[36] SIAP, PAK SUAMI!

5.1K 328 20
                                    

HEYYOWW!!

DILDIL LAGI RAJIN NIH BUAT UP😤
JADI KALIAN JUGA HARUS RAJIN KOMEN SAMA VOTE YAA!

🚫DILARANG UNTUK MENJIPLAK KARYA DILDIL, OKE🚫
CERITA INI HANYA CERITA RINGAN HASIL PEMIKIRAN DILDIL SENDIRI!!!

FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU.
BANTU DILDIL 1K FOLLOWERS GUYS DIBULAN INI!
BERI VOTE⭐ DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR YANG POSITIF, JANGAN NEGATIF. KARNA DILDIL ORANGNYA BAPERAN🗿

GAK DENG BERCANDA.
INSYAALLAH, DILDIL TERIMA DENGAN LAPANG DADA. OKEYYY!!

SEMOGA KALIAN SUKA PART INI YAAA!!

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

___________________________________________
Selamat membaca🦋

Waktu masih terlihat sangat larut, sekitar pukul 03.35 WIB dan sebentar lagi akan terdengar suara tarkhiman. Indry dan Alvin berada di atas balkon, sembari menikmati indahnya suasana langit pagi ini.

Indry melirik laki-laki di sampingnya itu seraya tersenyum. "Aku seneng deh kalo denger suara Tarkhiman."

Mendengar itu Alvin langsung menoleh ke arahnya dengan mengerutkan keningnya. "Kenapa emangnya?"

"Karna ya ... Pas tarkhiman itu hati aku kerasa kesentuh, jadi adem, ditambah lagi cuaca malam yang sejuk." Indry memejamkan matanya sembari mendongakkan kepalanya ke atas langit.

Kepala laki-laki itu mengangguk. "Aku juga."

"Tapi ... aku kadang-kadang suka merinding sih," kata Indry dengan melirik sekitar.

"Takut hantu?" tanya Alvin dan langsung diangguki oleh Indry.

"Ada-ada aja, masa takut hantu sih." Alvin terkekeh pelan seraya mengacak-acak rambut Indry yang dibiarkan terurai.

Indry mendengus kesal, lalu melepaskan tangan Alvin dari kepalanya. "Aku serius lho."

"Iya-iya deh. Awas lho itu dibelakang kamu ada apa." Mendengar perkataan Alvin, gadis itu membelalakkan matanya lebar.

"Ih, gak ada juga! Hobi banget sih nakut-nakutin!" katanya, setelah menoleh dan tidak ada apa-apa di belakangnya.

Laki-laki itu kembali menertawai Indry yang kini tengah mencebikkan bibirnya kesal.

"Oh iya, aku mau nanya dong," ujar Indry membuat Alvin menghentikan tawanya.

"Apa?"

Sebelum gadis itu berucap, ia lebih dulu mengikat rambutnya menggunakan ikat rambut yang tadinya melingkar dipergelangan tangannya. "Raiso turu kelingan awakmu, artinya apa?"

Laki-laki itu bergumam sesaat, mencoba mengingat-ingat arti tersebut. "Gak bisa tidur keinget kamu terus."

Terlihat kening Indry berkerut. "Yang seng raiso itu?" tanyanya, lagi.

Alvin menghembuskan nafasnya kasar, ia menatap Indry dengan jengah. "Raiso itu gak bisa."

Dengan kesal Indry kembali berucap. "Maksud aku yang seng itu!"

SIAP, PAK SUAMI! [END ] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang