[17] SIAP, PAK SUAMI!

6.4K 405 4
                                    

Hai! Hai!
Belum ada konflik ya (◕ᴗ◕✿)
Tenang ... DilDil udh nyiapin konflik, yg ringannya seringan kapas ಥ‿ಥ

Oke👍

Sebelum dibaca, utamakan vote dulu ya🌟
___________________________________________

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


Di rumah
Pukul : 07.09 WIB

Pagi ini, di hari Senin, Indry akan melaksanakan ujian kelulusan di sekolah. Seragam sekolah kini sudah melekat di tubuhnya, dan tinggal menunggu Alvin yang masih bersiap-siap.

Semalaman dia belajar, tapi sepertinya, tidak ada yang masuk di otaknya. Rumus-rumus fisika membuat Indry pusing setengah mati, di tambah lagi, Alvin tidak mengajarinya sebab laki-laki itu juga sibuk.

Hoamm!

Ini sudah ketiga kalinya Indry menguap. Ia mengusap wajahnya kasar. "Pak, buruan kenapa sih," ucapnya, kesal. Ini adalah hari pertama ia ujian, dan jangan sampai dirinya ketinggalan hanya karna keterlambatan Alvin.

"Hm," jawab Alvin, seraya melangkah keluar dari kamar.

Indry yang melihatnya pun, kemudian bangkit dari duduknya. "Kita semobil nggak, nih?"

"Hm."

"Bapak, dari tadi ngomongnya hm, hm, hm, doang. Mau nyanyi apa gimana sih?" protes Indry dengan menggerutu kesal.

"Iya. Kita semobil, Indry," kata Alvin.

Kemudian, ia menarik pergelangan Indry untuk keluar dari Apartemen. Karna  tinggal beberapa menit lagi, pintu gerbang sekolah akan ditutup, jadi ia harus cepat-cepat sampai di sekolah.

Selang beberapa menit, mereka pun tiba. Alvin sengaja menurunkan Indry di parkiran, sebab murid-murid yang lain sudah masuk ke kelas.

"Kalo gitu saya ke kelas ya, pak. Takutnya ada yang liat," ujar Indry. Ia mendorong pintu mobil, lalu turun dari mobil.

"Nanti pulang sekolah, biar saya yang pesenin kamu taxi," teriak Alvin dari dalam mobil, dan Indry hanya mengangguk mengiyakan.

"Indry?" Tubuhnya seketika menegang ketika seseorang memanggil namanya dari jauh. Gadis itu menelan ludahnya susah payah, saat mengetahui jika orang tersebut adalah Lia dan teman-temannya yang lain pula.

"Lo berangkat bareng sama, Pak Alvin?" tanya Rion menatap Indry dengan lekat.

"Lo punya hubungan apa sama, Pak Alvin?" Edo ikut bertanya.

"Kalian pacaran?" Kini giliran Aksa yang bertanya.

Pertanyaan-pertanyaan itu membuat Indry gelagapan. Ia menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal, lalu menatap mereka dengan menyengir.

✨✨✨

Aksa meletakkan kedua tangan di saku celananya, seraya berjalan menuju koridor sekolah. Rahang tegas, serta rambutnya yang sedikit acak-acakan membuatnya terlihat sedikit bad. Setiap langkah kakinya, diiringi siulan yang keluar dari mulutnya.

Tiba-tiba ia terhenti, saat melihat seseorang dari arah berlawanan. Ia menyisir rambutnya dengan sela-sela jarinya. Senyum di bibirnya terlihat jelas saat mengetahui siapa yang orang tersebut.

"Pagi, Bu!" sapa Aksa sambil melambaikan tangannya.

Perempuan itu menatap Aksa, lalu tersenyum pula. "Pagi."

SIAP, PAK SUAMI! [END ] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang