8. Kecoak

238 15 23
                                    

Hai

Halow

Anyeong

Masih inget nggak nih sama adegan part kemaren?

Kalo nggak inget baca ulang lagi ya, biar kerasa feel-nya

Hihi

Cekidot😚

Cekidot😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-------------------------------------------------------------
MATA BRYAN perlahan terbuka.

GLEK.

Iris menelan ludah. Pandangannya seolah terkunci dengan tatapan mata Bryan yang sayu, membuatnya merasakan gejolak aneh dari dalam dirinya.

Mereka bertatapan lama. Iris tidak ingat suara detak jantung yang keras itu milik siapa. Dia bahkan ragu kalau dirinya bernapas saat itu. Hingga kemudian Bryan perlahan mengangkat badannya, mempersempit jarak antara tubuhnya dengan tubuh Iris, membuat hidungnya hampir bersentuhan dengan hidung gadis itu, semakin mendekat pada bibirnya, lalu

PLAKKK

Entah dengan keberanian apa, Iris menggeplak keras dahi Bryan. Membuat tubuh cowok itu kembali terhempas di atas sofa. Genggamannya terlepas.

"Uwaa!" Iris yang kehilangan tumpuan pun oleng, terguling ke samping. Pantat dan punggungnya bertemu dengan karpet lantai.

"Aw," Iris merintih. Rasa nyeri langsung menjalar ke seluruh tubuh. Sial banget Gue, keluhnya kemudian. Hati-hati, ia pun bangkit sambil mengusap-usap punggung dan bokongnya.

"Loh?" Iris terheran-heran. Bukannya marah karena habis digeplak, Bryan justru tampak tidur sangat tenang seperti sebelumnya. Membuat gadis itu malah semakin panik.

"Eh, nggak mati kan?" Bisiknya takut. Lalu diarahkannya jari telunjuk ke bawah hidung Bryan. Memastikan apakah cowok itu bernapas atau tidak. Setelah dirasa Bryan bernapas, dia langsung terduduk lega.

"Ya ampun.. Ada-ada aja.." Iris mengusap dada, mencoba menenangkan jantung yang berdegup cepat di dalam sana. Entah kenapa, sejak tadi jantungnya berdebar tak karuan. Mungkin saking takutnya Gue sama dia kali ya, batinnya berasumsi.

Setelah jantungnya dirasa cukup tenang, buru-buru disambarnya kotak P3K di atas crezenda.

"Ketemu," Diangkatnya tinggi-tinggi obat diare dari dalam kotak, seolah itu adalah harta karun paling berharga di dunia yang baru dia dapatkan setelah berperang melawan bajak laut di Samudera Hindia. Kemudian ditutupnya lagi kotak sialan itu pelan-pelan dan dikembalikannya lagi ke tempat semula. Setelahnya, tentu saja Iris langsung kabur secepat mungkin sebelum cowok di atas sofa itu terbangun dari tidurnya lagi.

Sweet Liar (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang