[32] SIAP, PAK SUAMI!

5.2K 365 28
                                    

FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU YA!!
BIAR KALIAN DAPAT NOTIF DARI DILDIL EAAA!!!

🚫DILARANG UNTUK MENJIPLAK KARYA DILDIL, OKE🚫
CERITA INI HANYA CERITA RINGAN HASIL PEMIKIRAN DILDIL SENDIRI!!!

FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU.
BANTU DILDIL 1K FOLLOWERS GUYS DIBULAN INI!
BERI VOTE⭐ DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR YANG POSITIF, JANGAN NEGATIF. KARNA DILDIL ORANGNYA BAPERAN🗿

GAK DENG BERCANDA.
INSYAALLAH, DILDIL TERIMA DENGAN LAPANG DADA. OKEYYY!!

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

__________________________________________
Selamat membaca🦋

Sudah dua jam lebih Indry beserta teman-temannya berada di rumah Aksa, bahkan tanpa mereka sadari Nilam—Mama Aksa telah pulang.  Terdengar alunan musik dari ruang tamu yang membuat mereka menghentikan kegiatannya masing-masing.

"Eh, itu yang nyanyi siapa?" tanya Indry lalu menjeda permainannya. Ia beranjak pergi di balik pintu kamar Aksa agar dapat mendengar lebih jelas suara tersebut.

Bukan hanya Indry yang penasaran, teman-teman lainnya pun sama. Bahkan salah satu dari mereka, yaitu Edo pergi melihat langsung dari celah-celah pintu.

"Nyokap gue. Dia hobi nyanyi, makanya anaknya ganteng," sahut Aksa sembari menyisir rambutnya menggunakan jari-jari tangannya.

"Njir, apa hubungannya coba," umpat Edo. Ia masih sibuk mengintipi wanita berkepala empat itu yang kini tengah bernyanyi dengan diiringi gitar.

"Tappamu na tappaku," ujar Nilam seraya memejamkan matanya menikmati setiap lirik yang ia ucapkan.

"Sirupa na de na pada." Ibu jarinya terus bergesek disenar gitar miliknya, serta seirama dengan lirik lagu yang ia nyanyikan.

"Iyaro tanranna ... topuri sitoo ... to." Wanita paruh baya itu tersenyum tipis. Mungkin ia tengah membayangkan masa remajanya dulu, dan juga mengingatkannya dengan kampung halamannya.

"Matammu na mataku."

"Alosi ripolo duaa."

"Pappada bungae sibawa daunna." Nilam menjeda sesaat, namun tangannya masih bermain dengan gitar miliknya.

"Alemu aleku."

"Pada muddani."

"Tori massidi tanranna sito ... to."

✨✨✨

Di rumah Mama Alvin.
Pukul : 4 sore.

Sepulang Indry dari rumah Aksa, ia pulang ke Apartemennya dulu dan langsung berangkat pergi ke rumah Risa—Mertuanya. Tadi, Alvin menelponnya dan menyuruhnya untuk pergi lebih dulu, karna laki-laki itu masih ada urusan. Katanya.

"Assalamualaikum, Ma."

Tok! Tok! Tok!

"Waalaikumsalam salam. Eh, Indry. Ayo masuk, nak." Gadis itu pun langsung mencium punggung tangan Risa dengan sopan. Ia tersenyum senang karna dirinya disambut baik oleh mertuanya itu.

Baru saja ia ingin duduk, seseorang datang dari arah dapur dengan memegang spatula. Indry kembali berdiri menatap orang itu tak suka. Namun, orang yang ditatap hanya menampilkan senyum tipisnya. Entah itu dia memang aslinya murah senyum atau hanya pencitraannya saja.

SIAP, PAK SUAMI! [END ] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang