[14] SIAP, PAK SUAMI!

7.5K 477 18
                                    

Hai gengss!

Kalian udh berapa nih bolongnya?
Kalo Dil sih belum ada ya. Hehe

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

_

________________________________________
Selamat membaca🦋

Kini Indry dan Alvin sudah ada di rumah dan lebih tepatnya ada di sofa depan Tv. Alvin sibuk dengan pekerjaannya, sedangkan gadis itu hanya menonton Tv setelah selesai membungkus hadiah yang tadi ia beli.

"Pak," panggil Indry akan teringat sesuatu.

"Hm."

"Kita puasanya kapan?"

"Besok." Alvin menjawab.

Indry membulatkan mulutnya. "Trus bangunnya gimana? Yang masak? Siapa?"

Alvin menatap Indry dengan tatapan sipit. "Ya kamulah."

Indry membelalakkan matanya. "Saya? Ah, nggak mungkin lah, pak. Saya nggak biasa nyiapin sahur, soalnya kan yang nyiapin biasanya Bunda. Indry mah tinggal makan."

"Makanya dibiasain," tegas Alvin. "Kamu bangunnya jam 3, biar ada waktu buat nyiapin semuanya," lanjutnya membuat Indry lagi-lagi terbelalak.

"Hah? Jam 3? Indry mah masih molor, pak dijam segitu. Itu pun kalo Indry bangun, kalo enggak gimana?"

Indry menghela nafasnya berat. Dulu kalo mau makan ada Bundanya yang nyiapin, mau sahur ada Bundanya yang bangunin, tapi sekarang harus ia sendiri.

Alvin meraih ponselnya yang terletak di meja. "Makanya pasang alarm."

Indry pun mengambil ponselnya juga dan segera memasang alarm sesuai perintah Alvin. Ia mulai memilih nada dering, jam dan nama alarmnya.

 Ia mulai memilih nada dering, jam dan nama alarmnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai, Indry dan Alvin saling menatap. "Pak, nanti kalo ada suara yang ngomong sahur, bapak jangan kaget ya." Indry menyengir. "Soalnya Indry yakin kalo alarmnya pake suara Mimi Peri, pasti kita langsung ke bangun," sambungnya.

Alvin mengangguk. "Kamu juga, kalo ada yang ketawa jangan teriak. Soalnya itu alarm saya yang bunyi."

Gadis itu mengerutkan keningnya heran. "Emang pake ketawanya siapa?"

"Kuntilanak," jawabnya lalu terkekeh pelan.

"PAK ALVIN!"

✨✨✨

SAHURRR!! SAHURRR! SAHUURRR!

Kini pukul 3 pun tiba dan suara itu mulai terdengar dari ponsel Indry. Alvin yang terbangun pun segera mematikan alarm tersebut dengan nyawa yang belum juga terkumpul. Ia mengucek matanya berulang kali, mencoba menatap sekitar.

SIAP, PAK SUAMI! [END ] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang