KUOTA HEHEHE

JANGAN SALAHIN DILDIL, TAPI SALAHIN KUOTANYA! SIAPA SURUH CEPET ABIS! JADI GAK BISA UPDATE😤

🚫DILARANG UNTUK MENJIPLAK KARYA DILDIL, OKE🚫
CERITA INI HANYA CERITA RINGAN HASIL PEMIKIRAN DILDIL SENDIRI!!!

FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU.
BANTU DILDIL 1K FOLLOWERS GUYS DIBULAN INI!
BERI VOTE⭐ DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR YANG POSITIF, JANGAN NEGATIF. KARNA DILDIL ORANGNYA BAPERAN🗿

GAK DENG BERCANDA.
INSYAALLAH, DILDIL TERIMA DENGAN LAPANG DADA. OKEYYY!!

___________________________________________
Selamat membaca🦋

Flashback on.

Gadis itu pun bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah dapur. "Halo, Vin. Ada apa?"

Tunggu! Apa Indry tidak salah dengar?

Ia melihat Audry yang sesekali melirik ke belakang, seolah-olah sedang memantau. Indry dibuat semakin penasaran, karna merasa tak tahan ia pun meminta izin ke Risa.

"Ma, Indry ke dapur dulu ya," ucapnya, membuat Risa yang tadinya tengah fokus menonton film langsung beralih menatapnya dan mengangguk.

"Oh iya, tolong sekalian ambilin mama minum ya. Tenggorokan Mama agak kering," pinta wanita itu seraya memegangi lehernya.

"Iya, Ma."

Baru saja beberapa langkah, kaki Indry langsung terhenti dengan mata yang terbelalak lebar. Kedua tangannya mengepal kuat melihat kedua sejoli yang kini tengah berpelukan. Ah ralat! Lebih tepatnya Audry memeluk Alvin, dan laki-laki itu hanya diam sesekali mengelus punggung Audry pelan.

"Wow! Romantis banget sih! Sampe baper gue liatnya!" seru Indry seraya bertepuk tangan, seolah-olah tengah memberikan mereka sebuah dukungan.

Keduanya tersentak kaget dan langsung melepas pelukannya. Mereka tampak gugup, terlihat dari wajahnya. Indry menatap mereka satu persatu dengan tersenyum sinis, serta dua tangannya yang ia lipat depan dada.

"Katanya berpendidikan, kok jadi pelakor sih? Gak sia-sia tuh udah sekolah tinggi-tinggi, tapi kerjaannya ngerebut suami orang?!" sindirnya, lagi.

Merasa tak terima, Audry membalas tatapan Indry dengan menggeram kesal. "Jaga mulut lo! Gue itu gak seperti apa yang lo ucapin!"

"Oh ya? Tapi, itu kenyataan lho. Yang katanya cuma sekedar sahabatan, diem-diem ternyata punya hubungan spesial." Indry kembali bertepuk tangan dengan menampilkan ekspresi kagumnya.

Hampir saja Audry melayangkan tamparannya, Indry lebih dulu menahan. Ia mencengkram kuat tangan Audry, tak peduli gadis di depannya itu sudah merintih kesakitan.

Alvin yang melihatnya pun langsung meraih tangan Indry. "Sayang, udah. Kamu-"

"Apa? Mau belain dia? Oh, jelas sih kan kamu pacarnya ya," ucap Indry diakhiri dengan kekehannya.

"Gak malu rebut laki-laki yang udah punya istri? Gue kira lo itu cewek mahal, ternyata murah-"

"STOP!"

SIAP, PAK SUAMI! [END ] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang