[63] SIAP, PAK SUAMI!

2.2K 159 24
                                    

HALO GUYSS!!
MAAP BARU UP, SOALNYA LAGI BANYAK
TUGAS EUYY

BTW, FOLLOW DULU AKUN INI
PenaDilDil

KOMEN APA AJA💬

DISHARE JUGA BOLEH↪️

*

*

*

*

*

*

*

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

_______________________________________
HAPPY READING😆🦋

Selesai mengerjakan tugas kampus dan makan malam dengan Alvin, Indry langsung bersiap-siap untuk datang ke rumah Rion. Hari ini ia diantar oleh Alvin yang kini sudah berada di dalam mobil. Tak ingin suaminya menunggu lama, Indry segera mengunci pintu rumah dan berlari kecil ke arah mobil.

"Udah? Gak ada yang kelupaan kan?" tanya
Alvin ketika Indry sudah duduk di sampingnya dan memakai sabuk pengaman.

"Gak ada. Ayo berangkat."

Mobil pun melaju dengan kecepatan rata-rata. Sepanjang perjalanan Indry bertanya pada Alvin, tentang apa yang akan laki-laki itu urus. Alvin menjawab, bahwa akan ada acara nanti di sekolah. Dan itu mengharuskannya untuk datang ke rumah kepala sekolah bersama guru-guru yang lain.

Indry kemudian mengetik sesuatu dari ponselnya.

Lia solehott😖🥵
online

lo udh dirumhnya Rion?✓

_baru mau otw bareng edo juga
_lo sendiri?

otewe

✨✨✨

Baru saja Edo dan Lia tiba di rumah Rion, Rion malah menyuruh kedua sahabatnya itu untuk ke Supermarket, karna ada beberapa barang yang Rion butuhkan selama tinggal di Apartemennya. Semua keperluan Rion sudah ia tulis diselembar kertas, dan tugas mereka tinggal membelinya. Edo mulai mendorong keranjang belanjannya, mengikuti langkah kaki Lia yang tengah sibuk mencari barang.

"Butuh apa lagi?" tanya Edo yang sudah lelah. Ia meregangkan otot-otot tubuhnya merasakan kedua tangan dan punggungnya itu terasa pegal.

Lia mengerutkan keningnya melihat list belanjaan milik Rion. "Kayaknya kita pindah ke toko sebelah deh," gumamnya, membuat Edo tercengang.

"Maksud lo apaan, anjir? Gue udah capek-capek dorong ni keranjang dari tadi."

Lia memperlihatkan kertas tersebut tepat di hadapan Edo. "Nih, liat. Masa Rion nyuruh kita belanja panci, wajan, sendok, piring—sama masih banyak lagi deh pokoknya."

"Tuh orang udah kayak pasutri aja, kebutuhannya banyak bet dah." Edo mengusap wajahnya gusar. "Untung temen, kalo bukan, beh udah gue tampol ginjalnya."

SIAP, PAK SUAMI! [END ] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang