SIAP, PAK SUAMI! [END ] ✓

[13] SIAP, PAK SUAMI!

Haii baestyy!
Bagi yang muslim, DilDil mau ngucapin
Selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan 1443 H/ 2022 M🙏

Selamat membaca ya🦋
_________________________________________

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Di kantin.

Indry beserta teman-temannya yang lain sudah berada di kantin. "Do, buruan pesen. Hari ini gue yang traktir kalian," ucap Indry dengan bangganya. Ia memamerkan uang seratus ribuan di depan mereka.

"Buset, lima lembar cuy. Nyopet di mana lo?" tanya Edo yang kini duduk di samping Indry.

"Enak aja lo bilang gue nyopet!" ketusnya.

"Trus kalo bukan nyopet apa lagi? Ngepet lo?" Aksa yang semakin penasaran pun bertanya kembali.

"Ya gue dikasih nyokap lah," alibi Indry. Tidak mungkin kan Indry ngomong kalo yang ngasih ia uang adalah Alvin.

Flashback on ...

"Pak, minta uang dong."  Indry memperlihatkan deretan giginya tepat di depan Alvin yang tengah sibuk dengan laptopnya.

Kening laki-laki itu berkerut. "Untuk apa?"

"Mmm ... Bentar lagi kan Bunda ulang tahun. Jadi saya mau beliin dia kado, tapi uangnya nggak ada."

"Bener?" Alvin memicingkan matanya curiga.

Indry memutar bola matanya jengah. "Iya, pak."

"Berapa emang?"

Indry berfikir sesaat. "500 ribu Sabi kali ya, pak."

Alvin tercengang. "Nggak kebanyakan tuh?"

"Ya enggak lah, pak. Lagian ini yang ulang tahun kan bunda, jadi hadiahnya harus spesial."

"Nggak bohong, kan?"

"I-iya, nggak bohong."

"Bener?"

"Iya, pak."

"Bener?"

"Iya, pak Alvin."

"Bener cuman buat beli kado?"

"Iya, pak."

"Bener?"

"Ho oh, bener bapak Alvin Megantara."

"Bener?"

"Iya, pak."

"Bener?"

"Iya, pak."

"Kamu bohongin saya kan?"

"Iya, pakkk! Eh!" Indry tersadar atas ucapannya. Ia sontak melirik ke arah Alvin dengan menyengir. "Iya deh iya, saya bohongin bapak."

Alvin menatap tajam gadis itu. "Kenapa bohong?"

"Kalo nggak bohong, bapak pasti nggak mau kan ngasih saya uang." Indry mencebikkan bibirnya dan enggan menatap balik Alvin.

"Kata siapa?"

Raut wajah Indry langsung berubah senang. "Jadi bapak, mau ngasih nih?"

Alvin menganggukkan kepalanya. "Tapi ada syaratnya."